Prof. Dr. Maftuchah Yusuf (lahir di Boyolali, 10 Juni 1920) adalah Rektor IKIP pada tahun 1966-1967[1] dan merupakan guru besar yang ada di Provinsi DKI Jakarta, Selain menjadi guru besar di IKIP Jakarta (sekarang bernama Universitas Negeri Jakarta), dia juga menjabat sebagai guru besar di Universitas Trisakti dan Universitas Muhammadiyah Jakarta.[2] Dia merupakan anak kedua dari enam bersaudara dari pasangan Haji Soelaiman dengan Murtosiyah. Empat dari enam bersaudara tersebut mempunyai gelar pendidikan sarjana.[3]

Pendidikan

sunting

Pada tahun 1926 Maftuchah Yusuf memulai pendidikan di sekolah HIS Muhammadiyah, sekolah dasar yang setingkat dengan Hollandsch Inlandsche School dengan tambahan mata pelajaran agama. Pada tahun 1933 ia menyelesaikan pendidikan di HIS Muhammadiyah dan melanjutkan pendidikan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) di kota Mojokerto sampai tahun 1936. Selama di MULO ia mengambil Ilmu pasti dengan mata pelajaran favoritnya adalah fisika dan matematika. Dia terkesan dengan cara mengajar dari guru-guru Belanda yang ada di MULO karena memiliki cara mengajar yang baik dan dapat menumbuhkan semangat belajar kepada murid-muridnya. Setelah menyelesaikan pendidikannya di MULO, dia melanjutkan sekolahnya di Solo, dia mengambil Kweekschool HIK Muhammadiyah sampai tahun 1939. Sekolah itu didirikan dan dikelola oleh organisasi Muhammadiyah. Pada tahun 1958 dia melanjutkan kuliahnya di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia (sekarang Universitas Negeri Jakarta) karena ingin memperdalam pengetahuannya untuk mengajar pada tingkat SMA. Pada tahun 1962 dia berhasil dan meraih gelar sarjana pendidikan dengan skripsi berjudul "The Teaching of Reading Comprehension at the SMA". Dia mendapat kesempatan untuk belajar ke Amerika Serikat di San Francisco State College untuk mempelajari metodologi pengajaran bahasa asing. Dia belajar di sana selama satu tahun dari tahun 1959 hingga 1960. Pada tahun 1979 dia meraih gelar doktor pendidikan dari IKIP Jakarta dengan judul disertasi "Mendapatkan Bentuk Program Pendidikan Kependudukan di Pengajian/Pesantren di Jawa Barat".[3]

Karier Kerja

sunting

Setelah tamat dari HIK Muhammdiyah, dia mengajar di Hollandsch-Inlandische School (HIS) yang berada di Kota Salatiga. Dia menjadi guru wanita satu-satunya di sekolah itu dan mendapatkan pelayanan baik. Kepala sekolah saat itu adalah dari seorang Belanda yang sangat berdisiplin. Selama sekolah di HIK Muhammadiyah, dia senang dengan pelajaran psikologi anak, suatu cabang pengetahuan yang diperlukan bagi seorang calon guru. Dia terkesan dalam sekolah itu karena dapat menanamkan sikap dan tenggang rasa, harga-menghargai, gotong-royong, dan sifat mengendalikan diri yang diperlukan untuk menjadi seorang guru yang baik. Pada waktu pendudukan Jepang, ia meneruskan mengajar di SKP Semarang, Pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka, dia bekerja sebagai guru perbantuan di Kementrian Pendidikan dan Pengajaran di Salatiga/Solo, Pada tahun 1947, dia pindah ke Jakarta dan mengajar di SMP sampai tahun 1956. Dua tahun kemudian dia dilatih secara intensif mengajar Kursus B.I. Bahasa Inggris, dia menjadi dosen di B.I dan pada tahun 1960 dia menjadi dosen tetap di IKIP Jakarta.

Organisasi

sunting

Pada waktu menyelesaikan pendidikan, Maftuchah Yusuf aktif dalam berbagai organisasi kepemudaan Muhammadiyah dan juga aktif di Siswa Praya. Setelah bekerja, Maftuchah Yusuf aktif membina organisasi pendidikan wanita dan pada akhir pendudukan Jepang, dia ikut berjuang di Front Mranggen-Ungaran sebagai anggota Palang Merah Indonesia (PMI).[3]

Keluarga

sunting

Pada Tahun 1947[4] Maftuchah Yusuf menikah dengan Teunku Yusuf yang merupakan dokter. Dia mempunyai empat anak dan dua diantaranya merupakan dokter.[3]

Hasil Karya

sunting
  1. Studying English Grammar Through Exercises. N.V. Harapan Masa, Jakarta, 1956.
  2. English Workbook I dan II. N.V. Harapan Masa, Jakarta 1957.
  3. Population Education in Indonesia, diperbanyak oleh Universitas Chicago, 1970.
  4. Moslem Outlook on the Family in a changing society, dimuat dalam Islam and Family Planning, IPPF, Middle-East and North Africa Region, Beirut 1971 .
  5. Reasons for Sex Education in Introducting into School curricular", diperbanyak oleh KNPI dan World Assembly of Youth di Jakarta, 1974.
  6. Peranan Wanita dalam pembangunan, khsuusnya ditinjau dari Pemecahan Masalah Kependudukan di Indonesia. Diperbanyak oleh Komisi Nasional Kependudukan Wanita Indonesia (KNKWI) Jakarta, 1974.
  7. Pengaruh Timbal Balik antara Masalah Kepadatan Penduduk dan Kehidupan Beragama. Diperbanyak oleh PNPK, Dep. Pendidikan dan Kebudayaan, 1976.
  8. Suatu Tinjauan dari segi religius terhadap Beberapa Hambatan Bagi Diterimanya Norma Keluarga Kecil di Jabar. LDFE, UI, Jakarta, .1977.
  9. Pengaruh Timbal Balik Antara Masalah Kepadatan Penduduk Dan Kehidupan Sosial Budaya-Bangsa (Buku Teks).
  10. "Mendapatkan Bentuk Program Pendidikan Kependudukan di Pengajian/Pesantren Jawa Barat'', Analisis Pendidikan, Th. II (1), 1981, halm. 108-116.
  11. Kartini Dan Perjuangan Wanita Indonesia.
  12. Pendidikan Agama Dan Motivasi Belajar.
  13. Education and Religion for Peace.

Referensi

sunting
  1. ^ "Profil Kampus - Universitas Negeri Jakarta". Tribunnewswiki.com. Diakses tanggal 2020-12-04. 
  2. ^ "Blog Posts". Jurnal Perempuan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-04. 
  3. ^ a b c d Zuhadi, Susanto (1985). Biografi guru-guru besar DKI Jakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional. 
  4. ^ "Maftuchah Yusuf: Ibunya adalah Sebongkah Batu". Jurnal Perempuan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-01.