Mairil adalah perilaku kasih sayang di pesantren yang diberikan antar sesama jenis dalam kehidupan sehari-hari ibaratnya orang yang sedang pacaran, termasuk hubungan seksual sesama jenis. Hubungan ini seringkali dilakukan antara santri senior dengan santri junior yang menjadi korban. Terkadang ada pula para pengurus atau guru muda yang belum menikah menjadi pelaku dalam perilaku mairil.[1] Kebiasaan tersebut diangkat menjadi tema dalam buku Mairil, Sepenggal Kisah Biru di Pesantren.[2]

Referensi

sunting