Lenggang Jakarta adalah area food court di daerah Monas, tepatnya di Jalan Merdeka Selatan, yang dahulunya lebih dikenal dengan nama Parkir IRTI Monas. Tempat ini direvitalisasi di masa kepemimpinan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama dan diresmikan pada tanggal 22 Mei 2015. Tempat ini menampung pedagang kecil dan pedagang kaki lima yang dulu berkeliaran di sekitar Monas. Harga makanan yang dijual berkisar Rp 15.000 hingga Rp 40.000 dengan sistem pembayaran non tunai, menggunakan e-money dari Bank Mandiri.[1] Tempat ini dilengkapi fasilitas vending minuman, toilet, toilet disabilitas, wifi gratis, dan 350 kios, baik makanan maupun suvenir.

Setelah sukses dibangun di Monas, direncanakan pula pembangunan Lenggang Jakarta di Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara.[2]

Penyerangan oleh pedagang kaki lima

sunting

Pada tanggal 22 Juni 2015, sekelompok orang yang diduga merupakan pedagang kaki lima dari luar Lenggang Jakarta melakukan penyerangan terhadap kantor dan kios di Lenggang Jakarta. Pengelola menaksir kerugian Lenggang Jakarta akibat penyerangan PKL pada Sabtu kemarin mencapai Rp 100 juta, karena kerusakan sejumlah fasilitas berjualan yang terlihat cukup parah. Pecahan kaca etalase tampak masih berceceran di lokasi. TV LCD yang terpasang juga sudah terlihat rusak berat, begitu pula dengan kantor pengelola dan kaca yang terpasang di kamar mandi umum. Beberapa barang yang rusak antara lain empat LED TV, kaca kantor pengelola yang hancur secara keseluruhan, kaca toilet, meja dan kursi kantor, dua komputer kantor, dua printer, satu lemari berkas, sepuluh lampu penerangan, gerai kasir, dan logo Lenggang Jakarta.[3]

Lenggang Kemayoran

sunting

Lenggang Kemayoran adalah tempat makan dengan konsep serupa yang dibangun di bekas kompleks pelacuran Gang Laler, Kemayoran. Tempat ini diresmikan 29 Desember 2016[4]

Referensi

sunting