Masjid Et'hem Bey

masjid di Albania

Masjid Et'hem Bey (bahasa Albania: Xhamia e Haxhi Et'hem Beut) adalah sebuah masjid di Tirana, Albania. Masjid ini ditutup di bawah pemerintahan rezim komunis Albania, masjid dibuka kembali sebagai rumah ibadah pada tahun 1991. Tanpa izin dari pihak berwenang, 10.000 orang hadir dan polisi tidak ikut campur. Lukisan dinding di luar dan di serambi menggambarkan pohon, air terjun dan jembatan - motif yang jarang terlihat dalam seni Islam.

Masjid Haji Et'hem Bey
Xhamia e Et’hem Beut
PetaKoordinat: 41°19′40.1″N 19°49′9.8″E / 41.327806°N 19.819389°E / 41.327806; 19.819389
Agama
AfiliasiIslam
Lokasi
MunisipalitasTirana
NegaraAlbania
Koordinat41°19′40″N 19°49′9″E / 41.32778°N 19.81917°E / 41.32778; 19.81917
Arsitektur
Gaya arsitekturArsitektur Ottoman
Peletakan batu pertama1791 or 1794
Rampung1819 atau 1821
Spesifikasi
Kubah1
Menara1

Sejarah

sunting

Pembangunan masjid ini dimulai pada tahun 1791 atau 1794 oleh Molla Bey dan selesai pada tahun 1819 atau 1821 oleh putranya Haxhi Ethem Bey, cucu dari Suleyman Pasha.[1][2]

Pada masa awal masjid ini berdiri, bangunan masjid ini merupakan bagian dari pusat kota tua Tirana. Dahulu di depan masjid ini terdapat suatu pasar lama dan di sisi timurnya ada Masjid Sulejman Pasha yang hancur saat Perang Dunia II.[3]

Pada masa rezim komunis di Albania, masjid ini ditutup dan dilarang untuk difungsikan sebagai tempat beribadah. Bangunan masjid ini diubah statusnya menjadi monumen bersejarah dan sempat mengalami beberapa kali pemugaran dan renovasi di tahun 1960-an hingga tahun 1970-an.[4] Pada tanggal 18 Januari 1991, hampir 10.000 orang memasuki masjid ini dan mengibarkan bendera Albania, meskipun mendapat tentangan keras dari rezim komunis pada saat itu. Peristiwa ini menjadi momen awal kejatuhan rezim komunis di Albania dan awal dari kelahiran kebebasan beragama di Albania.[5]

Arsitektur

sunting

Masjid Haji Ethem Bey mempunyai gaya arsitektur khas Kekaisaran Utsmaniyah. Bangunan masjid ini terdiri atas ruang utama ibadah, serambi di sisi utara, dan sebuah menara masjid. Pintu masuk menuju ruang utama ibadah berada di sisi utara masjid ini. Bangunan masjid ini beratapkan kubah berbentuk setengah bulat serta tidak memiliki jendela. Masjid ini pun memiliki lukisan pada dindingnya yang menggambarkan pemandangan alam seperti pepohonan, air terjun, dan jembatan. Di bagian interior masjid, terutama di sisi timur ruang salat dan bagian ruang salat wanita, terdapat lukisan Masjid Suleiman dengan keempat menaranya serta lukisan pemandangan alam. Bagian serambi masjid ini pun berhiaskan lukisan alam pada bagian dindingnya.[6]

Menurut pendapat Kristo Frashëri, lukisan di bagian serambi masjid menggambarkan sebuah pulau dengan sungai yang mengalir dan menjadi tempat berlayarnya kapal. Di salah satu sengkala yang terdapat pada bangunan masjid, terdapat kalimat yang bertuliskan "masjid ini memberikan keindahan yang abadi bagi kota (Tirana), sebagaimana Hagia Sofia memberikan (keindahan) bagi Istanbul".[6]

Galeri

sunting


Referensi

sunting
  1. ^ H.T.Norris (1993), Islam in the Balkans: Religion and Society Between Europe and the Arab World, University of South Carolina Press, hlm. 77–78, ISBN 9780872499775, OCLC 28067651 
  2. ^ M. Cavendish, World and Its Peoples page 1629
  3. ^ "Mosque of Ethem Beu". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-18. Diakses tanggal 2016-09-30. 
  4. ^ Adhami, Stilian (March 1970). "Past Values Preservation Institute". New Albania. XXIV (3): 33–35. 
  5. ^ Anthony Clunies Ross, Petar Sudar, Albania's economy in transition and turmoil, 1990-97, 1998, page 57
  6. ^ a b Dorina Arapi. "Visual representations of Constantinople/ Istanbul and other images in mural paintings and artifacts of the late Ottoman centuries in Albania". researchgate.net (dalam bahasa Inggris).