Martir Drina
Martir Drina (bahasa Kroasia: Drinske mučenice) adalah Biarawati Kongregasi Putri-Putri Amal Ilahi, yang menjadi korban Perang Dunia II. Empat orang meninggal dunia ketika melompat dari jendela di Goražde pada tanggal 15 Desember 1941, untuk menghindari pemerkosaan oleh pasukan Chetnik. Satu lainnya dibunuh oleh tentara Chetnik di Sjetlina pada minggu berikutnya. Kelima biarawati tersebut kemudian dinyatakan sebagai martir dan dibeatifikasi oleh Paus Benediktus XVI (diwakili oleh Kardinal Angelo Amato) pada tanggal 24 September 2011.
Martir Drina yang Terberkati | |
---|---|
Martir | |
Lahir | Austria-Hungaria |
Meninggal | Goražde, Negara Merdeka Kroasia |
Dihormati di | Gereja Katolik |
Beatifikasi | 24 September 2011, Sarajevo, Bosnia dan Herzegovina oleh Kardinal Angelo Amato (atas nama Paus Benediktus XVI) |
Tempat ziarah | Sungai Drina, di kota Goražde |
Pesta | 15 Desember |
Atribut | Merpati Palem martir Jubah keagamaan |
Sejarah
suntingLatar belakang
suntingPada 6 April 1941, pasukan Blok Poros menyerbu Kerajaan Yugoslavia. Persenjataan yang minim dan kurangnya pengalaman membuat Tentara Kerajaan Yugoslavia dengan cepat dapat dikalahkan. Negara itu kemudian dibagi-bagi. Ante Pavelić, seorang tokoh nasionalis dan fasis Kroasia, yang pernah berada di pengasingan di Italia diangkat sebagai Poglavnik (pemimpin) negara Kroasia yang dikelola Ustaše - Negara Merdeka Kroasia (sering disebut NDH, bahasa Kroasia: Nezavisna Država Hrvatska).[1] NDH menggabungkan hampir semua teritori Kroasia modern, seluruh Bosnia dan Herzegovina, dan sebagian Serbia menjadi "protektorat Italia-Jerman."[2] Otoritas NDH, yang dipimpin oleh milisi Ustaše,[3] kemudian menerapkan kebijakan genosida terhadap warga Serbia, Yahudi, dan Romani yang tinggal di dalam perbatasan Kroasia yang baru.[4]
Etnis Serbia adalah etnis yang paling teraniaya karena Pavelić dan Ustaše ingin membentuk negara yang hanya terdiri dari orang Kroasia.[5] Undang-undang rasis, anti-Serbia, dan antisemit disahkan, dan etnis Serbia, yang mewakili sekitar 30 persen dari populasi NDH yang berjumlah 6,3 juta,[6] menjadi sasaran pembantaian skala besar yang dilakukan oleh rezim Ustaše.
Pada pertengahan 1941, pembunuhan ini mencapai tingkat kebrutalan yang bahkan mengejutkan beberapa orang Jerman.[7][8] Aksara Kiril kemudian dilarang oleh otoritas Kroasia, sekolah dan gereja Ortodoks ditutup, dan orang Serbia dipaksa untuk memakai tanda pengenal. Mile Budak, Menteri Pendidikan Kroasia, dilaporkan telah mengatakan bahwa sepertiga orang Serbia di NDH harus dibunuh, sepertiga harus diusir, dan sepertiga dipaksa pindah agama ke Katolik Roma.[9] Ustaše juga mendirikan banyak kamp konsentrasi di mana ribuan orang Serbia disiksa, kelaparan, dan meregang nyawa.[10] Dua gerakan perlawanan muncul untuk memerangi NDH dan pendudukan Poros — kaum royalis Serbia Chetnik, dipimpin oleh Kolonel Draža Mihailović, dan Partisan Yugoslavia yang multietnis dan berhaluan komunis pimpinan Josip Broz Tito.[11]
Jezdimir Dangić adalah petugas gendarmerie sebelum pecahnya Perang Dunia II. Pada tahun 1940, ia ditunjuk untuk memimpin detasemen gendarmerie di istana kerajaan Yugoslavia.[12] Selama invasi ke Yugoslavia, dia bertanggung jawab untuk mengawal Raja Petar II ke Bandar Udara Nikšić saat baginda meninggalkan negara itu.[13] Dangić kemudian kembali ke Beograd dan tinggal di kota yang telah diduduki oleh Jerman. Dia memenuhi panggilan Milan Aćimović, kepala pemerintahan boneka di Serbia, untuk bertugas di gendarmerie dan menjabat hingga pertengahan Agustus.[14]
