Lubang keju adalah lubang-lubang bulat yang menjadi ciri khas keju Swiss[1] (seperti keju Emmentaler) dan beberapa keju Belanda. Lubang-lubang tersebut adalah gelembung-gelembung dari gas karbon dioksida. Gas tersebut dihasilkan oleh berbagai spesies bakteria pada keju tersebut.[2]

Emmentaler dengan lubang-lubang

Keju Swiss

sunting

Pada keju Swiss, bentuk lubang-lubang dihasilkan dari kegiatan bakteria asam propionik (propionibacteria), terutama Propionibacterium freudenreichii subsp. shermanii.[3][4] Bakteria tersebut mengubah asam laktik menjadi asam propionik dan karbon dioksida, menurut rumus berikut:

3 Laktat → 2 Propionat + Asetat + CO2 + H2O[5]

Keju Belanda

sunting

Pada keju Belanda, CO2 yang membentuk lubang dihasilkan dari matabolisasi satrit oleh sitrat positif ("Cit+") dari laktososi.[1]

Daftar pustaka

sunting
  • Polychroniadou, A. (2001). Eyes in cheese: a concise review. Milchwissenschaft 56, 74-77.

Referensi

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ a b McSweeney, Paul L.H.; Fox, Patrick F. (2004). "Metabolism of Residual Lactose and of Lactate and Citrate". Cheese: Chemistry, Physics and Microbiology. 2. Elsevier. hlm. 366–367. ISBN 978-0-12-263653-0. 
  2. ^ Clark, William (1917). "On the Formation of "Eyes" in Emmental Cheese". Journal of Dairy Science. 1 (2): 91–113. doi:10.3168/jds.S0022-0302(17)94362-0. 
  3. ^ P.L.H. McSweeney, Biochemistry of Cheese Ripening: Introduction and Overview, in: Fox, p. 349
  4. ^ "Propionibacterium freudenreichii ssp shermanii ATCC9614: A bacterium used in the production of Emmental". Genoscope. 16 January 2008. Diakses tanggal 23 October 2010. 
  5. ^ T. Beresford, A. Williams; The Microbiology of Cheese Ripening, in: Fox, p. 303