Mejuah-juah
Mejuah-juah (Surat Batak: ᯔᯧᯐᯬᯀᯱᯐᯬᯀᯱ) adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Batak Karo yang berarti mujur, sejahtera, kesehatan, kelengkapan, dan digunakan pula sebagai pengganti kata halo dan selamat tinggal. Kata ini merupakan salam khas masyarakat Batak Karo dari Sumatera Utara dan sering diucapkan baik dalam percakapan sehari-hari, dalam acara resmi, dan sebagai salam pembuka surat dalam bahasa Batak Karo.
Kata mejuah-juah juga memiliki arti tentang keseimbangan dan keselarasan hidup, baik antara manusia dan manusia, antara manusia dan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.[1]
Penggunaan
sunting- Mejuah-juah, kata ini diucapkan dalam komunikasi lisan langsung oleh satu orang kepada satu orang lainnya. Kata balasan yang juga diucapkan ialah mejuah-juah.
- Mejuah-juah kita kerina (Surat Batak: ᯔᯧᯐᯬᯀᯱᯐᯬᯀᯱᯂᯪᯗᯂᯩᯒᯪᯉ), kata ini diucapkan dalam komunikasi lisan langsung oleh satu orang kepada sekelompok orang lainnya. Kata balasan yang diucapkan oleh sekelompok pendengar ialah hanya mejuah-juah.
- Mejuah-juah, kata ini ditulis dalam kepala surat dalam bahasa Batak Karo, baik ditujukan kepada satu orang atau lebih.
- Mejuah-juah, kata ini kerap pula ditulis pada gapura desa-desa di Taneh Karo yang berarti ungkapan selamat datang dan selamat tinggal.
Sebagai salam Kota Medan
suntingSebagian besar masyarakat Batak Karo merasa layak jika salam mejuah-juah menjadi salam khas Kota Medan. Alasannya karena Kota Medan didirikan oleh seorang tokoh Batak Karo yang bernama Guru Patimpus Sembiring Pelawi yang diperkirakan hidup sekitar tahun 1540—1 Juli 1590.[2]
Referensi
sunting- ^ "Tuah, Sangap dan Mejuah-juah". Website Kabupaten Karo. Pemerintah Kabupaten Karo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Mei 2015. Diakses tanggal 28 Juli 2014.
- ^ "Petisi Online "Mejuah-juah" untuk Sapaan Khas Medan". Sora Sirulo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 Juli 2014. Diakses tanggal 28 Juli 2014.