Ketika berita tentang penindasan rakyat Serbia di Bosnia sampai ke telinganya, dia meminta izin untuk pergi ke Bosnia guna mengawal keluarga dan kerabatnya menuju tempat yang aman. Pada musim panas, permintaannya disetujui, dan dia melakukan perjalanan melalui markas besar Mihailović di Ravna Gora.[15] Awalnya, Mihailović menunjuk Dangić sebagai salah satu dari tiga orang yang akan menggantikannya sebagai pemimpin gerakan Chetnik jika dirinya meninggal atau ditangkap.[16] Seperti Mihailović, Dangić berusaha menghindari pertikaian dengan Jerman dan mulai menjalankan kebijakan "pertahanan diri melawan Ustaše dan balas dendam terhadap Kroasia dan Muslim Bosnia".[17]
Pada Agustus 1941, Dangić dikirim oleh Mihailović ke Bosnia timur untuk mengambil alih komando detasemen Chetnik di wilayah tersebut dan menundukkan mereka ke dalam kendali Mihailović.[18] Dia mengumpulkan sekelompok orang Serbia Bosnia dan menyeberangi Sungai Drina menuju NDH, lalu tiba di Bosnia timur pada 16 Agustus.[19] Pada awalnya, operasinya ditujukan terutama terhadap Ustaše dan penduduk Muslim Bosnia di daerah tersebut.[18] Pada awal September, Dangić telah memantapkan dirinya sebagai pemimpin semua kelompok Chetnik di Bosnia timur.[15]
Penaklukan Goražde
suntingPada akhir November 1941, Mayor Boško Todorović mencapai kesepakatan dengan Letnan Kolonel Castagnieri, komandan garnisun Italia di Goražde, mengenai evakuasi Italia dan penyerahan kota itu kepada Chetnik.[20] Pada 29 November 1941, Italia menempatkan Goražde di bawah kendali anak buah Dangić.[21] Kota itu berada di bawah kendali Chetnik secara penuh pada 1 Desember. Setibanya di sana, Dangić memberikan pidato kepada sekelompok orang Serbia, Kroasia, dan Muslim Bosnia yang berkumpul di alun-alun utama kota. Pidato itu berisikan cita-cita Serbia Raya dan diakhiri dengan pernyataan bahwa suku Muslim dan Serbia tidak bisa lagi hidup berdampingan. Setelah pidato tersebut, kelompok Chetnik menyebar ke seluruh kota dan mulai membunuh, memperkosa, menjarah, dan membakar rumah. Sejumlah besar korban tewas di jembatan di atas Drina, setelah itu mayat mereka dijatuhkan ke sungai.[22]
Tahanan Garda Tanah Air Kroasia dan pejabat NDH segera dieksekusi. Mayat warga sipil Muslim dibiarkan tergantung di pohon dan tiang lampu jalanan. Beberapa ratus warga sipil mungkin telah terbunuh dalam pembantaian tersebut.[21] Pasukan Chetnik di Bosnia, termasuk pimpinan Dangić, kemudian mulai melakukan kampanye anti-Muslim di Bosnia timur untuk membalas penganiayaan yang dialami oleh etnis Serbia di NDH.[23]
Kemartiran
suntingAnak buah Dangić memasuki kota Pale pada 11 Desember.[24] Mereka menjarah dan membakar biara Katolik Roma setempat, Marijin dom, dan menawan lima suster (dua orang Slovenia, satu orang Kroasia, satu orang Hungaria, dan satu orang Austria). Kelimanya adalah Jula Ivanišević (lahir 1893), Berchmana Leidenix (lahir 1865), Krizina Bojanc (lahir 1885), Antonija Fabjan (lahir 1907) dan Bernadeta Banja (Bernadett Bánya) (lahir 1912). Malam itu, para biarawati dan beberapa tahanan lainnya dipaksa untuk berbaris melintasi pegunungan Romanija di suhu yang sangat dingin dengan salju setinggi pinggang. Kelimanya diintimidasi, dihina dan diancam oleh penculiknya saat mereka berbaris. Saat melewati desa Sjetlina, suster Leidenix yang berusia 76 tahun kelelahan. Dia dipisahkan dari kelompok dan dipaksa untuk menetap di desa.[25]
Empat biarawati yang tersisa dibawa ke Goražde pada tanggal 15 Desember dan ditempatkan di lantai tiga bekas barak Tentara Kerajaan Yugoslavia setibanya di kota.[26] Malam itu, sekelompok Chetnik memasuki ruangan tempat mereka ditahan dan berusaha memperkosa mereka. Keempatnya melakukan bunuh diri, dengan melompat dari jendela lantai dua untuk menghindari pemerkosaan.[24] Beberapa sumber berpendapat bahwa keempatnya selamat dari upaya bunuh diri namun dibunuh dengan bayonet sampai mati oleh beberapa perwira Chetnik yang murka. Jenazah mereka kemudian diambil dan dibuang ke Sungai Drina. Suster Leidenix dibawa ke hutan dekat Sjetlina oleh beberapa orang Chetnik pada tanggal 23 Desember, diberi tahu bahwa dia akan segera dibawa ke Goražde untuk dipertemukan kembali dengan para biarawati lainnya, namun beliau tak pernah terlihat lagi. Salah satu tentara Chetnik yang semula menjaganya tiba-tiba muncul dari hutan sambil memakai rosario di lehernya.[26]
Dampak dan penghormatan
suntingBerita kematian para martir dengan cepat menyebar ke seluruh NDH. Pada April 1942, Dangić ditangkap oleh Jerman dan dibawa ke kamp tawanan perang di Polandia yang sedang diduduki Jerman.[27] Dia melarikan diri dari penjara pada tahun 1943[19] dan ikut terlibat dalam Pemberontakan Warsawa melawan Jerman pada tahun berikutnya.[28]
Dangić ditangkap oleh Tentara Merah pada tahun 1945 dan diekstradisi ke otoritas komunis Yugoslavia,[29] yang menuduhnya melakukan kejahatan perang. Dia diadili dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan di Sarajevo dan dijatuhi hukuman mati.[27] Dia dieksekusi oleh regu tembak pada 22 Agustus 1947.[29]
Kelima biarawati itu ditetapkan sebagai martir pada tanggal 14 Januari 2011 oleh Paus Benediktus XVI. Para biarawati dibeatifikasi pada sebuah upacara yang dipimpin oleh Kardinal Angelo Amato di Sarajevo pada 24 September 2011.[30]
Sebuah buku nonfiksi yang mengisahkan para biarawati ditulis oleh penulis Kroasia Anto Baković, berjudul Drinske mučenice (Martir Drina; Sarajevo, 1990). Suster Slavica Buljan, seorang biarawati Bosnia-Kroasia, penulis dan penyair, menulis Zavjet krvlju potpisan (Vow Signed With Blood; Zagreb, 2010).[26]
Catatan kaki
sunting- ^ Goldstein 1999, hlm. 133.
- ^ Tomasevich 2001, hlm. 272.
- ^ Tomasevich 2001, hlm. 397–409.
- ^ Hoare 2007, hlm. 20–24.
- ^ Cox 2007, hlm. 224.
- ^ Tanner 2001, hlm. 150.
- ^ Mojzes 2009, hlm. 159.
- ^ Israeli 2013, hlm. 79.
- ^ Judah 2000, hlm. 126.
- ^ Tomasevich 2001, hlm. 398–399.
- ^ Ramet 2006, hlm. 4.
- ^ Dizdar & Sobolevski 1999, hlm. 244.
- ^ Pavlowitch 2008, hlm. 59.
- ^ Hoare 2006, hlm. 113.
- ^ a b Milazzo 1975, hlm. 62.
- ^ Tomasevich 1975, hlm. 126.
- ^ Redžić 2005, hlm. 134.
- ^ a b Tomasevich 1975, hlm. 157.
- ^ a b Dedijer & Miletić 1990, hlm. 86.
- ^ Redžić 2005, hlm. 139.
- ^ a b Hoare 2006, hlm. 145.
- ^ Dulić 2010, hlm. 86–87.
- ^ Banac 1996, hlm. 143.
- ^ a b Žanić 2007, hlm. 274.
- ^ "Drinske mučenice". Glas koncila. 13 Januari 201.
- ^ a b c Stipan Bunjevac (9 April 201). "Godina 1941. u Goraždu, na rijeci Drini..." Glas koncila.
- ^ a b Tomasevich 1975, hlm. 208.
- ^ Colić 1973, hlm. 335.
- ^ a b Miletić 1976, hlm. 121.
- ^ "Drinske mučenice proglašene blaženim". Večernji list. 24 September 2011.
Referensi
sunting- Banac, Ivo (1996). "The Muslims of Bosnia-Herzegovina: From Religious Community to Statehood, 1919–1992". Dalam Pinson, Mark. The Muslims of Bosnia-Herzegovina: Their Historic Development from the Middle Ages to the Dissolution of Yugoslavia. Cambridge, Massachusetts: Harvard University Press. ISBN 978-0-932885-12-8.
