Luthfi Hasan Ishaaq

politisi Indonesia

Luthfi Hasan Ishaaq (lahir 5 Agustus 1961) adalah seorang politikus Indonesia. Luthfi Hasan menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera periode 2009—2014 dan juga menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PKS periode 2004—2013. Luthfi Hasan Ishaaq dijemput dan ditahan KPK pada tanggal 30 Januari 2013 dengan sangkaan menerima hadiah atau janji terkait dengan pengurusan kuota impor daging pada Kementerian Pertanian.

Luthfi Hasan Ishaaq
Presiden Partai Keadilan Sejahtera ke-4
Masa jabatan
20 Juni 2010 – 1 Februari 2013
(Pelaksana Tugas: 23 Oktober 2009—20 Juni 2010)
Sebelum
Pengganti
Anis Matta
Sebelum
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia
Masa jabatan
1 Oktober 2004 – 5 Februari 2013[1]
Perolehan suara17.865 (2004)
29.819 (2009)
Pengganti
Budiyanto
Sebelum
Daerah pemilihanJawa Timur V
Informasi pribadi
Lahir5 Agustus 1961 (umur 63)
Kepanjen, Malang, Indonesia
Partai politikPartai Keadilan Sejahtera (hingga 2013)
Suami/istri3 (Sutiana Atikah, Lusi Tiarani, Darin Mumtazah)
Anak15
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

sunting

Luthfi Hasan adalah lulusan D3 Bahasa Arab, KMI Gontor,[2] kemudian menurut Yusup Supendi, melanjutkan ke Universitas Imam Muhammad bin Saud Arab Saudi pada tahun 1984 namun gagal setelah dua tahun masa studi dan kembali ke Indonesia dengan status Drop Out.[3]

Ia dikabarkan menjadi mujahid pada tahun 1990 dengan mengikuti pengiriman ke Afganistan dengan alasan akan melanjutkan studi di Punjab University, Lahore, Pakistan. Di sana, ia diisukan menduduki jabatan strategis, yaitu sekretaris Abu Sayyaf, salah satu faksi mujahid di Afganistan,[3] namun hal ini dibantah oleh Anis Matta dan Tifatul Sembiring dengan menyatakan bahwa Luthfi Hasan memang menyelesaikan studi di Pakistan.[4][5]

Kehidupan pribadi

sunting

Luthfi Hasan diketahui paling tidak memiliki dua istri, yaitu Sutiana Astika dan Lusi. Dalam surat pribadinya Luthfi mengakui Sutiana Atika dinikahi pada 11 Januari 1984.[6] Namun semenjak kasus suap sapi diungkap oleh KPK, timbul berita bahwa ia juga menikah diam-diam dengan Darin Mumtazah.[7] Hal ini dibantah berkali-kali oleh orang tua Darin Mumtazah.[8][9]

Sutiana Astika diberitakan sempat meminta cerai dari Luthfi Hasan Ishaaq karena menjalin hubungan dengan perempuan bernama Lusi Tiarani Agustine pada sekitar 2000. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Luthfi menikahi Lusi. Di kemudian hari, terungkap Luthfi diduga telah menikah lagi dengan siswi SMK bernama Darin Mumtazah secara siri.[7][10][11]

Bisnis

sunting

Pada masa awal kehidupan berkeluarga bersama Sutiana Astika, isteri pertamanya, ia menjalankan berbagai usaha seperti servis jok sofa, rumah makan, kayu, dan bengkel. Namun menurut Yusuf Supendi yang waktu itu menjadi senior sekaligus pelanggannya, usaha Luthfi Hasan selalu gagal dan bangkrut.[3]

Setelah dekat dengan Ahmad Fathanah, Luthfi Hasan kemudian membangun usaha pulsa, tetapi berakhir tuntutan penipuan yang menjerat Ahmad Fathanah sebagai Direktur Utama dalam hukuman tiga tahun penjara. Sementara Luthfi Hasan sebagai komisaris bebas dari jerat hukum.[12] Dalam kasus ini Fathanah dianggap memalsukan tanda tangan Luthfi Hasan sebagai komisaris sehingga menimbulkan kerugian Rp 3 Miliar.[13]

Karier Organisasi dan Politik

sunting

Luthfi Hasan mulai aktif dalam organisasi dengan mengikuti Ikhwanul Muslimin bersama Yusuf Supendi dan Hilmi Aminuddin. Setelah dikirim ke Pakistan, pada tahun 1998 Luthfi kembali ke Indonesia untuk kemudian mendirikan Partai Keadilan (kini bernama Partai Keadilan Sejahtera) dan dikirim ke Belanda untuk menjadi supervisor pengembangan Partai Keadilan di Eropa pada tahun 2000an.[14]

Kembali ke Indonesia, ia ikut menyelamatkan partai agar tetap bisa mengikuti Pemilu 2004 dengan mendirikan ulang dengan nama Partai Keadilan Sejahtera. Di bawah kepemimpinan Hidayat Nur Wahid, ia menjadi bendahara umum,[15] lalu dipercaya sebagai Ketua Badan Hubungan Luar Negeri di bawah kepemimpinan Tifatul Sembiring, dan kemudian menjadi pejabat sementara Presiden PKS setelah Tifatul Sembiring diangkat sebagai menteri komunikasi dan informatika pada tahun 2009.[4] Ia dikukuhkan sebagai Presiden PKS periode 2010-2015.[14]

Ia terpilih dua kali berturut-turut sebagai anggota DPR Komisi 11 pada periode 2004-2009, dan Komisi 1 pada periode 2009-2015. Selain itu ia juga menjadi anggota Badan Kerja sama Antar Parlemen untuk Afrika, Eropa dan Organisasi Negara-Negara Konferensi Islam (OKI), serta sebagai wakil ketua di BKSAP (Badan Kerja sama Antar Parlemen 2004-2009).[16]

Terpilih sebagai Presiden PKS

sunting

Luthfi Hasaan Ishaaq terpilih menjadi Presiden PKS keempat untuk periode 2010-2015 dalam Sidang Majelis Syuro PKS II, 16 - 20 Juni 2010 di Jakarta. Sebelumnya, sempat menjabat Pjs Presiden PKS (Oktober 2009-Juni 2010).[17]

Kasus KORUPSI

sunting

Penetapan dan penahanan Luthfi Hasan Ishaaq bermula dari kegiatan operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK pada Selasa 29 januari 2013. Saat itu, KPK menangkap Ahmad Fathanah di sebuah hotel di Jakarta. Di lokasi, KPK juga menemukan barang bukti berupa uang senilai satu miliar rupiah yang diduga merupakan uang pemberian AAE dan JE yang diperuntukkan kepada Luthfi Hasan Ishaaq. Luthfi Hasan Ishaaq dan Ahmad Fathanah disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau b atau Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 11 Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.[18]

Di tingkat kasasi, MA memutuskan hukumannya 18 (delapan belas) tahun Denda Rp 1 miliar, yang bila tidak dibayar dijatuhi pidana kurungan selama 6 bulan, serta mencabut hak untuk dipilih dalam jabatan publik. Ini memperberat putusan sebelumnya di pengadilan tinggi DKI, 16 tahun penjara.[19]

Pengunduran diri

sunting

Setelah pengumuman sebagai tersangka bersama Ahmad Fathanah dalam kasus suap daging impor oleh KPK, Luthfi Hasan Ishaaq mengundurkan diri sebagai Presiden PKS pada tanggal 31 Januari 2013 di depan pintu gerbang KPK. Selanjutnya ia digantikan oleh Anis Matta.[20]

Sejarah elektoral

sunting

Dewan Perwakilan Rakyat

sunting
Pemilu Lembaga legislatif Dapil Partai Perolehan suara Hasil
2004 Dewan Perwakilan Rakyat Jawa Timur V PKS 17.865[21]  Y Terpilih
2009 Dewan Perwakilan Rakyat Jawa Timur V PKS 29.819[22]  Y Terpilih

