Marida Nasution (1956-2008) adalah seorang seniman Grafis asal Jakarta, Indonesia. Marida (lahir 2 Januari 1956) dan menempuh pendidikan formal pada tahun 1981 di Departemen Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta, dengan jurusan Seni Grafis.[1] Marida merupakan seniman perempuan pertama yang menggunakan berbagai kombinasi medium pada praktik cetak grafis (print making).

Biografi

sunting

Marida merupakan anak ke-3 dari 5 dari Nursyamsu Nasution, yang bekerja sebagai guru dan sekaligus seorang penyair yang aktif di Dewan Kesenian pada masanya dan Ayah Marida adalah seorang pengacara dan juga sekaligus pelukis. Marida tumbuh besar dalam lingkungan yang mendukung minatnya pada seni, meskipun ia memiliki keterbatasan pendengaran dan kondisi kesehatan yang rentan.[2] Marida pada mulanya mengambil jurusan Seni Lukis, tetapi menyadari kemungkinan teknik yang tidak terbatas pada seni Cetak, Marida memutuskan untuk mendalami Seni Grafis.

Kemampuan Marida terletak pada ekplorasi teknik dan kritik sosiopolitikal sebagai subjeknya. Ia memilih untuk membuat desain menggunakan tangannya sendiri dan menyukai sensasi sentuhan personal dan vibrasi komunikatif yang dialami ketika melalui proses kreasi.[2]

Pameran Tunggal

sunting
  • 2005 Perjalanan Marida Nasution, Paulinart Art Space & Studio, Jakarta.
  • 2004 Opera Biru, Instalasi dan Seni Grafis, Museum Nasional, Jakarta.
  • 2001 Harkat Perempuan, Instalasi Grafis, Galeri Nasional, Jakarta.
  • 1997 Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
  • 1994 Pameran Tunggal Seni Grafis, Gedung Pameran Seni Rupa Depdikbud Gambir, Jakarta.
  • 1991 Pameran Tunggal Seni Grafis: Cetak Saring (Screen Printing), Ruang Pameran Lama TIM, Jakarta.

Penghargaan

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Pameran Tunggal Seni Grafis Marida Nasution: Ke Jakarta Untuk Membangun Masa Depan 7-16 Oktober 1997 Galeri Cipta II, TIM, Jakarta. Jakarta: CIPTA. 1997. 
  2. ^ a b Bianpoen, Carla; Wardani, Farah; Dirgantoro, Wulan (2007). Indonesian Women Artists: The Curtain Opens. Jakarta: Yayasan Senirupa Indonesia. hlm. 177. ISBN 978-979-16562-0-7.