Maltodekstrin

maltodekstrin

Maltodekstrin adalah suatu polisakarida yang digunakan sebagai bahan tambahan pangan. Senyawa ini dibuat dari amilum dengan cara hidrolisis parsial, dan biasanya dijumpai dalam bentuk serbuk putih yang dikeringkan dengan cara spray-drying dan bersifat higroskopis.[1] Maltodekstrin mudah dicerna, diserap dengan cepat sebagai glukosa, dan berasa sedikit manis atau hampir tak berasa. Umum digunakan dalam produksi soda dan kembang gula. Dapat pula dijumpai sebagai bahan campuran berbagai makanan olahan.

Maltodekstrin
Penanda
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
Sifat
C6nH(10n+2)O(5n+1)
Massa molar bervariasi
Penampilan serbuk putih
Titik lebur 240 °C
Mudah larut atau mudah terdispersi dalam air[1]
Kelarutan sedikit larut hingga tidak larut dalam alkohol anhidrat[1]
Bahaya
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Referensi

Struktur

sunting

Maltodekstrin terdiri dari unit-unit D-glucose yang terikat dalam rantai dengan panjang beragam. Unit-unit glukosa berikatan dengan ikatan α(1→4) glikosida. Maltodekstrin biasanya terbentuk oleh campuran rantai dengan beragam ukuran dari tiga hingga tujuh belas unit glukosa.[2]

Maltodekstrin dikelompokkan sebagai DE (dextrose equivalent) dan mempunyai DE antara 3 hingga 20. Makin tinggi nilai DE, makin pendek rantai glukosanya, makin tinggi tingkat kemanisannya, makin mudah larut dan resistensi panasnya makin rendah. Di atas DE 20, kode CN Uni Eropa menyebutnya sirop glukosa, pada DE10 atau lebih rendah, kode CN mengelompokkannya sebagai dekstrin.

Produksi

sunting

Maltodekstrin dapat diturunkan enzimatis dari semua jenis amilum. Di Amerika Serikat, amilum yang digunakan biasanya berasal dari jagung; di Eropa dari gandum. Beberapa orang yang mengalami intoleransi gluten akan khawatir dengan adanya maltodekstrin yang berasal dari gandum, tetapi biasanya hanya mengandung tidak lebih dari 20 mg/kg (atau 20 ppm) gluten. Jika digunakan bahan dasar gandum, bahan dasarnya tidak perlu dicantumkan dalam label. Maltodekstrin yang diturunkan dari sereal yang mengandung gluten mendapat pengecualian pelabelan, seperti yang sudah disahkan oleh EC Directive 2000/13 Annex II.[3]

Penggunaan dalam makanan

sunting

Maltodekstrin terkadang digunakan dalam pembuatan bir untuk meningkatkan massa jenis produk akhir.[4] Maltodekstrin juga meningkatkan kesan bir di mulut meningkatkan retensi kepala bir dan mengurangi kekeringan. Maltodekstrin tidak difermentasi oleh ragi, sehingga tidak meningkatkan kandungan alkohol dalam bir. Maltodekstrin digunakan juga untuk beberapa makanan ringan seperti keripik kentang dan dendeng. Maltodekstrin digunakan dalam selai kacang untuk mempertahankan tekstur meski kadar lemak rendah. Maltodekstrin sering kali digunakan sebagai suplemen oleh binaragawan dan atlet lainnya dalam bentuk serbuk [citation needed], karena maltodekstrin adalah karbohidrat yang mudah dicerna sehingga dapat menyuplai energi yang cukup ke seluruh tubuh untuk memicu sintesis protein.

Maltodekstrin digunakan sebagai bahan tambahan yang murah untuk meningkatkan massa jenis makanan seperti pada susu formula. Ini digunakan juga sebagai pengisi pada pengganti gula dan produk lainnya.[5]

Maltodekstrin mempunyai indeks glikemik antara 85 hingga 103.

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b c U.S. Pharmacopeia summary of maltodextrin
  2. ^ "Other Caloric Sweeteners Diarsipkan 2010-10-17 di Wayback Machine.", Sugar Association website Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "sugar" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ Annex II, The approximation of the laws of the Member States relating to the labelling, presentation and advertising of foodstuffs, Directive No. 2000/13/EC of 20 March 2000.
  4. ^ "How to Brew" at Black Rock, a beer brewing supplier in New Zealand
  5. ^ http://www.wisegeek.org/what-is-maltodextrin.htm

Pranala luar

sunting