Lu Zhongyi
Lu Zhongyi (Hanzi: 路中一; Pinyin: Lù zhōng yī), adalah patriark ke-17 I Kuan Tao dan diyakini sebagai maha guru pertama di masa pancaran yang terakhir yaitu masa pancaran Putih (白陽期). Gelar keagamaannya adalah Jingong Zushi (金公祖師; Sesepuh Emas). Menurut doktrin I Kuan Tao, Lu diyakini sebagai inkarnasi dari Buddha Maitreya.
Lu Zhongyi | |
---|---|
路中一 | |
![]() | |
Gelar | Jin Gong Zu Shi |
Nama lain |
|
Informasi pribadi | |
Lahir | |
Meninggal | 26 Februari 1925 | (umur 71)
Agama | I Kuan Tao |
Dikenal sebagai | Patriark ke-17 I Kuan Tao |
Kiprah keagamaan | |
Lama menjabat | 1905 – 1925 |
Pendahulu | Liu Qingxu |
Penerus | |
Reinkarnasi | Maitreya |
Kehidupan Awal
suntingLu lahir pada tanggal 18 Mei 1853 (hari ke 24 bulan ke-4 Imlek), di Jining, provinsi Shandong, China.[a][1][2][3][4][5] Ayahnya meninggal ketika dia masih muda, ditinggalkan bersama ibu dan saudara perempuannya Lu Zhongjie (路中節). Dia bergabung dengan tentara pada usia 22 tahun dan menjadi perwira di pemerintahan Manzhou Dongbei (Manchuria).
Kepemimpinan Yiguandao
suntingPada tahun 1895, di saat berumur 30 tahun, ia bermimpi Tuhan memerintahkannya untuk menjadi murid dari patriark ke-16 Liu Qingxu dan menjadi pelayan rumah tangga Liu selama beberapa tahun.[b][1][6][7] Di tahun 1905, Lao Mu memberikan petunjuk melalui tulisan roh yang menyatakan bahwa Lu ditetapkan menjadi pemimpin selanjutnya dan Firman Tuhan diberikan kepadanya di tahun itu.[c][1][8][9][10][6][7] Para pengikut Yiguandao meyakini bahwa ia adalah patriark pertama di Masa Pancaran Putih, masa terakhir dari Tiga Masa Pancaran. Ia diyakini merupakan inkarnasi dari Maitreya atau Budai.
Pada awalnya ia mencoba untuk menyebarkan ajaran di kampung halaman patriark Liu di Qingzhou, tapi tidak berjalan baik karena banyak orang yang tidak percaya pada kotbahnya.[2] Di tahun 1919, setelah patriark Liu meninggal, Lu Zhongyi membawa Yiguandao ke kampung halamannya di Jining, dan berhasil merekrut banyak pengikut.[11] Dia mendirikan vihara di sana dan menggunakan "tiga talenta" (三才) untuk ritual Tulisan Roh untuk menyebarkan ajaran pada lapisan rakyat kelas bawah, dan berhasil berkembang cukup besar di pedesaan.[12] Dalam beberapa tahun, Lu telah menarik beberapa ratus pengikut, yang berbasis di sekitar inti kecil yang terdiri dari dua puluh lima murid, beberapa di antaranya pergi ke provinsi tetangga Henan, Hebei, dan Shanxi untuk menyebarkan ajaran.[13] Lu memiliki 8 murid utama yaitu Hao Baoshan (郝寶山), Chu Jingfu (褚敬福), Liang Zhaogong (梁兆功), Zhao Huaizhong (趙懷中), Chen Liyue (陳禮月), Zheng Zhenchang (鄭振昌), Nie Xijun (聶錫鈞) dan Zhang Tianran (張天然).[2]
Kontribusi Lu Zhongyi terhadap pengembangan I Kuan Tao adalah pembentukan sistem organsisasi Jiupin Shizi / "Sembilan Tingkatan dan Sepuluh Posisi" (九品十职):[2]
- Tingkat 1, Zonglin (总领), pemimpin yang bertanggung jawab atas segala urusan Tao
- Tingkat 2, Lingxiu (领袖), senior dengan tingkat Tien En (天恩) yang membawahi para Chuanren
- Tingkat 3, Chuanren (传人), menjadi misionaris yang mengikuti Zonglin
- Tingkat 4, Tangzhu (堂主), pemilik dari vihara
- Tingkat 5, Chengban (承办), menjadi manajer yang mengatur segala urusan internal di dalam vihara
- Tingkat 6, Xieban (协办), staf senior yang bertanggung jawab pada hal-hal umum dan pembukuan di vihara
- Tingkat 7, Bangban (帮办), staf umum yang bertanggung jawab pada hal-hal rutin dan pembukuan di vihara
- Tingkat 8, Xuanjiangyuan (宣讲员), staf yang menjelaskan ajaran
- Tingkat 9, Jisheng (乩生), staf yang bertanggung jawab pada saat adanya ritual Tulisan Roh
- Tingkat 10, Daozi (道子), umat biasa.
Kematian dan setelahnya
suntingLu meninggal pada tanggal 26 Februari 1925 (hari ke-2 bulan ke-2 Imlek).[14] Selama menyebarkan ajaran selama 2 dekade sampai dengan kematiannya, jumlah vihara yang didirikan patriark Lu ada sekitar 40.[15] Setelah kematian patriark Lu, para muridnya dengan cepat memperluas wilayah penyebaran I Kuan Tao. Selain Zhang Tianran yang di kemudian hari menjadi tokoh yang membuat I Kuan Tao menjadi salah satu sekte agama terbesar di tahun 1930-1940an, salah satu murid patriark Lu yang lain yaitu seorang pengusaha bernama Hao Baoshan atau juga dikenal dengan Hao Zhenjing (郝鎮荊) juga menjadi tokoh yang berperan penting dalam menyebarkan ajaran di tahun 1920-1930.[15] Sebelum tahun 1930, kalangan Tao Hao Baoshan yang berpusat di Shanxi adalah yang terbesar, lebih besar daripada kalangan Tao yang dipimpin Zhang Tianran.
Pada tanggal 3 Maret 1926, satu tahun setelah kematiannya, roh Patriark Lu meminjam tubuh seorang bernama Yang Chun-Ling untuk melantunkan "Sutra Sejati Buddha Maitreya Menyelamatkan dari Penderitaan" (彌勒救苦真經).[16] Setelah Lu meninggal, dilakukan Tulisan Roh di mana Lao Mu memberikan petunjuk bahwa semua murid Lu diberikan mandat Firman Tuhan (你們各有天命).[17] Tidak lama setelah itu, tulisan roh kembali memberi petunjuk yang menyatakan bahwa adik perempuan Lu, yaitu Lu Zhongjie (路中節 juga dikenal sebagai Lao Gu Nai Nai, Nyonya Gua Tua) yang diyakini sebagai inkarnasi dari Bodhisattva Guanyin (dikenal oleh para pengikut Yiguandao sebagai Nan Hai Gu Fo) akan memegang Firman Tuhan selama 12 tahun.[17] Penulisan roh berikutnya mengurangi masa kepemimpinan Lu Zhongjie menjadi enam tahun. Di tahun 1930, Zhang Tianran dan Sun Suzhen menjadi penerus melalui tulisan roh oleh Lao Mu. Namun, tujuh murid utama Lu lainnya menolak penunjukan itu.[18]
Lihat pula
suntingCatatan
sunting- ^ Ada perbedaan tahun lahir pada beberapa sumber referensi. Buku The Flying Phoenix: Aspects of Chinese Sectarianism in Taiwan tulisan David K Jordan & Daniel L. Overmyer menuliskan tahun 1953, selaras dengan penjelasan dalam jurnal yang diterbitkan di 中國評論學術出版社 yang menerangkan bahwa Lu Zhongyi lahir di masa Revolusi Taiping (1851–1864). Sementara kelompok-kelompok Yiguandao menuliskan tahun yang berbeda-beda dalam penjelasan singkat mengenai biografi Luzhongyi di kitab maupun website mereka masing-masing. Ada yang menuliskan 1948, ada yang menuliskan 1949, ada yang menuliskan 1952 dan ada yang menuliskan 1953.
- ^ Dalam beberapa referensi dari Yiguandao, disebutkan bahwa Lu Zhongyi bermimpi pada tahun 1895 dan baru saja mengikuti patriark Liu pada tahun itu. Sementara teks dari buku-buku akademis (Jordan, 1985, hal 215 & Ma, 2011, hal 309) menyebutkan bahwa Lu menjadi pelayan patriark Liu pada tahun 1883.
- ^ Ada beberapa versi tahun di mana Lu Zhongyi mengambil alih kepemimpinan, Yiguandao dan beberapa dokumen sejarah menulis Lu mengambil alih kepemimpinan dan menjadi patriark ke-17 atas petunjuk dari Lao Mu dari Tulisan Roh di tahun 1905. Sementara menurut buku akademis (Jordan, 1985 & Ma, 2011), Lu mengambil alih kepemimpinan setelah Liu bermimpi mendapat petunjuk di tahun 1886. Sedangkan referensi tertentu (Lu, 2008 & DuBois, 2005), Lu disebutkan baru mengambil alih kepemimpinan setelah patriark Liu meninggal di tahun 1919.
Referensi
sunting- ^ a b c Jordan 1985, hlm. 215.
- ^ a b c d "第三节 现代一贯道的兴起与覆灭". 中國評論學術出版社.
- ^ "The Late 17th Patriarch - Lu Zhong-yi". Tienshin Temple (Chong Hua Tong Moral Association).
- ^ "一貫道白陽祖師". 一貫道興毅純陽聖道院全球資訊網. Diakses tanggal 2024-11-26.
- ^ "一貫薪傳發一年鑑 1849 ~ 1949". 一貫道崇德學院.
- ^ a b "The Late 17th Patriarch - Lu Zhong-yi". Tienshin Temple (Chong Hua Tong Moral Association).
- ^ a b "一貫薪傳發一年鑑 1849 ~ 1949". 一貫道崇德學院.
- ^ Ma 2011, hlm. 309.
- ^ 怀仁市融媒体中心. "猖獗的"一贯道"". 怀仁市人民政府.
- ^ 李, 常宝 (2017). "抗战时期山西一贯道探微". 中国人民大学清史研究所.
- ^ Lu 2008, hlm. 4.
- ^ "民国时期山东的一贯道". 中国人民大学清史研究所. Diakses tanggal 2024-11-28.
- ^ DuBois 2005, hlm. 129.
- ^ "The Foundation of I-Kuan Tao". Patriarchs. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-09-02.
- ^ a b Wu, Jiang (2022). The Formation of Regional Religious Systems in Greater China. Taylor & Francis. ISBN 9781000568394.
- ^ "The Scripture of Deliverance of Maitreya Buddha". Tienshin Temple. Diakses tanggal 2024-11-26.
- ^ a b Billioud 2020, hlm. 97.
- ^ Lu 2008, hlm. 31.
Daftar Pustaka
sunting- Lu, Yunfeng (2008), The Transformation of Yiguan Dao in Taiwan: Adapting to a Changing Religious Economy, Lexington Books, ISBN 073911719X
- Jordan, David; Daniel Overmyer (1985), The Flying Phoenix: Aspects of Chinese Sectarianism in Taiwan, Princeton University Press, ISBN 069107304X
- 林, 榮澤 (2009), 一貫道藏, 一貫義理編輯苑, ISBN 9789868383128
- Billioud, Sébastien (2020), Reclaiming the Wilderness: Contemporary Dynamics of the Yiguandao, Oxford University Press, ISBN 0197529135