Maleosan
Artikel ini perlu diwikifikasi agar memenuhi standar kualitas Wikipedia. Anda dapat memberikan bantuan berupa penambahan pranala dalam, atau dengan merapikan tata letak dari artikel ini.
Untuk keterangan lebih lanjut, klik [tampil] di bagian kanan.
|
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
Maleosan dalam bahasa-bahasa Minahasa sering diartikan sebagai “untuk terus menerus berbuat kebaikan”. Istilah ini merupakan sebuah kata kerja atau verba yang berakar pada kata “leos”. Leos merupakan sebuah kata sifat (adjektiva) yang berarti “baik”. Istilah lain yang berkaitan dengan kata ini adalah “Kaleosan”, sebuah kata benda (nomina) yang dapat diartikan sebagai kebaikan. Secara filosofis, Maleosan sering diartikan sebagai kewajiban manusia untuk senantiasa berbuat kebaikan dan saling mengasihi.
Maleosan juga merupakan bagian dari sebuah pepatah yang diajarkan secara turun temurun di seluruh wilayah Minahasa, yaitu: "Maesa-esaan, maleos-leosan, mangenang-genangan, malinga-lingaan, masawang-sawangan, matombo-tomboan." yang artinya "Saling bersatu, seiya sekata (maesa-esaan), saling mengasihi dan menyayangi (maleos-leosan), saling mengingat (mangenang-genangan), saling mendengar (malinga-lingaan), saling menolong (masawang-sawangan), dan saling menopang (matombo-tomboan)." Pepatah tersebut bertujuan untuk mengingatkan generasi Minahasa selanjutnya untuk senantiasa saling memperhatikan satu dengan yang lain.