Mambruk selatan

salah satu jenis burung pengicau
(Dialihkan dari Mambruk Selatan)
Mambruk Selatan
Goura scheepmakeri
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. scheepmakeri
Nama binomial
Goura scheepmakeri
Finsch, 1876
Wilayah penyebaran Mambruk Mahkota Selatan

Mambruk selatan (Goura scheepmakeri) adalah sejenis Mambruk (Dara Mahkota) atau merpati darat besar yang menghuni dataran rendah bagian selatan Pulau Papua. Burung ini memiliki bulu berwarna biru-keabu-abuan dengan jambul rumit seperti renda biru, iris mata berwarna merah, dan bulu dada berwarna merah marun gelap. Baik jantan maupun betina memiliki penampilan yang sama. Burung ini berukuran rata-rata panjang 70 cm (28 in) dan berat 2,250 grams (5 lbs).[2]

Terdapat dua subspesies dari Mambruk selatan, dibedakan berdasarkan warna bulu bahu dan perut. Goura scheepmakeri sclateri di wilayah barat daya pulau Papua dengan bahu merah marun dan perut biru-abu-abu, dan ras Goura scheepmakeri scheepmakeri di pulau Papua tenggara dengan bahu biru-abu-abu dan bagian bawah merah marun. Burung ini juga terlihat mirip dengan kerabatnya Mambruk victoria, dan Mambruk ubiaat.

Ilustrasi karyaOtto Finsch (1875)

Spesies ini pertama kali ditemukan dunia ilmiah oleh Otto Finsch yang menemukan dua burung hidup dari pedagang satwa langka C. Scheepmaker di kebun binatang Amsterdam Zoo dan dinamakan berdasarkan dia.[3]

Karena burung ini jinak dan sering kali diburu untuk daging dan bulunya yang indah, burung ini dikategorikan kedalam rentan dalam daftar spesies terancam IUCN Red List. Burung ini dimasukan dalam daftar Appendix II CITES.

Referensi

sunting
  1. ^ BirdLife International (2012). "Goura scheepmakeri". IUCN Red List of Threatened Species. Version 2013.2. International Union for Conservation of Nature. Diakses tanggal 26 November 2013. 
  2. ^ "A Guide to the Pigeons and Doves of the World" by David Gibbs, Eustace Barnes & John Cox. Yale University Press (2001), ISBN 0-300-07886-2.
  3. ^ Finsch, Otto (1875). "On a new species of crown-pigeon". Proceedings of the Zoological Society of London: 631–633. 

Pranala luar

sunting