Metalurgi besi adalah metalurgi untuk besi dan logam paduannya. Kegiatan ini sudah berlangsung sejak zaman prasejarah. Artefak besi dari milenium ke-4 SM di Mesir, baru-baru ini berhasil ditemukan,[1] yang terbuat dari paduan besi-nikel meteorit.[2]

Peleburan besi menggunakan tungku tempa di Abad Pertengahan.

Belum diketahui secara pasti kapan atau di mana peleburan besi dari bijih dimulai, tetapi pada akhir milenium ke-2 SM besi diproduksi dari bijih besi, mulai dari Sub-Sahara Afrika hingga Tiongkok.[3][4] Penggunaan besi tempa mulai dikenal pada milenium pertama SM, dan penyebarannya menandai Zaman Besi. Dalam periode abad pertengahan, peralatan dan teknik finery forge diciptakan di Eropa untuk memproduksi besi tempa dari besi tuang (dalam konteks ini dikenal sebagai besi kasar), yang dalam prosesnya membutuhkan arang sebagai bahan bakarnya.

Catatan

sunting
  1. ^ Rehren, T; et al. (2013). "5,000 years old Egyptian iron beads made from hammered meteoritic iron" (PDF). Journal of Archaeological Science. 40 (12): 4785–4792. doi:10.1016/j.jas.2013.06.002. 
  2. ^ Photos, E. (1989). "The Question of Meteoritic versus Smelted Nickel-Rich Iron: Archaeological Evidence and Experimental Results". World Archaeology. 20 (3): 403–421. doi:10.1080/00438243.1989.9980081. JSTOR 124562. 
  3. ^ Miller, Duncan E.; Der Merwe, N.J. Van (1994). "Early Metal Working in Sub-Saharan Africa: A Review of Recent Research". Journal of African History. 35: 1–36. doi:10.1017/s0021853700025949. 
  4. ^ Stuiver, Minze; Der Merwe, N.J. Van (1968). "Radiocarbon Chronology of the Iron Age in Sub-Saharan Africa". Current Anthropology. 9: 54–58. doi:10.1086/200878. 

Referensi

sunting
  • Ebrey, Walthall, Palais, (2006). East Asia: A Cultural, Social, and Political History. Boston: Houghton Mifflin Company.
  • Knowles, Anne Kelly. (2013) Mastering Iron: The Struggle to Modernize an American Industry, 1800–1868 (University of Chicago Press) 334 pages
  • Needham, Joseph (1986). Science and Civilization in China: Volume 4, Part 2; Needham, Joseph (1986). Science and Civilization in China: Volume 4, Part 3.

Pranala luar

sunting