Mazen al-Hamada
Mazen al-Hamada adalah seorang aktivis hak asasi manusia asal Suriah yang dikenal karena keberaniannya mengungkap penyiksaan yang dilakukan rezim Bashar al-Assad terhadap para tahanan politik.
Martir Mazen al-Hamada | |
---|---|
Nama asal | Mazen al-Hamada |
Lahir | 14 November 1977 Deir ez-Zor, Suriah |
Menghilang | 23 Februari 2020, 42 tahun Suriah |
Meninggal | 9 September 2024, 47 tahun Sednaya, Suriah |
Sebab meninggal | Kemungkinan penyiksaan atau eksekusi |
Penemuan jasad | Penjara Sednaya |
Lahir di Deir ez-Zor, Suriah, al-Hamada bekerja sebagai teknisi untuk perusahaan minyak dan gas multinasional Prancis, Schlumberger. Pada 2011, terinspirasi oleh Musim Semi Arab, ia berpartisipasi dalam demonstrasi damai menuntut kebebasan dan demokrasi di Suriah. Ia mendokumentasikan protes-protes tersebut dengan ponselnya, yang kemudian menarik perhatian otoritas setempat.
Penangkapan dan Penyiksaan
suntingAl-Hamada pertama kali ditangkap pada April 2011 oleh dinas intelijen rezim dan dibebaskan seminggu kemudian. Penangkapan kedua terjadi pada Desember 2011, diikuti dengan penahanan selama dua minggu. Pada Maret 2012, ia ditangkap lagi saat mencoba menyelundupkan susu formula bayi ke pinggiran Damaskus yang terkepung. Selama penahanan ini, ia mengalami penyiksaan berat, termasuk pemukulan, penangguhan dengan pergelangan tangan, dan pelecehan seksual. Ia juga menyaksikan tahanan lain disiksa hingga tewas di Rumah Sakit Militer 601, yang dijuluki "rumah jagal" oleh para tahanan.[1]
Pengasingan dan Kesaksian
suntingSetelah dibebaskan pada September 2013, al-Hamada meninggalkan Suriah dan mencari suaka di Belanda. Di sana, ia menjadi saksi publik atas kekejaman yang dialaminya, memberikan kesaksian di berbagai forum internasional, termasuk di Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag. Ia bekerja tanpa lelah untuk meningkatkan kesadaran global tentang kondisi mengerikan di penjara-penjara Suriah dan berupaya menuntut pertanggungjawaban rezim Assad.[2]
Kembali ke Suriah dan Penghilangan Paksa
suntingPada Februari 2020, al-Hamada memutuskan kembali ke Suriah setelah diyakinkan oleh individu-individu yang mengaku dari kedutaan Suriah, yang menjanjikan pembebasan tahanan jika ia kembali. Namun, setibanya di Bandara Internasional Damaskus pada 23 Februari 2020, ia ditangkap oleh dinas keamanan rezim dan menjadi korban penghilangan paksa.[3]
Kematian dan Warisan
suntingPada Desember 2024, selama jatuhnya rezim Assad, tubuh al-Hamada ditemukan di Penjara Sednaya dengan tanda-tanda penyiksaan berat. Pemakamannya pada 12 Desember di Damaskus dihadiri ratusan orang, yang menghormatinya sebagai martir dan simbol perlawanan Suriah.[4]
Referensi
sunting- ^ "Mazen al-Hamada". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2024-12-15.
- ^ "Mazen Al-Hamada". SETF (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-16.
- ^ "Re-arrest of former detainee Mazen al-Hamada". www.shrc.org. Diakses tanggal 2024-12-16.
- ^ "Mazen al-Hamada". Wikipedia (dalam bahasa Inggris). 2024-12-15.