MA Negeri 1 Pontianak
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
MA Negeri 1 Pontianak, atau yang lebih dikenal dengan akronim MANSA merupakan salah satu Madrasah Aliah Negeri yang ada di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia. Sekolah ini sama dengan SMA umumnya di Indonesia, masa pendidikan sekolah di MAN 1 Pontianak ditempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari Kelas X hingga Kelas XII.
MA Negeri 1 Pontianak SP. IAIN (1964 - 1967) SP. IAIN Syarif Hidayatullah (1967 - 1978) | |
---|---|
![]() | |
Informasi | |
Nama latin | مدرسة عالية نجري ١ بونتياناك |
Didirikan | 16 Maret 1978 |
Jenis | Negeri |
Akreditasi | A |
Nomor Pokok Sekolah Nasional | 10816420 |
Kepala Sekolah | Drs. H. Razali, M.Pd.[1] |
Jurusan atau peminatan | IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), IAI (Ilmu Agama Islam) |
Rentang kelas | X MIPA, X IPS, X IAI, XI MIPA, XI IPS, XI IAI, XII MIPA, XII IPS, XII IAI |
Kurikulum | Kurikulum 2013 revisi |
Jumlah siswa | ~ |
Status | Negeri Dibawah Kemenag |
Alamat | |
Lokasi | Jl. H. Haruna, Kota Pontianak[1], Kalimantan Barat[1], Indonesia |
Tel./Faks. | 772641 |
Situs web | https://www.man1pontianak.sch.id |
Surel | man1pontianak@yahoo.co.id |
Moto | |
Moto | Madrasah Lebih Baik, Lebih Baik Madrsah |
MAN 1 Pontianak Menerima Siswa Dengan Test 3MD |
Kepala Madrasah
suntingKepala Madrasah Dari Masa Sp. IAIn, Sp. IAIN Syarif Hidayatullah sampai MA Negeri 1 Pontianak
No. | Nama | Masa Jabatan | Keterangan |
1 | Chatib Syarbani | 1964 - 1965 | Bernama Sp. IAIN |
2 | Drs. Malikul Adi | 1965 - 1973 | Berganti nama Menjadi Sp. IAIN Syarif Hidayatullah |
3 | Musrifah, BA | 1973 - 1975 | Bernama Sp. IAIN Syarif Hidayatullah |
4 | Dra. Hj. Ngadirah | 1975-1991 | Berubah nama menjadi MA Negeri 1 Pontianak |
5 | H.
. Syayut, SMih |
1991-1999 | Bernama MA Negeri 1 Pontianak |
6 | Drs. E. Mansyur Syah | 1999-2002 | Bernama MA Negeri 1 Pontianak |
7 | Dra. H. Nurul Huda, MA | 2002-2007 | |
8 | Drs. H. Hamdani, S.Pd |
2007-2012 | |
9 | Drs. H. Nana Kusnadi, M.Pd | 2012-2017 | |
10 | Drs. H. Razali, M.Pd | 2017 - Sekarang |
Sejarah Berdirinya
suntingBerdirinya MAN 1 Pontianak didorong oleh tingginya permintaan masyarakat akan pendidikan/sekolah agama. Namun, kapasitas sekolah agama yang ada pada masa itu tidak mampu menampung jumlah siswa yang meningkat. Terlebih hanya terdapat satu sekolah agama di Kalimantan Barat, yaitu PGAN. Faktor ini yang mendorong sejumlah tokoh agama dan masyarakat yang bernaung di Yayasan Bawari untuk mendirikan sekolah yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Oleh karena itu, pada tahun 1964, berdirilah sekolah agama dengan nama SP. IAIN (Sekolah Persiapan IAIN) di Jalan Merdeka Barat No. 173, Pontianak.
Di bawah kepemimpinan Bapak Chatib Syarbaini, SP. IAIN secara bertahap berkembang. Pada masa ini, pendidikan agama mengalami kemajuan pesat dengan jumlah siswa 70 hingga 80 siswa. Kemajuan ini semakin signifikan setelah SP. IAIN diresmikan menjadi sekolah negeri pada tahun 1965 dan menjadi filial dari IAIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta. Pada tahun 1967, seiring perkembangan SP. IAIN di seluruh Indonesia, SP. IAIN Pontianak menjadi berada di bawah naungan IAIN Syarif Hidayatullah Pontianak. Namun, beberapa tahun kemudian, perkembangannya tidak sepesat seperti awal berdiri, meskipun sudah menjadi sekolah negeri. Hal ini disebabkan kurangnya dukungan pemerintah dalam fasilitas dan guru negeri/pegawai. Meskipun demikian, SP. IAIN Pontianak tetap konsisten mencetak siswa yang berintelektual dan beriman.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 17 tanggal 16 Maret 1978, SP. IAIN Syarif Hidayatullah berganti nama menjadi Madrasah Aliyah Negeri Pontianak dan dipindahkan ke Jalan Apel Gg. Apel VI. Sejak saat itu, MAN 1 Pontianak menerima berbagai bantuan pemerintah yang mendukung perkembangan.