Libius Severus

Kaisar Romawi Barat yang memerintah dari 19 November 461 hingga kematiannya pada 465

Libius Severus adalah seorang Kaisar Romawi Barat yang memerintah dari 19 November 461 hingga kematiannya pada 465. Pemerintahannya dianggap sebagai periode kelemahan Kekaisaran Romawi Barat karena kendali sebenarnya berada di tangan Ricimer, seorang jenderal barbar yang memiliki pengaruh besar di istana kekaisaran. Libius Severus adalah figur yang tidak memiliki kekuatan politik mandiri, menjadikannya lebih sebagai boneka daripada seorang penguasa sejati.

Libius Severus
Uang logam emas dengan gambar Libius Severus
Gambar Libius Severus di uang logam Solidus dengan tulisan:
d·n· libius severus p·f· aug·
Kaisar Romawi
di Kekaisaran Romawi Barat
(tidak diakui sebagai kaisar di Kekaisaran Romawi Timur)
Berkuasa19 November 461 – 14 November 465[nb 1]
PendahuluMayorianus
PenerusAnthemius
Kaisar Kekaisaran Romawi TimurLeo I
KelahiranLucania[5]
Kematian14 November 465[nb 1]
Nama lengkap
Libius Severus (Serpentius?)
AgamaKekristenan

Latar Belakang

sunting

Libius Severus lahir di Lucania, Italia selatan. Sedikit yang diketahui tentang masa kecil dan kehidupan awalnya sebelum menjadi kaisar. Ia berasal dari kalangan bangsawan Italia, namun tidak memiliki reputasi besar di bidang militer atau politik sebelum naik takhta.

Pengangkatan sebagai Kaisar

sunting

Setelah pembunuhan kaisar sebelumnya, Mayorianus, pada tahun 461, Ricimer membutuhkan seorang kaisar yang mudah dikendalikan untuk mengelola kekaisaran. Libius Severus dipilih dan dinobatkan sebagai kaisar pada 19 November 461. Namun, pengangkatannya tidak diakui oleh Kekaisaran Romawi Timur yang dipimpin oleh Kaisar Leo I, sehingga memperlemah posisi Severus sebagai kaisar secara internasional.

Pemerintahan

sunting

Pemerintahan Libius Severus ditandai oleh kekacauan politik dan ancaman eksternal. Kekaisaran menghadapi berbagai masalah, termasuk:

  1. Ancaman Barbar: Invasi oleh suku-suku barbar, seperti Vandal di Afrika Utara yang dipimpin oleh Raja Geiseric, terus menggerogoti wilayah kekaisaran.
  2. Fragmentasi Kekuasaan: Beberapa provinsi kekaisaran, seperti Galia dan Hispania, semakin sulit dikendalikan dari pusat kekuasaan di Italia.
  3. Krisis Internal: Ricimer, yang sebenarnya memegang kekuasaan, sering bentrok dengan pejabat tinggi lainnya, memperburuk stabilitas politik di Roma.

Libius Severus tidak memiliki peran aktif dalam menangani masalah-masalah ini. Sebagian besar keputusan penting dibuat oleh Ricimer.

Hubungan dengan Kekaisaran Romawi Timur

sunting

Salah satu kegagalan utama pemerintahan Libius Severus adalah kurangnya pengakuan dari Kekaisaran Romawi Timur. Kaisar Leo I menolak untuk mengakui Severus sebagai kaisar yang sah, sehingga hubungan antara kedua bagian kekaisaran menjadi tegang. Ketegangan ini semakin memperlemah posisi Severus di mata dunia.

Kematian

sunting

Libius Severus meninggal secara tiba-tiba pada 15 Agustus 465 di Italia. Penyebab kematiannya masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan. Beberapa sumber kuno menyebutkan bahwa ia diracun atas perintah Ricimer, meskipun tidak ada bukti konklusif yang mendukung klaim ini. Setelah kematiannya, takhta kekaisaran kosong selama hampir dua tahun hingga Ricimer memilih Anthemius sebagai pengganti pada 467.

Referensi

sunting
  1. ^ a b c Jones, A. H. M; Martindale, J. R.; Morris, John (1971). The Prosopography of the later Roman Empire. Cambridge [England]: University Press. hlm. 1004–1005. 
  2. ^ MacGeorge, Penny (2002). Late Roman Warlords. Oxford University Press. ISBN 978-0199252442. 
  3. ^ Theophanes the Confessor (1997). Mango, Cyril; Scott; Roger, ed. The Chronicle of Theophanes Confessor: Byzantine and Near Eastern History AD 284–813. Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-822568-7. 
  4. ^ Fasti Vindobonenses priores cum excerptis Sangallensibus. In Mommsen, Theodorus (Ed.). Chronica Minora. Volume 1, 305
  5. ^ Al-Tamimi, Aymenn Jawad (October 4, 2019). "The Gallic Chronicle of 511: Translation and Commentary". Aymenn Jawad Al-Tamimi. Diakses tanggal April 14, 2022. .
  1. Heather, P. J. (2005). The Fall of the Roman Empire: A New History of Rome and the Barbarians. Oxford University Press.
  2. Oost, Stewart Irvin (1968). Galla Placidia Augusta: A Biographical Essay. University of Chicago Press.
  3. Jones, A. H. M., Martindale, J. R., & Morris, J. (1971). The Prosopography of the Later Roman Empire, Volume 2: A.D. 395–527. Cambridge University Press.

Bacaan lebih lanjut

sunting

Pranala luar

sunting


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "nb", tapi tidak ditemukan tag <references group="nb"/> yang berkaitan