Mahmud Ahmadinejad
Mahmud Ahmadinejad atau bisa dibaca Ahmadinezhad (bahasa Persia: محمود احمدینژاد ; lahir 28 Oktober 1956[1][2]) adalah Presiden Iran yang keenam dan memperoleh 61.91% suara pemilih pada pilpres Iran tanggal 24 Juni 2005.[2] Jabatan kepresidenannya dimulai pada 3 Agustus 2005. Ia pernah menjabat wali kota Teheran dari 3 Mei 2003 hingga 28 Juni 2005 waktu ia terpilih sebagai presiden.[1] Ia dikenal secara luas sebagai seorang tokoh konservatif yang sangat loyal terhadap nilai-nilai Revolusi Islam Iran, 1979.[3]
Mahmud Ahmadinejad | |
---|---|
محمود احمدینژاد | |
Presiden Iran ke-6 | |
Masa jabatan 3 Agustus 2005 – 3 Agustus 2013 | |
Wakil Presiden | Parviz Davoodi Mohammad-Reza Rahimi |
Pemimpin | Ali Khamenei |
Informasi pribadi | |
Lahir | 28 Oktober 1956 Aradan, Iran |
Kebangsaan | Iran |
Partai politik | Perhimpunan Insinyur Islam |
Tanda tangan | |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Pada Pemilihan Presiden Iran 2013, ia digantikan oleh tokoh konservatif moderat Hassan Rouhani[4][5]
Pada 2024, ia menyatakan akan maju dalam Pemilihan Presiden Iran dan akan bersaing dengan beberapa kandidat salah satunya Pelaksana tugas Presiden Iran saat ini Mohammad Mokhber, namun ia dinyatakan tidak lolos.
Biografi
suntingKeluarga
suntingLahir di daerah desa pertanian Aradan, dekat Garmsar, sekitar 120 kilometer arah tenggara Teheran. Dia merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara, berasal dari keluarga Syiah. Orang tuanya,seorang Tukang Besi, Ahmad Saborjihan, memberi nama Mahmud Saborjihan saat lahir. Dia menggunakan nama tersebut hingga sebuah keputusan besar mendorong keluarganya untuk hijrah ke Teheran pada paruh kedua tahun 1950-an. Di Teheran, ayahnya mengubah namanya menjadi Mahmud Ahmadinejad sebagai isyarat religiusitas dan semangat mencari kehidupan yang lebih baik, karena Saborjihan dalam bahasa Parsi berarti pelukis karpet, pekerjaan yang jamak dilakukan di sentra karpet seperti Aradan, sedangkan Ahmadinejad berarti ras yang unggul, bijak dan paripurna.[1]
Pendidikan
suntingDia lulus dari Universitas Sains dan Teknologi Iran (IUST) dengan gelar doktor dalam bidang teknik dan perencanaan lalu lintas dan transportasi.
Pada tahun 1980, dia adalah ketua perwakilan IUST untuk perkumpulan mahasiswa, dan terlibat dalam pendirian Kantor untuk Pereratan Persatuan (daftar-e tahkim-e vahdat), organisasi mahasiswa yang berada di balik perebutan Kedubes Amerika Serikat yang mengakibatkan terjadinya krisis sandera Iran.
Bergabung dengan Imam Khomeini
suntingPada masa Perang Iran-Irak, Ahmedinejad bergabung dengan Korps Pengawal Revolusi Islam pada tahun 1986. Dia terlibat dalam misi-misi di Kirkuk, Irak. Dia kemudian menjadi insinyur kepala pasukan keenam Korps dan kepala staf Korps di sebelah barat Iran. Setelah perang, dia bertugas sebagai wakil gubernur dan gubernur Maku dan Khoy, Penasehat Menteri Kebudayaan dan Ajaran Islam, dan gubernur provinsi Ardabil dari 1993 hingga Oktober 1997.
