Maritam
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Maritam (Naphelium Ramboutanake Leenh) merupakan buah khas dari Pulau Kalimantan. Bentuk buah maritam ini mirip dengan buah rambutan namun memiliki kulit yang berbeda. Rambutan memiliki tonjolan berupa rambut, sedangkan maritam memiliki tonjolan seperti duri tumpul. Warna kulit buah maritam saat sudah masak berwarna merah hati. Rasa buah maritam ini cenderunRg hambar, agak manis cenderung masam. Jika dibandinkan dengan rambutan, besar buah maritam ini hampir sama. Daging buah maritam berwarna putih yang menempel pada biji buahnya sehingga sulit lepas ketika dimakan.
Masyarakat suku Banjar disebut maritam karena tanaman ini mirip buah rambutan dan berwarna merah kehitaman. Sedang penduduk suku dayak Kalimantan Tengah menyebut buah ini dengan nama tenggaring.
Musim berbuah buah ini saat musim penghujan yakni sekitar bulan Oktober – Desember. Tanaman maritam bisa ditemui di hutan Kalimantan, daratan rendah hingga 300 m di atas permukaan laut. Buah maritam tumbuh subur di daerah dengan curah hujan tinggi dan air yang tidak menggenang.
Buah maritam selain di manfaatkan buahnya, batang kayunya yg keras juga dapat dimanfaatkan untuk keperluan rumah tangga seperti untuk perabot rumah tangga, bahan bangunan, dan kayu bakar. Daun buah maritam dijadikan sebagai perindang halaman rumah atau kebun penduduk.[1]
Referensi
sunting- ^ Rohliansyah, Pahmi (2007). Mengenal Buah-Buahan Kalimantan. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. hlm. 65–68. ISBN 979-9246-71-7.