Mark Sungkar

pemeran laki-laki asal Indonesia

H. Mubarak Ali Sungkar atau yang lebih dikenal dengan Mark Sungkar (lahir 22 Oktober 1948) adalah seorang aktor dan sutradara Indonesia keturunan Arab. Ia merupakan ayah dari model, pemeran dan penyanyi Indonesia, Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar.

Mark Sungkar
LahirMubarak Ali Sungkar
22 Oktober 1948 (umur 76)
Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Nama lainMark Sungkar
Pekerjaan
Tahun aktif1977–sekarang
Suami/istri
  • Istri pertama (bercerai)
(m. 1988; c. 2010)
Santi Asoka Mala
(m. 2014)
Anak5, termasuk Zaskia Sungkar dan Shireen Sungkar
KerabatLutfiah Sungkar (kakak)
Keluarga
IMDB: nm1295047 Modifica els identificadors a Wikidata

Karier

sunting

Sebelum terjun ke dunia hiburan, Mark adalah pedagang dan pemborong bangunan. Mark juga pernah aktif sebagai pemain drama dalam group "Teater Kecil" pimpinan Arifin C. Noer pada tahun 1968-1970. Keseriusannya dalam belajar akting dibuktikan dengan tekadnya menuntut ilmu di Akademi Theater Amsterdam, Belanda (1975-1979) dan International School for Musical Entertainment Hilversum, Belanda (1977-1980). Mark juga bergabung dengan Nederlandse Operette Vereniging Amsterdam (1976-1977) dan Delfero Talent Pedagog Amsterdam (1976-1978).

Karier akting

sunting

Mark sebenarnya telah mulai bermain teater sejak tahun 1962 dan merambah layar lebar dan televisi pada tahun 1970. Mark kemudian terjun di dunia tarik suara pada tahun 1977 dan sempat mengeluarkan beberapa single dan album rekaman, antara lain She Believe in Me (1979), Hution Mind (1980), Bunga-bunga Cinta (1985) dan Kaki Limo (1989). Mark juga pernah mewakili Indonesia dalam Asean Concert di Brunei Darussalam (1984) dan Bangkok (1985), serta International Song Festival di Chile (1986) dan April Spring Festival di Pyong Yang (1987).

Pada 8-9 Juni 2007, Mark Sungkar bermain dalam pementasan teater Abang Thamrin Dari Betawi karya Asrul Sani bersama Sanggar Pelakon pimpinan Mutiara Sani di Graha Bhakti Budaya, TIM. Dalam pementasan tersebut Mark berperan sebagai Fruin, orang Belanda yang menentang kebijakan-kebijakan MH. Thamrin.[1]

Kontroversi

sunting

Kasus hukum

sunting

Pada 9 Juli 2021, Mark Sungkar divonis 1,5 tahun penjara dan denda Rp 50 juta subsider 1 bulan kurungan. Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta meyakini Mark Sungkar bersalah telah melakukan tindak pidana korupsi.[1]

Kehidupan pribadi

sunting

Rumah tangga Mark Sungkar dan Fanny Bauty goyah pada awal tahun 2006.[2] Namun dua bulan kemudian, pasangan yang telah dikaruniai tiga orang anak ini memutuskan untuk bersama lagi.[3] Sayang, perdamaian mereka hanya berlangsung sejenak. Pertengahan Agustus 2006, Fanny mengajukan gugatan cerai ke Pengadilan Agama Jakarta Barat,[4] Namun, lagi-lagi mereka urung cerai. Setelah menjalani beberapa kali persidangan, Fanny menarik gugatan cerai terhadap Mark Sungkar.[5]

Filmografi

sunting
Tahun Judul Peran Catatan
1971 Rina
Banteng Betawi
Lantai Berdarah
Pengejaran ke Neraka Indra
1972 Sisa-Sisa Laskar Pajang
1982 Di Balik Kelambu Rosadi
1986 Ibunda
Segi Tiga Emas Victor
2013 Wanita Tetap Wanita Ayah Shana
2018 Moonrise Over Egypt Mahmoud El Nokrashy Pasha
2020 Bidadari Mencari Sayap Abi Reza

Sinetron

sunting
  • Dua Dunia (1977)
  • Mentari di Sedayu
  • Sang Guru

Acara televisi

sunting
  • Insan Cita sebagai presenter

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting