Makam Dea Daeng Lita

Kompleks Makam Dea Daeng Lita berada di Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba dan terletak di ketinggian 58 mdpl. Kompleks ini pada awalnya dijadikan pemakaman pasukan perang dari Kerajaan Gowa pada tahun 1700-an. Pada tahun tersebut, pasukan Gowa datang berperang melawan pasukan tentara Kerajaan Bone untuk memperebutkan daerah tersebut. Pimpinan pasukan Gowa yang bernama Dea Daeng Lita, wafat dalam peperangan dan dimakamkan bersama dengan prajuritnya di tempat tersebut. Selain makam Dea Daeng Lita dan pasukannya, keturunan mereka dan masyarakat setempat juga dimakamkan di situs tersebut.[1] Di kompleks Makam Dea Daeng Lita memperlihatkan paduan jirat gunungan yang terbentuk dari ragam hias sulur-sulur dengan nisan menhir serta inskripsi zikir dan ketauhidan sebagai refleksi ajaran tasawuf, menggambarkan harmonisasi ajaran Islam dengan kebudayaan lokal dalam membentuk peradaban di Kabupaten Bulukumba.

Tipe jirat makam

sunting

Di kompleks ini, terdapat 121 buah makam yang masih dapat dikenali dengan keadaan sebagaian besar sudah rusak dan tidak terawat. Secara keseluruhan bentuk jirat sangat sederhana, namun bentuk nisannya sangat bervariasi yang didominasi oleh nisan tipe pipih, tipe balok, dan tipe silindrik.

  1. Tipe jirat cungkup rumah tradisional berbentuk perahu, yaitu dinding jirat menyerupai bentuk perahu yang dibuat dari susunan balok-balok atau papan sedimen dengan teknik pasak.[1]
  2. Tipe makam teras berunduk, yaitu makam berunduk satu hingga tiga, dibuat dari balok-balok atau papan batu sedimen dengan teknik susun timbun.
  3. Tipe jirat makam peti batu. Tipe ini paling mendominasi dalam kompleks tersebut.[1]
  4. Tipe makam gundukan tanah. Tipe ini sulit dikenali lagi, karena telah bercampur baur dengan runtuhan balok-balok batu dari tipe makam lainnya.[1]

Tipe nisan makam

sunting

Pada situs makam tersebut terdapat 181 buah nisan, yang terdiri dari 92 buah nisan tipe pipih, tipe balok 46 buah, tipe silindrik 43 buah, tipe hulu badik 4 buah, tipe phallus 13 buah dan nisan tipe menhir 7 buah. Pada tipe nisan pipih dan varian tipe balok berpelipit, dipermukaannya terdapat motif hias suluran daun dan kaligrafi yang berisi nama Allah dan Muhammad. Pada tipe nisan balok polos, berhias suluran daun dan kaligrafi. Sementara tipe nisan silindrik dominan adalah varian bersisi delapan dengan ukuran nisan contoh adalah tinggi 198 cm dan diameter 32 cm, dan tidak berhias. Bentuk-bentuk ragam hias nisan yang terdapat dalam Kompleks Makam Dea Daeng Lita, adalah motif suluran daun dan bunga, geometri (tumpal, pilin, garis lurus), dan kaligrafi yang terdapat pada gunungan dan nisan. Kaligrafi berisi tentang nama Allah dan Muhammad.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e Duli, A., dkk. (2013). Monumen Islam di Sulawesi Selatan (PDF). Makassar: Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar. hlm. 154–157. ISBN 978-602-8405-50-8.