Mesin Toyota L

(Dialihkan dari Mesin L Toyota)

Mesin Toyota L adalah seri mesin diesel 4 silinder yang diproduksi oleh Toyota, pertama kali muncul bulan Oktober 1977. Seri ini merupakan mesin diesel pertama Toyota yang menggunakan katup SOHC.[1]

Mesin 2L-II di Toyota Hilux

L adalah seri pertama mesin L. Volume silindernya 2.2 L (2,188 cc), 4 silinder. Tenaga 72 hp (54 kW) @ 4,200 rpm dan torsi 93 ft⋅lb (126 N⋅m). Aplikasi:

2L memiliki volume silinder 2.4 L (2,446 cc) 4 silinder. Diameter piston 92 mm dan langkah 92 mm dengan rasio kompresi 22.3:1. Tenaga berkisar 76 hingga 87 hp (57 hingga 65 kW) dan torsi berkisar 15,8–16,8 kg⋅m (155–165 N⋅m).

Di Indonesia, mesin ini terkadang dikenal dengan istilah mesin jangkrik, karena ketika dinyalakan terdengar suara seperti suara jangkrik.

Aplikasi:

  • Mark II/Chaser/Cresta (85 hp (63 kW) @ 4,200 rpm, 16,8 kg⋅m (165 N⋅m) @ 2,400 rpm, 22.2:1)[2]
  • Hiace
  • Hilux (83 hp (62 kW) @ 4,000 rpm, 15,9 kg⋅m (156 N⋅m) @ 2,200 rpm, 22.3:1)
  • Dyna
  • Kijang Kapsul
  • 1984–1990 Blizzard LD20 (76 hp (57 kW) @ 4,000 rpm, 15,7 kg⋅m (154 N⋅m) @ 2,400 rpm, 22.3:1)[3]

2L-II adalah versi peningkatan dari 2L. Tenaga maksimum 89 hp (66 kW) @ 4,200 rpm dan torsi 167 N⋅m (123 lbf⋅ft) @ 2,400 rpm.

Aplikasi:

2L-T adalah versi turbo dari 2L. Diameter dan langkahnya sama dengan 2L namun 2L-T memiliki rasio kompresi 20:1. Tenaga 85 hingga 91 hp (63 hingga 68 kW) @ 4,000 rpm dengan torsi 139 ft⋅lb (188 N⋅m) @ 2,200 rpm.

Aplikasi:

2L-TII

sunting

2L-TII adalah versi peningkatan dari 2L-T.

Aplikasi:

 
Mesin 2L-TE Toyota 1982

Pengembangan baru dari 2L-T, 2L-TE telah menggunakan teknologi EFI (Electronic Fuel Injection). Meski teknologi EFI telah diterapkan di mesin bensin bertahun-tahun sebelumnya, tetapi untuk kali pertama di mesin ini Toyota menerapkannya untuk mesin diesel. Meskipun injektornya mirip dengan mesin bensin, tetapi pada 2L-TE tekanannya lebih tinggi. Dilengkapi dengan turbocharger, 2L-TE memiliki torsi yang lebih besar daripada pendahulunya. Tenaga maksimumnya 97 hp (72 kW) @ 3,800 rpm dan torsi maksimumnya 2.454 kg⋅m (24.066 N⋅m; 17.750 lbf⋅ft) @ 2,400 rpm. Rasio kompresi 21.0: 1.

Aplikasi:

2L-THE

sunting

Versi High Pressure Charged dari 2L-TE, bahan bakar diinjeksikan dengan sistem tekanan tinggi, High Pressure Charging. Tenaga maksimum 94–105 PS (69–77 kW) @ 4,000 rpm dan torsi maksimum 205–225 kg⋅m (2.010–2.206 N⋅m; 1.483–1.627 lbf⋅ft). Dilengkapi turbocharger dan sistem EFI.

Aplikasi:

  • Crown generasi 7 (LS120/120G/120W)
  • Crown generasi 8 (LS130/130G/130W) 100 PS (74 kW) @ 4,000 rpm, 225 kg⋅m (2.206 N⋅m) @ 2,400 rpm (AT)[5]

3L memiliki volume silinder 2.8 L (2,779 cc). Diameter piston 96 mm dengan langkah 96 mm, dengan rasio kompresi 22.2 : 1. Tenaga 91 hp (68 kW) @ 4,000 rpm dengan torsi 19,2 kg⋅m (188 N⋅m) @ 2,400 rpm.

5L memiliki volume silinder 3.0 L (2,986 cc). Diameter piston 99.5 mm dengan langkah 96 mm, dengan rasio kompresi 22.2:1. Tenaga 97 hp (72 kW) @ 4,000 rpm dengan torsi 192 N⋅m (142 lbf⋅ft) @ 2,400 rpm.

5L-E memiliki volume silinder 3.0 L (2,986 cc) EFI version of the 5L engine. It is the latest member of the L family. Diameter piston 99.5 mm dengan langkah 96 mm, dengan rasio kompresi 22.2:1. Tenaga (seperti pada Hilux) adalah 105 PS (77 kW) @ 4,000 rpm dan torsi 200 N⋅m (148 ft⋅lb) @ 2,600 rpm.[7]

Applikasi:

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Toyota L Engine (diesel) Repair Manual. Toyota Motor Sales Co. 1982. 
  2. ^ Büschi, Hans U., ed. (March 1991). Automobil Revue 1991. 86. Berne, Switzerland: Hallwag AG. hlm. 579. ISBN 3-444-00514-8. 
  3. ^ a b Automobil Revue 1991, p. 583
  4. ^ "Metrocab TTT specification sheet" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2011-07-22. Diakses tanggal 2014-03-24. 
  5. ^ a b Automobil Revue 1991, p. 581
  6. ^ Automobil Revue 1991, p. 588
  7. ^ McCamish, Brian. "Toyota Hilux Engines". Diakses tanggal 2010-01-15.