Wali kota Teheran
suntingAhmadinejad lalu terpilih sebagai wali kota Teheran pada Mei 2003. Dalam masa tugasnya, dia mengembalikan banyak perubahan yang dilakukan wali kota-wali kota sebelumnya yang lebih moderat dan reformis, dan mementingkan nilai-nilai keagamaan dalam kegiatan-kegiatan di pusat-pusat kebudayaan. Selain itu, dia juga menjadi semacam manajer dalam harian Hamshahri dan memecat sang editor, Mohammad Atrianfar, pada 13 Juni 2005, beberapa hari sebelum pemilu presiden, karena tidak mendukungnya dalam pemilu tersebut.
Presiden Mohammad Khatami pernah melarangnya menghadiri pertemuan Dewan Menteri, suatu hak yang biasa diberikan kepada para wali kota Teheran. Hal ini dikarenakan pada waktu Khatami menuju Universitas Teheran, Khatami terjebak macet. Khatami mengkritik Ahmadinejad yang saat itu menjabat wali kota Teheran. Namun bukannya tergesa-gesa membereskan masalah tersebut, Ahmadinejad justru berkata: "Bersyukurlah karena presiden kita telah merasakan kehidupan rakyatnya yang sesungguhnya". Namun Ahmadinejad tetap santai menghadapi larangan tersebut.
Sebagai Presiden Iran
suntingSetelah dua tahun sebagai wali kota Teheran, Ahmadinejad lalu terpilih sebagai presiden baru Iran. Tak lama setelah terpilih, pada 29 Juni 2005, sempat muncul tuduhan bahwa ia terlibat dalam krisis sandera Iran pada tahun 1979. Iran Focus mengklaim bahwa sebuah foto yang dikeluarkannya menunjukkan Ahmadinejad sedang berjalan menuntun para sandera dalam peristiwa tersebut, tetapi tuduhan ini tidak pernah dapat dibuktikan.
Kontroversi
suntingKutipan pernyataannya dalam sebuah pertemuan di hadapan para mahasiswa pada 26 Oktober 2005 dari pernyataan Ayatollah Khomeini yang menyerukan agar Israel "dihapus dari peta dunia" memicu kontroversi. Selain, menuai kecaman dari berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Shimon Peres. Peres bahkan membalas dengan menuntut agar Iran dikeluarkan dari keanggotaan di Perserikatan Bangsa-bangsa.
Pernyataan yang kontroversial ini diulang kembali pada 14 Desember 2005. Saat itu, ia berkata bahwa Holocaust (peristiwa pembantaian terhadap kaum Yahudi oleh rezim Nazi pada masa Perang Dunia II) hanyalah sebuah mitos yang digunakan bangsa Eropa untuk menciptakan negara Yahudi di jantung dunia Islam. Ia juga sempat menyelenggarakan konferensi tentang Holocaust.
Sementara, kritik dalam negeri mengenai kebijakan domestik dan luar negeri terus mengalir deras. Kritik datang dari tokoh ulama besar Ayatollah Hossein Ali Montazeri. Merujuk retorika Ahmadinejad terhadap Amerika Serikat, Montazeri menyatakan bahwa sangat perlu bertindak logis terhadap musuh dan tidak memprovokasi. Bagi Montazeri, ekstremisme tidak berbuah baik untuk rakyat.
Iran menegaskan bahwa pengembangan teknologi nuklir merupakan hak yang tidak bisa disangkal meskipun Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi yang menuntut Iran untuk menghentikan program pengayaan uranium. Ahmadinejad mendapat kritikan dari kalangan konservatif maupun reformis mengenai kebijakan ekonominya dan cara dia menangani isu nuklir Iran.
