Litofon adalah alat musik berupa batu atau kumpulan batu yang menghasilkan nada apabila dipukul.[1] Nadanya bisa diciptakan secara berbarengan (harmoni) atau berlanjutan (melodi). Litofon merupakan idiofon yang satu kelompok dengan glockenspiel, vibrafon, xilofon, dan marimba.

Kartu pos tahun 1906 ini menunjukkan cara memainkan litofon zaman dulu di Luray Caverns, Virginia, Amerika Serikat
Pahatan litofon di Schloss Freudenberg

Dalam sistem klasifikasi Hornbostel-Sachs, litofon masuk kategori '111.22' (plakat perkusi pukullangsung).

Contoh

sunting
  • Bentuk litofon paling sederhana adalah "gong batu", formasi batu alamiah yang disesuaikan agar menghasilkan nada musik, misalnya gong batu di Pulau Mfangano, Danau Victoria, Kenya. Great Stalacpipe Organ di Luray Caverns, Virginia, Amerika Serikat, menggunakan 37 stalaktit untuk menghasilkan tangga nada Barat. Litofon stalaktit juga ada di Tenkasi, India Selatan, dan Ringing Rocks Park, Pennsylvania.
  • Alat musik Basque bernama Txalaparta (atau Chalaparta), umumnya terbuat dari kayu, tetapi bisa juga dibuat dari batu.
  • Ancients Indians were perhaps first to use man-made Lithophone as an architectural element. Temples like Nellaiyappar temple (8th century) in Tirunelveli, Vijaya Vitthala temple (15th century) in Hampi, Madurai Meenakshi temple (16th century) and Suchindram Thanumalayan temple (17th century) have musical pillars.[2]

Marimba batu

sunting

Marimba batu disusun seperti marimba yang terbuat dari kayu. Lebar batangnya kurang lebih sama, tetapi lebih tipis daripada marimba kayu, sehingga resonansinya lebih tinggi. Marimba batu mungkin dilengkapi dengan resonator.

Marimba batu yang dipajang di Musée de l'Homme diduga merupakan alat musik tertua di Bumi.[3]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Diagram Group. (1976). Musical instruments of the world. Published for Unicef by Facts On File. hlm. 121. ISBN 0871963205. OCLC 223164947. 
  2. ^ Prasad, M.G.; Rajavel, B. "Musical pillars and singing rocks" (PDF). Taranga. Diakses tanggal 28 January 2018. 
  3. ^ The stones of Ndut Lieng Krak. New Scientist. 10 January 1957. hlm. 8. Diakses tanggal 5 January 2013. 

Pranala luar

sunting