Masayo Takahashi adalah peneliti asal Jepang yang dikenal karena mengembangkan sel punca untuk menggantikan retina yang rusak pada orang buta.[1] Dia adalah seorang dokter spesialis mata yang pada tahun 2014 berhasil mengambil sel kulit dari pasien dan merancang kembali sel tersebut menjadi sel induk pluripoten diinduksi (disingkat: sel IPS). Sel IPS tersebut diubah menjadi sel retina yang kemudian ditanamkan (implan) kembali untuk menggantikan sel mata pasien yang sebelumnya rusak.[2]

Masayo Takahashi
Lahir23 Juni 1961 (umur 63)
Osaka, Jepang
KebangsaanJepang
AlmamaterKyoto University
Dikenal atasPenelitian mengenai aplikasi klinis dari Sel IPSsel punca pluripoten
Karier ilmiah
BidangSel punca
Oftalmologi
InstitusiRiken Institute
Kyoto University
Salk Institute

Latar Belakang

sunting

Masayo Takahashi lahr di Osaka pada tahun 1961. Sejak kecil, dia bercita-cita ingin menjadi seorang peneliti seperti Marie Curie. Takahashi menyelesaikan pendidikannya dari Universitas Kyoto pada tahun 1986 dan bekerja dalam bidang oftalmologi (bedah mata), khususnya yang berkaitan dengan penyakit retina. Pada tahun 1996, Takahashi berkesempatan mempelajari sel punca otak di Salk Instute, San Diego, bersama dengan suaminya yang juga merupakan seorang ilmuwan. Hal ini menginspirasinya untuk menjadi ahli bedah mata pertama yang mengembangkan sel punca untuk regenerasi (menghidupkan kembali sel yang rusak) retina.[3][4]

Penelitian dan Penghargaan

sunting
 
Cara menumbuhkan sel IPS. (1)Sel donor diisolasi dan ditumbuhkan. (2)Transduksi gen sel punca menggunakan vektor virus. Sel berwarna merah menandakan ekspesi gen terkait. (3)Memanen dan meumbuhkan sel sel yang telah diinginkan. (4)Sel yang telah berhasil ditransfeksi akan berkembang menjadi koloni sel IPS.

Masayo Takahashi bekerja di Pusat Pengembangan Biologi RIKEN untuk mengembangkan sel IPS retina.[5] Dia mengambil sel dewasa dari tubuh seseorang (contohnya sel kulit), kemudian mengembalikan sel tersebut menjadi sel embrionik. Sel embrionik ini kemudian dirancang untuk menjadi sel epitelial retina yang dibutuhkan untuk memperbaiki kebutaan karena kerusakan retina. Pada tahun 2017, Masayo bekerja sama dengan rekannya, Yasuo Kurimoto, berhasil melakukan terobosan baru dengan memperbaiki kerusakan retina pada pasien menggunakan sel IPS yang diambil dari orang lain.[6] Dengan penemuan baru ini, transplan sel retina dapat dilakukan dengan lebih murah dan lebih cepat karena pasien tidak perlu menunggu untuk menumbuhkan sel IPS dari tubuh mereka sendiri. Takahashi berencana mengembangkan teknik penyimpanan sel IPS yang berasal dari orang lain (donor) yang akan memudahkan penyediaan transplan sel retina untuk orang buta. Berbagai penelitiannya di bidang sel IPS untuk penyakit retina telah membawa Masayo Takahashi meraih sejumlah penghargaan, di antaranya Ogawa-Yamanaka Stem Cell Prize pada tahun 2015 dari Gladstone Institute[7]

Catatan Kaki

sunting
  1. ^ Stem-cell researcher Takahashi gets plug from Nature. The Japan Times. Diakses 7 Nov 2017.
  2. ^ Japanese woman is first recipient of next-generation stem cells. David Cyranoski. 12 September 2014. Nature.com
  3. ^ Masayo Takahasi: Bringing Sight to The Blind. Rebecca Tan. 11 Feb 2016. AsianScientist.com
  4. ^ Mr. Masayo Takahashi, Project Leader, RIKEN Diarsipkan 2014-04-16 di Wayback Machine., November 1, 2013. The Chunichi Shimbun.
  5. ^ Retinal Regeneration Project Leader: Masayo Takahashi. RIKEN Center for Developmental Biology. Diakses 7 Nov 2017.
  6. ^ Pioneering cell transplant shows vision and promise. 31 March 2017. Nature.com
  7. ^ Ogawa-Yamanaka Stem Cell Prize, Gladstone Institute. Diakses 7 Nov 2017.