Longyi merupakan pakaian tradisional Myanmar, serupa dengan sarung di Indonesia. Longyi dipakai dengan cara dililitkan dari perut hingga betis. Jika di Indonesia sarung identik dengan kegiatan keagamaan seperti salat, longyi merupakan pakaian sehari-hari dan bahkan resmi di Myanmar.[1]

Seorang pria Myanmar mengenakan longyi

Longyi dikenakan oleh kaum pria maupun wanita di Myanmar. Perbedaannya hanya terletak pada istilahnya saja. Longyi untuk pria disebut paso sedangkan untuk wanita dinamakan htamain. Longyi untuk wanita biasanya memiliki bentuk mirip seperti rok.[2]

Saat ada acara khusus, masyarakat Myanmar biasanya akan mengenakan longyi dengan bahan yang terbuat dari sutra. Kaum pria akan mengkombinasikan longyi dengan baju tradisional tanpa kerah atau baju model barat. Adapun kaum wanita akan memadukannya dengan blus sampai pinggang. Longyi biasa dijual di Myanmar dengan harga 5000 kyat atau setara dengan 50 ribu rupiah.[3]

Referensi

sunting
  1. ^ "Longyi pakaian tradisional Myanmar - Cetak ANTARA News". www.antaranews.com. Diakses tanggal 2017-10-10. 
  2. ^ "Jelajahi Myanmar dengan Longyi dan Thanaka | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2017-10-10. 
  3. ^ "Jelajahi Myanmar dengan Longyi dan Thanaka | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2017-10-10.