Mari kita potong rambut sesuai gaya hidup sosialis

Mari kita potong rambut sesuai gaya hidup sosialis[1][2][3] adalah bagian dari kampanye propaganda pemerintah Korea Utara mengenai standar tata rias dan pakaian pada tahun 2004–2005.[3]

Mari kita potong rambut sesuai gaya hidup sosialis
Josŏn-gŭl
사회주의적생활양식에 맞게 머리단장을 하자
Hanja
Alih AksaraSahoe juuijeok saenghwal yangsige matge meori danjangeul haja
McCune–ReischauerSahoe chuŭijŏk saenghwal yangsige matke mŏri tanjangŭl haja
Cuplikan Mari kita potong rambut sesuai gaya hidup sosialis, memperlihatkan dua potongan rambut yang bisa diterima, diperagakan oleh pekerja pabrik Korea Utara.

Kampanye ini disiarkan di Korean Central Television milik pemerintah di ibu kota Pyongyang dan sejumlah cuplikan dari program ini disiarkan lagi di BBC 1. Program televisi ini mengklaim bahwa rambut panjang dapat memengaruhi kecerdasan manusia, sebagian karena menyerap banyak nutrisi dari tubuh agar rambut bisa tumbuh.[2] Ini merupakan bagian dari peraturan pemerintah Korea Utara mengenai potongan rambut dan mode pakaian yang dianggap sesuai dengan "nilai-nilai Sosialis".[3]

Batasan mode Korea Utara

sunting

Standar pakaian dan rambut seperti itu sudah lama tertanam di masyarakat Korea Utara. Kim Jong-Il terkenal karena potongan rambut "Speed Battle Cut"-nya saat pertama muncul pada awal 1980-an, meski kemudian diganti menjadi bouffant sisi pendek yang disukai oleh ayahnya.[4] Setelah Kim Jong-Il menggantikan ayahnya, sejumlah batasan negara terhadap mode Barat dilonggarkan. Wanita diizinkan berambut gelombang permanen, pria boleh menumbuhkan rambut sedikit lebih panjang, dan bahkan menari di tempat publik diizinkan juga.[5] Meski terjadi pelonggaran semacam itu pada tahun-tahun pertama pemerintahan Kim Jong-Il, lambang-lambang mode Barat seperti jeans terus dilarang sepenuhnya, dan pria berambut panjang akan ditahan dan menjalani potong rambut secara paksa.[6]

Menurut harian Korea Utara Rodong Sinmun (Surat Kabar Pekerja), pemerintah berusaha melakukan perang gerilya terhadap kemungkinan masuknya kapitalisme ke lingkungan penampilan pribadi. Bersama rambut panjang, sepatu tidak rapi juga dianggap sebagai cerminan budaya Barat yang, melalui imitasi, akan membuat negara ini berantakan.[7]

Serial televisi

sunting

Serial ini dimulai pada tahun 2004 sebagai bagian dari program televisi reguler Common Sense. Pada musim gugur 2004, kampanye media yang lebih besar (cetak dan radio, serta televisi)[2] mulai mempromosikan pakaian dan penampilan Diarsipkan 2021-04-22 di Wayback Machine. yang sesuai untuk pria. Acara ini menyarankan gaya rambut pendek, seperti flat-top crew cut, middle hairstyle, low hairstyle, dan high hairstyle. Disebutkan bahwa rambut harus memiliki panjang antara 1 cm dan 5 cm, dan merekomendasikan potong rambut bagi pria setiap 15 hari sekali. Gaya rambut resmi negara ini mengizinkan pria di atas 50 tahun menumbuhkan rambut atas mereka hingga 7 cm untuk menutupi kerontokan.[3]

Serial awal lima bagian ini menampilkan gaya potongan rambut yang disarankan, sementara serial terakhir justru selangkah lebih jauh dengan menampilkan sejumlah orang yang menjadi contoh tidak potong rambut. Di setiap contoh, acara ini menunjukkan nama dan alamat rumah (atau tempat kerja) orang tersebut melalui subtitel dan/atau suara.[2] Misalnya, dalam satu episode (Januari 2005), seorang warga Korea Utara bernama Ko Gwang Hyun, yang rambutnya menutupi telinganya, ditampilkan sebagai model negatif utama disertai suara komentar: "Kami tidak tahu selera budaya orang ini, yang tidak malu atas gaya rambutnya. Bisakah kita berharap pria berkepala kusut seperti ini melakukan tugasnya dengan baik?" [8]

Di serial kedua, orang-orang diwawancarai tentang gaya rambut mereka.

Reaksi Barat

sunting

Banyak artikel berita Barat melaporkan bahwa di Pyongyang sebuah kamera tersembunyi dipasang untuk melacak warga berambut tidak lazim. Ini merupakan bagian dari siaran program televisi pada saat yang sama seperti Mari Kita Potong Rambut Sesuai Gaya Hidup Sosialis. Para pelanggar akan diwawancarai oleh pembawa acara dan diminta menjelaskan alasannya. Nama, alamat, dan tempat kerja mereka akan diumumkan agar warga lain tidak mau dipermalukan dan dikucilkan.[9] Dalam beberapa kasus, istri atau tempat kerja si pelanggar akan dikritik karena tidak mengelola penampilan si pelanggar sesuai peraturan negara. Moral dan standar sosial dibentuk untuk menyenangkan keluarga Kim.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "北, 장발족 또 공개망신[[Kategori:Artikel mengandung aksara Korea]]". Yonhap. 2005-03-06. Diakses tanggal 2009-06-06.  Konflik URL–wikilink (bantuan)
  2. ^ a b c d McCurry, Justin (2005-01-12). "Get a socialist haircut, North Korea tells men". The Guardian. Diakses tanggal 2009-03-14. 
  3. ^ a b c d e "N Korea wages war on long hair". BBC News. 2005-01-08. Diakses tanggal 2009-03-14. 
  4. ^ Paul French. North Korea: The Paranoid Peninsula: A Modern History. Zed Books (2007) ISBN 1-84277-905-2 p. 15
  5. ^ Bradley K. Martin. Under the Loving Care of the Fatherly Leader. Macmillan (2006) ISBN 0-312-32322-0, p. 378
  6. ^ French (2007) pp. 15–16
  7. ^ Tirthankar Mukherjee (2007-10-04). "Keeping Our Hair On". UB Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-11-14. Diakses tanggal 2009-03-14. 
  8. ^ Sang-Hun Choe (2005-02-01). "It's all about hair as communists wage war". Independent Online (South Africa). Diakses tanggal 2009-03-14. 
  9. ^ Brown, Craig (2005-01-14). "Way of the world". The Daily Telegraph. Diakses tanggal 2009-03-14. 

Pranala luar

sunting