Referensi

sunting
  1. ^ WAYAN AGUS PURNOMO (5 Februari 2013). "Luthfi Hasan Ishaaq Resmi Mundur dari DPR". Tempo.co. Diakses tanggal 3 Juni 2022. [pranala nonaktif permanen]
  2. ^ "Profil Luthfi Hasan Ishaaq, diakses dari situs PKS-Petir". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-08. Diakses tanggal 2013-05-17. 
  3. ^ a b c Sang Ketua, dari Bisnis Sofa Hingga Penjara, diakses dari Majalah Detik, halaman 37
  4. ^ a b "Gantikan Tifatul sebagai Presiden PKS, Luthfi Hasan Bantah Alumni Afghanistan, diakses dari situs Harian Pelita.or.id". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-12-06. Diakses tanggal 2013-05-25. 
  5. ^ "Tifatul:Presiden PKS Bukan Eks Mujahid Afgan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-29. Diakses tanggal 2013-05-25. 
  6. ^ Sepucuk Surat Luthfi Hasan untuk Sang Putri yang Mengharu Biru, diakses dari situs TribunNews
  7. ^ a b Istri Pertama Luthfi Dikabarkan Minta Cerai Gara-gara Darin
  8. ^ Ibunda: Kalau Darin Istri Luthfi, Saya Mau Rumah, Mobil dan Deposito, diakses dari situs Detik
  9. ^ "Ibu DM Bantah Anaknya Punya Hubungan Khusus dengan Luthfi Hasan, diakses dari situs berita Kompas". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-08. Diakses tanggal 2013-06-04. 
  10. ^ Fathanah Beli Tiket Pesawat untuk Bulan Madu Luthfi Hasan dan Darin, diakses dari situs berita Detik pada tanggal 25 Juni 2013
  11. ^ Ayah Darin Tahu Luthfi Sudah Punya Istri, diakses dari situs berita Republika pada tanggal 25 Juni 2013
  12. ^ Sang Ketua, dari Bisnis Sofa Hingga Penjara, diakses dari Majalah Detik, halaman 40
  13. ^ "Luthfi Hasan Sengaja Berteman dengan Fathanah untuk Bisnis, diakses dari situs liranews.com". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-19. Diakses tanggal 2013-06-07. 
  14. ^ a b Sang Ketua, Dari Servis Sova Hingga Penjara, diakses dari Majalah Detik halaman 39
  15. ^ Luthfi Hasan Ishaaq, Pendiri PKS yang Akhirnya Menjadi Tersangka KPK, diakses dari situs Detik
  16. ^ "Profil Luthfi Hasan Ishaaq, diakses dari situs PKS-Petir". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-08. Diakses tanggal 2013-05-17. 
  17. ^ "Presiden PKS yang Tidak Membeo, diakses dari situs Tokoh Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-03. Diakses tanggal 2013-02-01. 
  18. ^ http://www.tribunnews.com/nasional/2013/01/31/presiden-pks-ditahan-inilah-penjelasan-resmi-kpk
  19. ^ MA Perberat Vonis LHI 18 Tahun Penjara dan Hak Politik Dicabut. Diakses dari situs berita Liputan 6 pada 5 April 2015
  20. ^ Luthfi Hasan Ishaaq Mengundurkan Diri Sebagai Presiden PKS, diakses dari situs berita Kompas
  21. ^ "Anggota Terpilih Pemilu DPR 2004 Jawa Timur". pemilu.asia. Diakses tanggal 3 Juni 2022. 
  22. ^ "Anggota Terpilih Pemilu DPR 2009 Jawa Timur". pemilu.asia. Diakses tanggal 3 Juni 2022. 

Pranala luar

sunting
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
Tifatul Sembiring
Presiden Partai Keadilan Sejahtera
2009–2013
Diteruskan oleh:
Anis Matta