Makam Manjang Loe merupakan kompleks pemakaman raja Kerajaan Binamu yang bernama [ serta juga dikenal dengan Kompleks ini terletak di Desa Manjang Loe, Kecamatan Tamalate, Kabupaten Jeneponto. Selain makam raja, terdapat serta makam para pengikut dan kerabat raja tersebut, namun nama dan tahun wafatnya tidak diketahui. Jumlah makam yang terdapat pada situs tersebut sebanyak 73 buah.

Lokasi

sunting

Lokasi makam berada di Bukit Manjang Loe dan berjarak 600 meter dari jalan poros Jeneponto-Makassar. Kompleks pemakaman dikelilingi pondasi batu serta dilindungi oleh kawat berduri. Kompleks pemakaman ini juga dikelilingi oleh pemakaman umum serta area perkebunan.[1]

Tipe jirat

sunting

Tipe jirat yang terdapat pada situs yaitu:

  1. Jirat tipe berundak sebanyak 49 buah, 6 buah kategori besar, yaitu makam Raja Binamu ke-3 dengan kedua istrinya dan ketiga anaknya. 14 Buah kategori sedang dan 29 buah kategori kecil.
  2. Jirat tipe balok sebanyak 6 buah.
  3. Jirat tipe peti batu sebanyak 8 buah.
  4. Jirat tipe gundukan batu 4 buah

Jumlah dan tipe nisan

sunting

Jumlah nisan sebanyak 40 buah, nisan tipe Aceh sebanyak 2 buah, nisan pipih berbentuk pedang 6 buah, nisan pipih varian bertangkai 4 buah,dan Nisan tipe balok 28 buah.

Ukuran makam

sunting

Makam dibuat dari balok-balok atau papan batu andesit dengan teknik susun timbun tanpa menggunakan spesi. Makam kategori besar dengan ukuran panjang antara 200-250 cm, lebar antara 150-180 cm, dan tinggi antara 170-250 cm adalah makam raja serta istri dan anaknya. Makam kategori sedang berukuran panjang antara 150-200 cm, lebar antara 80-150 cm dan tinggi antara 80-170 cm, sedangkan makam kategori kecil adalah makam yang ukuran panjangnya antara 50-150 cm, lebar antara 30-80 cm, dan tinggi antara 40-80 cm.

Referensi

sunting
  1. ^ Duli, A., dkk. (2003). Monumen Islam di Sulawesi-Selatan (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. ISBN 978-602-8405-50-8.