Longsor bawah laut

Longsor bawah laut adalah tanah longsor di laut yang mengangkut sedimen dari landas benua dan ke laut dalam. Longsor bawah laut dimulai ketika tegangan penggerak ke bawah (gravitasi dan faktor-faktor lain) melebihi tegangan penahan dari material lereng dasar laut yang menyebabkan pergerakan sepanjang satu atau lebih cekung ke permukaan pecah planar. Tanah longsor bawah laut terjadi melalui variasi bidang datar yang bermacam-macam, termasuk bidang serendah 1° dan dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan bagi kehidupan dan harta benda. Perkembangan ilmu pengetahuan telah dilakukan dalam memahami sifat dan proses tanah longsor bawah laut melalui penggunaan sonar sisi dan teknologi pemetaan dasar laut lainnya.[1][2][3]

Batuan konglomerat yang terletak di Point Reyes, California. Batuan yang terdeposisi oleh tanah longsor bawah laut, batuan tersebut adalah contoh dari proses turbidite

Penyebab

sunting

Tanah longsor bawah memiliki beragam penyebab yang berhubungan dengan atribut geologis dari material tanah longsor dan faktor lingkungan sementara yang mempengaruhi lingkungan bawah laut. Secara umum penyebab tanah longsor meliputi: i) adanya lapisan geologis yang lemah, ii) tekanan berlebih akibat akumulasi berlebih dari deposisi sedimen, iii) gempa bumi, iv) gelombang laut dan badai, v) disosiasi gas hidrat, vi) rembesan air tanah dan tekanan air pori tinggi, vii) pecahan gletser, viii) pertumbuhan pulau vulkanik, dan ix) persimpangan (oversteepening) antarlereng.[1][2][3]

Referensi

sunting
  1. ^ a b
    Hampton, M & Locat, J (1996) kapal Selam tanah longsor. Ulasan Geofisika, 34, 33-59.
  2. ^ a b
    Locat, J & Lee, HJ (2002) kapal Selam tanah longsor: Kemajuan dan tantangan. Canadian Geotechnical Journal, 39, 193.
  3. ^ a b
    Mason, D, Habitz, C, Wynn, R, Pederson, G & Lovholt, F (2006) kapal Selam tanah longsor: proses, pemicu dan perlindungan bahaya. Transaksi filosofis dari Royal Society, 364, 2009-39.

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting