Ludolph Hendrik van Oyen
Ludolph Hendrik van Oyen (juga Oijen; 25 April 1889 – 28 Juli 1953) adalah Kepala Staf Tentara Kerajaan Hindia Belanda dari tahun 1942 hingga 1946, selama Perang Dunia II.
Ludolph Hendrik van Oyen | |
---|---|
Lahir | Den Haag, Belanda | 25 April 1889
Meninggal | 28 Juli 1953 | (umur 64)
Pengabdian | Belanda |
Dinas/cabang | Tentara Kerajaan Hindia Belanda |
Pangkat | Letnan Jenderal |
Komandan | Kepala Staf Tentara Kerajaan Hindia Belanda |
Perang/pertempuran |
Sejarah
suntingLudolph Hendrik van Oyen memulai karier militernya di sekolah kadet di Alkmaar dari tahun 1906, kemudian, hingga tahun 1911, di Akademi Militer Kerajaan di Breda. Dari tahun 1922 hingga 1925, ia meraih pangkat kapten di Sekolah Menengah di Den Haag dan kemudian diangkat sebagai mayor dan komandan ML-KNIL. Dia akan tetap berada di bawah berbagai pangkat sampai dia dipromosikan menjadi mayor jenderal pada tahun 1940. Sebagai komandan, ia berhasil memperluas pandangan tentang kemajuan Jepang pada awal perang.
Sebagai komandan AU KNIL, ia mengetahui bahwa Jepang sedang bergerak maju ke Hindia Belanda. Pada tahun 1942, ia diangkat sebagai komandan sementara untuk menggantikan Marsma Sir Richard Edmund Charles Peirse, yang memegang komando atas ABDACOM, sebuah kerja sama militer antara angkatan Amerika Serikat, Britania Raya, Belanda, dan Australia. Kerja sama tersebut dibubarkan pada awal malam dari serangan ke Jawa karena Jenderal Archibald Percival Wavell tak menyaksikannya. Sebulan kemudian, pada tanggal 6 Maret 1942, Gubernur Letnan Hubertus Johannes van Mook melarikan diri ke Australia bersama dengan perwira militer lain, termasuk Van Oyen. 3 hari kemudian, Hindia Belanda menyerah. Di Australia, Van Oyen dibebani tanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan kedirgantaraan bagi pilot Belanda yang juga dilakukan di Australia. Akhirnya, pendidikan tersebut dilakukan di Jackson Army Air Base (sekarang Lapangan Udara Hawkins) di Mississippi, Amerika Serikat.
Pada bulan Oktober 1943, Van Oyen diangkat sebagai letjend dan komandan pasukan KNIL sementara menggantikan LetJend. Hein ter Poorten yang saat itu menjadi tawanan perang Jepang. Van Oyen menginstruksikan pembangunan angkatan pejuang Belanda hingga saat penyerahan Jepang. Setelah penyerahan Jepang itu, Van Oyen dan panglima tertinggi AL Conrad Helfrich mencoba meyakinkan Britania Raya bahwa pemerintah Belanda dapat memperbaiki keadaan. Di saat itulah, KNIL berdiri di bawah Britania Raya. Para jenderal Belanda berpendapat bahwa Soekarno dan Republik Indonesia yang baru didirikan harus ditekan. Britania Raya yang dipimpin oleh Lord Louis Mountbatten dan komandan Philip Christison menolaknya. Akhirnya, sebagai cara terakhir, Van Oyen menawarkan pemberhentian dirinya kepada Van Mook, dan juga Helfrich. Ia digantikan oleh Simon Spoor, yang gagasannya tak banyak berbeda dengan Van Oyen. Ia diberhentikan secara terhormat pada bulan Januari 1946. Beberapa bulan kemudian, setelah bercerai dengan isterinya Elise Brouwer, ia menikah kembali dengan Iela Olga Rama Smith yang memberinya seorang anak. Hingga saat kematiannya, Van Oyen adalah komandan Salib Merah.
Penghargaan
sunting- Ksatria di Orde Singa Belanda
- Perwira di Orde van Oranje-Nassau
- Anggota Orde van het Bad
- Komandan di Orde van Merit
- Salib Perak Kelas V di Virtuti Militari (Polandia)
Pranala luar
suntingJabatan militer | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Jabatan kosong |
Komandan KNIL 1943-1946 |
Diteruskan oleh: Simon Hendrik Spoor |