Tuduhan Keturunan Yahudi
suntingSebuah artikel pada koran Inggris, The Daily Telegraph yang diterbitkan pada tanggal 3 Oktober 2009, menampilkan foto Mahmud Ahmadinejad yang diambil selama pemilu Iran. Dalam foto itu terlihat ia sedang menunjukkan surat identitasnya dengan nama keluarga sebelumnya "Sabourjian", "nama Yahudi terkenal di Iran".[6] Artikel tersebut mengklaim bahwa Sabourjian berarti "penenun dari Sabour," nama untuk tallit Yahudi di Persia. Artikel itu juga mengklaim bahwa keluarganya masuk Islam dan mengubah nama keluarga setelah Ahmadinejad lahir. Artikel tersebut mengutip seorang ahli yang mengatakan bahwa akar Yahudi Ahmadinejad, jika benar, akan menjelaskan kebencian terhadap Yudaisme dan Israel: "Setiap keluarga yang berpindah ke agama yang berbeda mengambil identitas baru dengan mengutuk iman lama mereka."
Namun, menurut para ahli Iran yang diwawancarai oleh Guardian, "tidak ada makna semacam itu untuk kata 'sabour' dalam salah satu dialek Yahudi Persia, juga tidak berarti selendang doa Yahudi di Persia," nama itu sebenarnya berarti "pelukis benang," leluhur Ahmadinejad diketahui sebagai Muslim, dan kerabat Ahmadinejad mengatakan dia mengambil nama baru pada saat pindah ke Teheran, untuk menghindari diskriminasi berdasarkan akar pedesaannya.[7]
Serba-serbi
sunting- Rencana menonton timnya berlaga di Piala Dunia 2006 di Jerman dihambat berbagai elemen masyarakat setempat, sehingga izin tidak diberikan. Bahkan warga Yahudi di Jerman menentang kehadirannya mengingat pernyataannya seputar Holocaust. "Penyangkalan kekejaman Nazi adalah pelanggaran serius di Jerman," kata Charlotte Knobloch, Ketua Central Council Jews. Knobloch menuding Ahmadinejad sebagai "Hitler kedua". Menteri Dalam Negeri Jerman Guenther Beckstein menyatakan, "Kami harus menegaskan bahwa ia tak diinginkan di sini. Lebih baik ia tak usah datang."
Lihat pula
suntingKutipan
sunting- Mereka telah menciptakan mitos bernama Holocaust dan menganggapnya lebih penting dari Tuhan, agama, dan para rasul. [1] Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine.
Referensi
suntingSumber
sunting- ^ a b c LABIB, Muhsin; MUHARAM, Ibrahim; KAZHIM, Musa; HAMZAH, Alfian. AHMADINEJAD! David di Tengah Angkara Goliath Dunia. Jakarta: Penerbit Hikmah, 2006. ISBN 979-1140-05-7
- ^ a b (Inggris)Mahmoud Ahmadinejad di globalsecurity.org diakses pada 21 Mei 2008
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamasripo
- ^ Artikel:"Hassan Rouhani terpilih sebagai presiden Iran" di BBC
- ^ Artikel:"Hassan Rowhani, Presiden Baru Iran" di Kompas.com
- ^ Mahmoud Ahmadinejad revealed to have Jewish past
- ^ Ahmadinejad has no Jewish roots
Pranala luar
sunting- (Inggris) Situs resmi Presiden Iran
- (Inggris)(Prancis)(Persia)(Arab) Blog pribadi Diarsipkan 2007-10-03 di Wayback Machine.
- (Inggris) Profil di BBC
- (Indonesia) Profil di ANTARA[pranala nonaktif permanen]
- (Inggris) Kandidat pemilu Iran: Mahmoud Ahmadinejad Diarsipkan 2005-11-23 di Wayback Machine.
- (Indonesia) "Tokoh Konservatif Menang di Iran" Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine., KOMPAS
- (Indonesia) "Ahmadinejad: Pembantaian Hanya Mitos" Diarsipkan 2007-09-29 di Wayback Machine., KOMPAS, 15 Desember 2005
- (Indonesia) Presiden Iran Ngeblog Juga Diarsipkan 2007-09-28 di Wayback Machine.
Didahului oleh: Mohammad Khatami |
Presiden Iran 2005–2013 |
Diteruskan oleh: Hassan Rouhani |