- Colić, Mladen (1973). Takozvana Nezavisna Država Hrvatska (dalam bahasa Serbo-Kroasia). Belgrade: Delta-press.
- Cox, John K. (2007). "Ante Pavelić and the Ustaša State in Croatia". Dalam Fischer, Bernd Jürgen. Balkan Strongmen: Dictators and Authoritarian Rulers of South Eastern Europe. West Lafayette, Indiana: Purdue University Press. ISBN 978-1-55753-455-2.
- Dedijer, Vladimir; Miletić, Antun (1990). Genocid nad Muslimanima, 1941–1945 (dalam bahasa Serbo-Kroasia). Sarajevo: Svjetlost.
- Dizdar, Zdravko; Sobolevski, Mihael (1999). Prešućivani četnički zločini u Hrvatskoj i u Bosni i Hercegovini, 1941–1945 (dalam bahasa Serbo-Kroasia). Zagreb: Hrvatski institut za povijest.
- Dulić, Tomislav (2010). "Ethnic Violence in Occupied Yugoslavia: Mass Killing from Above and Below". Dalam Djokić, Dejan; Ker-Lindsay, James. New Perspectives on Yugoslavia: Key Issues and Controversies. New York: Routledge. ISBN 978-0-203-84601-8.
- Goldstein, Ivo (1999). Croatia: A History . Montreal: McGill-Queen's Press. ISBN 978-0-7735-2017-2.
- Hoare, Marko Attila (2006). Genocide and Resistance in Hitler's Bosnia: The Partisans and the Chetniks, 1941–1943. New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-726380-8.
- Hoare, Marko Attila (2007). The History of Bosnia: From the Middle Ages to the Present Day. London: Saqi. ISBN 978-0-86356-953-1.
- Israeli, Raphael (2013). The Death Camps of Croatia: Visions and Revisions, 1941–1945. New Brunswick, New Jersey: Transaction Publishers. ISBN 978-1-4128-4975-3.
- Judah, Tim (2000). The Serbs: History, Myth and the Destruction of Yugoslavia (edisi ke-2nd). New Haven, Connecticut: Yale University Press. ISBN 978-0-300-08507-5.
- Midlarsky, Manus I. (2005). The Killing Trap: Genocide in the Twentieth Century . Cambridge: Cambridge University Press. ISBN 978-1-139-44539-9.
- Milazzo, Matteo J. (1975). The Chetnik Movement & the Yugoslav Resistance. Baltimore, Maryland: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-1589-8.
- Miletić, Antun (1976). Dokumenti Nemačkog Rajha 1941–1945. Zbornik dokumenata i podataka o narodnooslobodilačkom ratu naroda Jugoslavije (dalam bahasa Serbo-Kroasia). XII, 2. Belgrade: Vojnoistorijski institut.
- Mojzes, Paul (2009). "The Genocidal Twentieth Century in the Balkans". Dalam Jacobs, Steven L. Confronting Genocide: Judaism, Christianity, Islam. Lanham, Maryland: Lexington Books. ISBN 978-0-7391-3590-7.
- Pavlowitch, Stevan K. (2008). Hitler's New Disorder: The Second World War in Yugoslavia. New York: Columbia University Press. ISBN 978-1-85065-895-5.
- Ramet, Sabrina P. (2006). The Three Yugoslavias: State-Building and Legitimation, 1918–2005. Bloomington, Indiana: Indiana University Press. ISBN 978-0-253-34656-8.
- Redžić, Enver (2005). Bosnia and Herzegovina in the Second World War. Abingdon-on-Thames: Frank Cass. ISBN 978-0-7146-5625-0.
- Tanner, Marcus (2001). Croatia: A Nation Forged in War. New Haven, Connecticut: Yale University Press. ISBN 0-300-09125-7.
- Tomasevich, Jozo (1975). War and Revolution in Yugoslavia, 1941–1945: The Chetniks. Stanford, California: Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-0857-9.
- Tomasevich, Jozo (2001). War and Revolution in Yugoslavia, 1941–1945: Occupation and Collaboration. Stanford, California: Stanford University Press. ISBN 978-0-8047-3615-2.
- Žanić, Ivo (2007). Flag on the Mountain: A Political Anthropology of War in Croatia and Bosnia-Herzegovina, 1990–1995. London: Saqi. ISBN 978-0-86356-815-2.