Liberal mewah (terjemahan bebas dari limousine liberal dan latte liberal) adalah istilah politik Amerika Serikat bernada negatif yang dipakai untuk menyebut sikap hipokrit kaum liberal kelas atas atau kelas menengah atas. Contohnya, seorang liberal mewah berkampanye tentang transportasi umum, tetapi dia sendiri lebih sering memakai transportasi mewah pribadi (limosin atau jet pribadi apabila dia sangat kaya);[1] mengaku sadar lingkungan, tetapi mengendarai mobil sport atau SUV yang boros bahan bakar; mengkritik ketimpangan upah, tetapi menimbun kekayaan; atau mendukung pendidikan sekolah negeri, tetapi menyekolahkan anak-anaknya ke sekolah swasta.[2]

"Liberal mewah" juga mengacu pada selebriti yang memanfaatkan ketenarannya untuk memengaruhi orang-orang agar setuju dengan pandangan politiknya atau pandangan sosialnya. Para kritikus selebriti (termasuk pendukung istilah ini) menegaskan bahwa kekayaan dan status selebriti menjauhkan mereka dari kelas menengah dan kelas menengah bawah Amerika Serikat yang mereka dukung, dan mereka tidak sadar bahwa mereka tidak kenal lagi dengan kelas masyarakat di bawahnya.

Penggunaan awal

sunting

Kampanye Procaccino

sunting

Calon wali kota New York City dari Partai Demokrat, Mario Procaccino, menciptakan istilah "liberal limosin" untuk menyebut wali kota petahana, John Lindsay, dan para donatur kampanyenya yang kaya di tengah kampanye pilwalkot 1969.

Istilah ini merupakan epitet populis dan produseris yang mengandung tuduhan implisit bahwa orang-orang yang digambarkannya tidak tersentuh oleh segala dampak negatif dari program-program yang katanya menguntungkan orang miskin. Selain itu, istilah ini secara implisit menuduh bahwa sebagian besar biaya dan konsekuensi program seperti itu akan ditanggung oleh kelas pekerja atau kelas menengah bawah yang tidak terlalu miskin dan menjadi target program tersebut. Procaccino secara khusus mengkritik Lindsay karena mendukung pengangguran kulit hitam daripada pekerja kulit putih.[3]

Sebuah memo kampanye Procaccino mencela "orang-orang kaya yang sangat terasimilasi yang tinggal di Fifth Avenue dan memiliki beberapa puri kosong di luar kota dan tidak merasakan keseharian pemilik toko kelas menengah kecil, pemilik rumah, dll. Mereka ribut menyuarakan politik konfrontasi dan mendukung perombakan masyarakat yang radikal karena mereka sendiri tidak mengalami dampaknya dan terlindungi oleh para pelayannya".[4] The Independent kemudian menyatakan bahwa "Lindsay terkesan banyak gaya dan banyak omong, seorang 'liberal limosin' yang tidak tahu permasalahan para 'Mayoritas Diam' yang sekalian mengantarkan Richard Nixon ke Gedung Putih."[5]

Penggunaan modern

sunting

Pada tahun 1970-an, istilah ini digunakan untuk menyebut orang-orang liberal kaya yang mendukung pasar rumah terbuka dan bus sekolah wajib, tetapi tidak memanfaatkan layanan sekolah negeri.[6] Di Boston, Massachusetts, pendukung bus sekolah wajib seperti Senator Ted Kennedy menyekolahkan anak-anaknya di sekolah swasta atau tinggal di pinggiran kota yang makmur. Bagi sebagian penduduk South Boston, Kennedy menunjukkan sikap hipokrit dengan mendukung rencana "integrasi" anak-anak mereka dengan anak-anak kulit hitam, tetapi enggan melakukan hal yang sama terhadap anaknya sendiri.[7]

Pada akhir tahun 1990-an dan awal abad ke-21, istilah ini dipakai untuk menyebut orang-orang yang mendukung program lingkungan atau "hijau", misalnya transportasi umum, tetapi masih mengendarai SUV besar atau memiliki sebuah limosin sekaligus sopir. The Weekly Standard melontarkan istilah ini untuk menyebut Rep. Sheila Jackson Lee (D-TX 18) karena "sering disopiri ke kantor dengan jarak satu blok saja—memakai mobil dinas, oleh salah satu anggota stafnya, dibiayai uang pajak."[8] Istilah ini juga digunakan dalam sebuah episode Law & Order tahun 2004 oleh tokoh yang diperankan Fred Thompson, Arthur Branch, untuk mengkritik kebijakan dan kepercayaan rekannya yang lebih liberal, Serena Southerlyn. Pencipta South Park, Trey Parker dan Matt Stone, mengejek kelakuan sebagian orang-orang liberal yang lebih memedulikan citra daripada memperbaiki lingkungan dalam episode "Smug Alert!"

