Made Artana, S.Kom., M.M., adalah seorang akademisi dan technopreneur asal Bali, Indonesia, yang saat ini menjabat sebagai Rektor Primakara University. Dikenal sebagai tokoh yang berpengaruh dalam pengembangan ekonomi kreatif digital di Bali, Made Artana telah berkontribusi besar dalam membangun ekosistem digital di wilayah tersebut[1].

Made Artana, S.Kom., M.M.
Lahir14 Agustus 1975 (umur 49)
Desa Carangsari, Badung, Bali
KewarganegaraanIndonesia

Kehidupan Awal dan Pendidikan

sunting

Made Artana lahir pada 14 Agustus 1975 di Desa Carangsari, Kabupaten Badung, Bali, dari keluarga petani. Meskipun menghadapi tantangan di masa kecil, termasuk tidak naik kelas saat duduk di Sekolah Dasar, ia berhasil bangkit berkat dukungan seorang guru bernama Surasmini. Dukungan ini memberikan dorongan semangat yang membawanya meraih kesuksesan akademik. Made Artana menyelesaikan pendidikan menengahnya di SMAN 4 Denpasar pada tahun 1991 dan kemudian melanjutkan studinya di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Ia juga meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Udayana pada tahun 2010, dan melanjutkan studi Program Doktor Ilmu Manajemen di universitas yang sama pada tahun 2018.

Karier

sunting

Sejak tahun 1999, Made Artana telah terlibat dalam dunia bisnis IT melalui perusahaan yang ia dirikan, yakni PT Bali Soket Informindo (IT Solution Provider), PT Bali Medianet Internusa (Internet Service Provider), dan Study Bali International (E-Learning English School). Kesuksesannya dalam bisnis IT di Bali menjadikannya salah satu tokoh technopreneur terkemuka di Indonesia.

Selain sebagai pengusaha, Made Artana juga aktif dalam dunia pendidikan. Di bawah kepemimpinannya, STMIK Primakara mengalami perubahan signifikan hingga akhirnya bertransformasi menjadi universitas pada tahun 2023. Pelantikan dirinya sebagai Rektor Primakara University periode 2023-2027 dilakukan pada Agustus 2023 [1].

Made Artana juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi, termasuk menjadi Dewan Pembina HIPMI Bali, Wakil Ketua Bali Tourism Board, dan anggota Kelompok Ahli Bidang Teknologi, Informasi, dan Komunikasi Pemerintah Provinsi Bali. Ia kerap menjadi juri dalam kompetisi wirausaha muda dan terlibat dalam acara-acara besar seperti side event G20 yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Penghargaan dan Pengakuan

sunting

Made Artana telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya di bidang technopreneurship dan pengembangan ekonomi digital. Beberapa penghargaan yang ia terima antara lain:

  1. Creative Young Entrepreneur Award (CYEA) dari Junior Chamber International Indonesia (2014)
  2. Technopreneur Award dari Entrepreneur Festival Money & I Magazine (2015)
  3. Most Outstanding Development Officer dan The Best Development Officer dari JCI Asia Pacific development Council (2015)
  4. Juara 1 Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional (2017)

Kehidupan Pribadi

sunting

Di luar kesibukannya sebagai rektor dan technopreneur, I Made Artana aktif mengembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda. Ia juga kerap terlibat dalam berbagai aktivitas sosial dan organisasi, termasuk Dewan Pembina Ikatan Guru Indonesia Wilayah Bali dan anggota Dewan Smart City Kota Denpasar[1].

Kutipan

sunting

Made Artana selalu hidup dengan prinsip yang ia pegang teguh: "The God's hand is watching, do your best. Tuhan menonton, lakukanlah yang terbaik."[1]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d "Profil Made Artana: Anak Petani Jadi Rektor Primakara". https://primakara.ac.id/blog/berita/profil-made-artana-rektor-primakara-university.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan);