Lottiyani
Lottiyani (lahir di Jakarta, 14 November 1933) adalah seorang pemain sandiwara dan pemain film indonesia.[1]
Lottiyani | |
---|---|
Lahir | Batavia, Hindia Belanda (kini Jakarta, Indonesia) | 14 November 1933
Nama lain | Lotti, Ani |
Pendidikan | Hollandsch-Inlandsche School |
Pekerjaan | Artis |
Tahun aktif | 1947-1950an |
Pasangan | M.A. Muhjie |
Anak | 2 |
Biografi
suntingLottiyani Oleh kawan-kawannya dipanggil Lotti dan ada yang memanggilnya Ani. Ia dilahirkan di Batavia (kini Jakarta), pada tanggal 14 November 1933. Berpendidikan HIS. Ayahnya bangsa Belanda, dan ibunya bangsa Indonesia suku Menado. Lotty sekarang telah mempunyai dua anak. Suaminya bernama M.A. Muhjie, pegawai pada Jawatan Pekerjaan Umum Batavia (kini Jakarta). Masuknya ke dunia film, oleh suaminya tidak mempunyai keberatan apa-apa.
Malah waktu saya tanya bagaimana perasaan saudara dengan masuknya istri saudara ke dunia film? Jawabnya: “Saya setuju, dan tidak keberatan apa-apa. Tentang dikatakan orang bahwa orang-orang yang di film itu bejat moril, saya tidak percaya. Karena saya insyaf anggapan umum yang sedemikian karena akibat perbuatan beberapa orang saja di waktu yang sudah-sudah. Dan saya percaya peristiwa yang semacam itu, tidak mungkin akan terjadi lagi, mengingat banyaknya kaum terpelajar yang telah dan akan menceburkan diri ke dunia film,”
Tahun 1947, Lottiyani bermain dalam sandiwara Batu Tjita di Jogja. Kewajibannya dalam sandiwara itu hanya menyanyi dan menari. Sekeluarnya dari sandiwara Batu Tjita, Lottiyani menyanyi di RRI Jogjakarta. Sesudah penyerahan kedaulatan bersama suaminya ia datang di Jakarta. Ia pun mulai kelihatan di layar putih dalam film Tiga Pendekar Teruna sebagai pelayan istana. Dan nanti dalam film Kekal Abadi produksi Golden Arrow dia mendapat rol yang agak besar, disamping E. Zainah, Udjang, bintang film lama yang tak asing lagi, dan A.Hamid Arief.
Waktu saya tanya bagaimana pendapat saudari dengan roll yang saudari perankan ini….? Jawabnya: “Mulanya saya agak takut-takut, karena mengingat saya yang baru saja memasuki dunia film dan belum mengetahui apa-apa tentang film, tiba-tiba diserahkan satu peran yang penting, terlebih pula bermain disamping bintang-bintang besar, A.Hamid Arief dan Udjang. Tetapi ketakutan saya itu segera hilang terbang karena ramah tamahnya para pegawai Golden Arrow melayani saya, begitu pula tingkah laku sopan yang tak dibuat-buat dari Hamid. Tidak jarang ia turut membantu sutradara mengajari saya bagaimana harus berlaku. Dan olehnya terasa oleh saya akan kebenaran ucapan suami saya bahwa peristiwa yang sering terjadi di waktu sudah-sudah tidak mungkin akan terjadi lagi di masyarakat film,”
Lottiyani amat gemar menonton film-film Indonesia dan Malaya, tapi amat jarang menonton film-film Amerika. Ada juga sekali-sekali ia menonton film Amerika kalau kebetulan bintang kesayangannya yang memainkannya. Bintang film Amerika kesayangannya ialah Ingrid Bergman, kalau dalam cerita-cerita yang genting dan Kathryn Grayson, karena suaranya. Ia cinta karena permainan mereka, bukan personnya.
Bintang Malaya, Kasma Botty yang menjadi kecintaanya. Dan bintang dilm Indonesia diantaranya adalah Sofia, Marlia Hardi, R. Sukarno, dan A.Hamid Arief. Lottiyani sedang bersekolah. Mungkin di masa mendatang, Lottiyani telah dapat disejejerkan diantara bintang-bintang besar lainnya. Dan memang inilah yang kita harapkan. Dan harapan kami, tetaplah Golden Arrow menghasilkan bintang-bintang baru. Ingat akan bintang Hollywood Pier Angeli yang telah menyemarakkan nama MGM.[2]
- Kekal Abadi (1952)
- Tiga Pendekar Teruna (1952)
- Pangeran Hamid (1953)
- Klenting Kuning (1954)
Referensi
sunting- ^ "IdFilmCenter". www.indonesianfilmcenter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-05-31.
- ^ "(Aneka, 1952) Bercakap-cakap dengan Bintang: Lottyani". Seputar Teater Indonesia. 2016-07-10. Diakses tanggal 2024-05-31.
- ^ "Lottiyani - Filmografi". www.filmindonesia.or.id. Diakses tanggal 2024-05-31.