Lewat Djam Malam
Lewat Djam Malam (Internasional: After the Curfew) adalah film Indonesia yang diproduksi tahun 1954.
Lewat Djam Malam | |
---|---|
Sutradara | Usmar Ismail |
Produser | Usmar Ismail |
Ditulis oleh | Asrul Sani |
Pemeran | A.N. Alcaff Netty Herawati |
Distributor | Perfini Persari |
Tanggal rilis | 1955 |
Durasi | 101 menit |
Negara | Indonesia |
Penghargaan |
---|
Festival Film Indonesia 1955 |
|
Sinopsis
suntingFilm ini menceritakan kisah ketika Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Pada masa itu, tentara masih berusaha menguasai keadaan dan menyelenggarakan jam malam di Kota Bandung.
Pada saat itu, Iskandar (diperankan oleh A.N. Alcaff) memutuskan untuk meninggalkan dinas ketentaraan dan memulai kehidupan baru sebagai penduduk sipil dengan meminta pertolongan kekasihnya yang bernama Norma (diperankan oleh Netty Herawati) beserta keluarganya. Akan tetapi, ketika ia berusaha mengontak mantan kawan-kawannya dari dinas ketentaraan untuk mencari pekerjaan, dia baru mengetahui bahwa korupsi telah merajalela dengan mengatasnamakan perjuangan mereka.
Iskandar kebetulan bertemu dengan temannya, Puja, yang telah beralih profesi menjadi seorang germo, juga mantan atasannya, Gunawan, yang telah menjadi seorang kontraktor perusahaan yang selalu melakukan korupsi dalam setiap pekerjaannya.
Melihat hal itu, Iskandar marah bukan main sehingga ia menyekap Gunawan sebagai seorang tawanan. Pada saat itu ia memaksa Gunawan untuk mengakui kesalahannya akan korupsi yang telah dilakukan dan Iskandar melihatnya sebagai usaha untuk menegakkan keadilan dan kemurnian perjuangan yang telah mereka raih dengan susah payah.
Gunawan menolak mengaku dan tidak menganggapi ancaman Iskandar dengan serius walaupun Iskandar telah menodongnya dengan senapan. Saking kesalnya, Iskandar menekan pelatuk senapan tersebut sehingga Gunawan tewas tertembak. Terkejut oleh tindakannya sendiri, Iskandar bingung dan lupa akan jam malam yang telah ditetapkan dan keluyuran kembali ke rumah Norma dalam keadaan linglung. Akibatnya, dia tertembak oleh pasukan jaga jam malam dan meninggal di depan pintu rumah Norma.
Penghargaan
suntingFilm ini meraih penghargaan bersama sebagai Film Terbaik FFI tahun 1955 bersama dengan film Tarmina. A.N. Alcaff juga berhasil terpilih sebagai Aktor Terbaik dalam ajang yang sama.
Trivia
suntingFilm ini kembali diputar pada 18 Juni 2012 setelah melalui proses restorasi di Laboratorium L'Immagine Ritrovata, Bologna, Italia, oleh Lisabona Rahman dan Lintang Gitomartoyo serta bekerjasama dengan National Museum of Singapore (NMS) dan World Cinema Foundation.[1] Proses ini berlangsung antara Agustus 2011 sampai beberapa bulan sebelum premier pada tahun 2012. Film ini juga diputar pada pembukaan sub-festival Cannes Clasic dalam ajang Festival de Cannes 2012 di Cannes,Prancis.
Pemeran
sunting- Iskandar - A.N. Alcaff
- Norma - Netty Herawati
- Laila - Dhalia
- Gafar - Awaludin
- Gunawan - Rd Ismail
- Ayah Norma - Abdul Hadi
- Puja - Bambang Hermanto
- Adlin - Aedy Moward
- Idan - Titien Sumarni
Pranala luar
suntingAfter the Curfew (1954) - Criterion
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: tidak ada |
Film Bioskop Terbaik (Festival Film Indonesia) bersama dengan Tarmina (1955) |
Diteruskan oleh: Turang (1960) |
- ^ fdvs.io. "Jejak Penebusan Sinematik Lisabona Rahman". www.dewimagazine.com (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2023-04-09.