Marakata Pangkaja merupakan putra kedua Udayana dari wangsa Warmadewa yang memerintah di Bali pada tahun 1016 - 1025 menggantikan Śri Ajñadewi, beliau bergelar Dharmawangsawardhana Marakata Pangkajasthana Uttunggadewa.[1]

Masa pemerintahan Marakata Pangkaja bersamaan dengan masa pemerintahan Airlangga di Jawa Timur. Ia dianggap sebagai kebenaran hukum yang selalu memerhatikan dan melindungi rakyatnya. Marakata disegani dan ditaati oleh rakyatnya. Dalam kepentingan peribadatan, ia membangun prasada (bangunan suci) di Gunung Kawi di daerah Tampak Siring, Gianyar, Bali.[2]

Pada tahun 1025 M, Marakata Pangkaja kemudian digantikan oleh adiknya, Anak Wungsu, menjadi raja Bali.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Raja-Raja Perempuan di Bali". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-19. 
  2. ^ "Sejarah Mula Kerajaan Bali Kuno Dan Nama-Nama Raja Bali". Wisata Pulau Bali. 2019-06-09. Diakses tanggal 2019-11-19. 
Didahului oleh:
Udayana
Raja Bali
1011-1025
Diteruskan oleh:
Anak Wungsu