Makhtum Hannan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Januari 2023. |
K.H. Makhtum Hannan (bahasa Arab: مختوم حنن) (13 Juni 1938 – 21 Desember 2017[1]) adalah sesepuh Pondok Pesantren Babakan, Ciwaringin, Cirebon dan seorang ulama kharismatik sekaligus Mustasyar Pengurus Besar nahdlatul ulama berkebangsaan Indonesia.[2] Ia juga termasuk salah satu dari sembilan Anggota Ahlul Halli wal Aqdi (Ahwa) Muktamar Ke-33 NU di Jombang[3]
Ulama Indonesia | |
---|---|
Gelar | Kyai Haji |
Kun-yah | Mama Makhtum |
Nama | KH. Makhtum Hannan |
Nasab | KH. Abdul Hannan bin Kiai Toyyib bin Kiai Masina bin Kiai Juman bin Kiai Mansur bin Kiai Abbas bin Kiai Subki bin bin Kiai Kamali bin Kiai Abdurrahim bin Syeikh Abdul Latif bin Mas Buyut bin Sunan Ratna Geulis/Kikis bin Sunan Raja Desa bin Sunan Bahuki bin Khatib Arya Agung bin Dalem Suka Hurang bin Sayid Maulana Faqih Ibrahim bin Syaikh Abdul Muhyi-Sunan Giri bin Maulana Ishaq. |
Lahir | Makhtum Hannan 13 Juni 1938 Cirebon, Hindia Belanda |
Meninggal | 21 Januari 2017 Kabupaten Cirebon, Indonesia |
Zaman | Modern |
Jabatan | Ulama |
Firkah | Sunni |
Mazhab Fikih | Syafi'i |
Alma mater | Pesantren Al Hidayat Lasem Pesantren APIK Kaliwungu Kendal |
Dipengaruhi oleh
| |
Istri | Hj. Aminah |
Keturunan | 1. Hj. Idah Faridah 2. KH. Rochmat Jauhari Mahktum 3. Muhamad Mar’i 4. Syuhada 5. Kholid 6. Muhammad Arsyad |
Orang tua | KH. Abdul Hannan (ayah) Hj. Nyai Solihah (ibu) |
Kehidupan awal
suntingKH. Makhtum Hannan merupakan putra dari pasangan KH. Abdul Hannan dengan Nyai Hj. Solihah. Ayah beliau merupakan sesepuh Babakan, Ciwaringin, Cirebon yang masih keturunan Sunan Giri bin Maulana Ishaq.[4]
Masa pendidikan
suntingKH. Makhtum Hannan memulai pendidikannya dengan belajar ilmu agama pada ayahnya, KH. Abdul Hannan, pamannya, KH. Masduki Ali dan kakaknya KH. Amrin Hannan. Selain itu, ia pernah belajar di Pondok Pesantren Kaliwungu yang diasuh oleh KH. Abu Khaer Pasarean, KH. Subki dan KH. Fadhil.
Setelah selesai, mondok di Pesantren Kaliwungu. Beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di Pondok Pesantren Lasem dibawah asuhan Syekh Masduqi Ali dan Syekh Mansur bin Khalil.
Kehidupan pribadi
suntingKH. Makhtum Hannan melepas masa lajangnya dengan menikahi Nyai Hj. Aminah. Buah hati dari pernikahannya, beliau dikaruniai 6 anak.[5]
Referensi
sunting- ^ DIA, Yayasan (2020-01-30). "Biografi KH. Makhtum Hannan". Biografi KH. Makhtum Hannan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-27.
- ^ "Innalillahi, KH Makhtum Hannan Pengasuh Pesantren Babakan Ciwaringin Wafat". nu.or.id. Diakses tanggal 2022-12-27.
- ^ "Innalillahi, KH Makhtum Hannan Pengasuh Pesantren Babakan Ciwaringin Wafat". nu.or.id. Diakses tanggal 2023-04-01.
- ^ "Kyai Makhtum Hannan, Sang Sufi Wafat". NU Online Jawa Barat. 2017-01-21. Diakses tanggal 2022-12-27.
- ^ JawaPos.com (2017-01-22). "KH Makhtum Hannan Meninggal saat Berzikir Usai Subuh Berjamaah". JawaPos.com. Diakses tanggal 2022-12-27.