New York Observer menggunakan istilah ini untuk menyebut calon presiden dari Partai Demokrat tahun 2008, John Edwards, karena merogoh kocek sebesar $400 untuk sekali potong rambut dan, "berbicara tentang kemiskinan, tetapi tinggal di rumah mewah berpagar".[9]

Pada tahun 2009, sejumlah komentator melontarkan istilah ini untuk mencap mantan Ketua Mayoritas Senat dan calon menteri kabinet Obama, Tom Daschle, karena tidak membayar pajak dan bunga jasa limosin.[10][11]

Istilah ini juga dipakai untuk menyebut sutradara film dokumenter, Michael Moore, oleh para kritikusnya di sayap kiri dan kanan karena ia sering keliling New York City menggunakan limosin.[12][13]

Al Gore sering dicap sebagai liberal limosin oleh para kritikusnya karena memakai pesawat jet pribadi[14] dan SUV[15] sambil berpidato tentang pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca.[16] Dalam majalah TIME edisi 16 Mei 2007, istilah ini dikeluarkan di sela-sela tuduhan bahwa "rumahnya [Gore] di Tennessee mengonsumsi listrik 20 kali lebih banyak daripada sebuah rumah biasa di Amerika Serikat"[17]

"Liberal Lexus" adalah variasi istilah untuk orang-orang kelas menengah atas yang mendukung ide-ide para liberal limosin, tetapi masih tidak tersentuh oleh orang-orang miskin yang mereka dukung. Kata "Lexus" dipakai karena orang-orang liberal seperti ini cukup kaya untuk membeli mobil mewah seperti Lexus.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Time . "Limousine Liberal Hypocrisy" Diarsipkan 2013-06-02 di Wayback Machine. by Charles Krauthammer. Published March 16, 2007.
  2. ^ NPR
  3. ^ The New York Times. "Mayoral Follies, The 1969 Edition " Published January 25, 1998.
  4. ^ The Ungovernable City: John Lindsay and His Struggle to Save New York by Vincent J. Cannato, page 428.
  5. ^ The Independent. "Obituary: John Lindsay " Diarsipkan 2008-01-07 di Wayback Machine..Written December 22, 2000 by Rupert Cornwell.
  6. ^ "A liberal interpretation: The current definition of right- and left-" Diarsipkan 2008-01-07 di Wayback Machine. by Geoffrey Nunberg. Chicago Sun-Times. Published July 30, 2006.
  7. ^ News/Features | Diarsipkan 2007-10-24 di Wayback Machine.
  8. ^ Sheila Jackson Lee, Limousine Liberal
  9. ^ Is Edwards An Easy Mark? | The New York Observer Diarsipkan 2008-01-07 di Wayback Machine.
  10. ^ "The Post and Courier | Charleston SC, News, Sports, Entertainment". Charleston.net. 2013-05-16. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-29. Diakses tanggal 2013-06-04. 
  11. ^ Hart, Ron (February 8, 2009). "Future generations will pay for our mistakes". Newsherald.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 17, 2009. Diakses tanggal June 4, 2013. 
  12. ^ Business Insider: The REAL Fun Was At The Michael Moore Afterparty
  13. ^ Newsmax: Michael Moore: The Leni Riefenstahl of the Left Diarsipkan 2012-05-23 di Wayback Machine.
  14. ^ "Articles - Al Gore and the Limits of Recycling". RealClearPolitics. 2006-06-02. Diakses tanggal 2013-06-04. 
  15. ^ Malkin, Michelle (2008-07-17). "Limousine liberal video of the day: Gore and his gas-guzzling fans exposed!; Update: What global warming consensus? «". Michelle Malkin. Diakses tanggal 2013-06-04. 
  16. ^ Al Gore (speaker) (2008). A Generational Challenge to Repower America. Diakses tanggal 2013-03-27. 
  17. ^ Krauthammer, Charles (2007-03-16). "Limousine Liberal Hypocrisy". TIME. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-06-02. Diakses tanggal 2013-06-04. 

Bacaan lanjutan

sunting
  • Fraser, Steve. The Limousine Liberal: How an Incendiary Image United the Right and Fractured America (Basic, 2016). viii, 291 pp.