Samudra Pasifik

samudra antara Asia, Australia dan Amerika
(Dialihkan dari Lautan Pasifik)

Samudra Pasifik atau Lautan Teduh (bahasa Inggris: Pacific Ocean) adalah samudra terbesar di dunia, yang mencakup sekitar sepertiga luas permukaan Bumi, dengan luas permukaan 165.250.000 km². Panjangnya sekitar 15.500 km dari Laut Bering di Arktik hingga batasan es di Laut Ross di Antartika di selatan. Samudra Pasifik mencapai lebar timur-barat terbesarnya pada sekitar 5 derajat U garis lintang. Samudra Pasifik terbentang sekitar 19.800 km dari Indonesia hingga pesisir Kolombia. Batas sebelah barat samudra ini berada di sekitaran Selat Malaka. Titik terendah permukaan Bumi, yaitu Palung Mariana juga berada di Samudra Pasifik. Samudra ini terletak di antara Asia dan Australia di sebelah barat, Amerika di sebelah timur, Antartika di sebelah selatan, dan Samudra Arktik di sebelah utara.

Samudra Pasifik
Peta Samudra Pasifik
Koordinat0°N 160°W / 0°N 160°W / 0; -160
Area permukaan165.250.000 km2 (63.800.000 sq mi)
Kedalaman rata-rata4.280 m (14.040 ft)
Kedalaman maksimal10.911 m (35.797 ft)
Volume air710.000.000 km3 (170.000.000 cu mi)
KepulauanKepulauan Pasifik
PermukimanAcapulco, Anadyr, Anchorage, Auckland, Brisbane, Buenaventura, Concepción, Dunedin, Esmeraldas, Guayaquil, Honolulu, Kota Hualien, Jayapura, Keelung, Lima, Los Angeles, Machala, Manta, Mazatlan, Melbourne, Kota Taipei Baru, Kota Panama, Puerto San José, San Francisco, San Diego, Sendai, Shizuoka, Kota Sorsogon, Sydney, Kota Tandag, Tijuana, Valparaíso, Vancouver, Wellington, Whangārei, Yokohama, Yokosuka
Peta
Peta
Samudra Pasifik dilihat dari pesisir di bagian tengah Chili.

Samudra Pasifik terdiri dari sekitar 25.000 kepulauan (lebih dari jumlah kepulauan yang berada di samudra lainnya jika digabung) yang mayoritas terletak di selatan khatulistiwa.

Di batasan ireguler Samudra Pasifik terdapat banyak lautan, yang terbesar adalah Laut Sulawesi, Laut Koral, Laut Tiongkok Timur, Laut Jepang, Laut Tiongkok Selatan, Laut Sulu, Laut Tasman dan Laut Kuning. Selat Malaka menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia di sebelah barat dan Selat Magelhaens menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Atlantik di sebelah timur.

Penjelajah Portugis Fernando de Magelhaens adalah orang yang menamai Samudra Pasifik. Untuk sebagian besar perjalanannya dari Selat Magelhaens menuju Filipina, Magelhaens memang merasakan ketenangan samudra tersebut. Tetapi, Samudra Pasifik tidaklah selalu tenang karena ketika Samudra Atlantik melebar, Samudra Pasifik menciut. Hal ini menyebabkan banyak terjadinya gempa bumi. Banyak angin puyuh dan badai yang merusak pulau-pulau di bagian Pasifik dan tanah di sekitar Pasifik dipenuhi gunung berapi dan sering diguncang gempa bumi. Tsunami, yang disebabkan oleh gempa bumi di dasar laut, telah menghancurkan banyak pulau dan meruntuhkan bangunan-bangunan kota. Samudra Pasifik sendiri dibagi menjadi dua yakni Samudra Pasifik Utara dan Selatan. Samudra Pasifik dibagi dua karena luasnya yang sangat besar.

Sejarah geologi Pembentukannya

sunting

Dalam sejarah geologi, disebutkan bahwa awal mula Samudra Pasifik berasal dari Superlautan Panthalassa pada akhir Prakambrium. Ketika Superbenua Pannotia terpecah sekitar 540 juta tahun yang lalu, Samudra Panthalassa mulai meluas dan mengambil keseluruhan luas Samudra Pan-Afrika dan Mirovoi yang merupakan pendahulunya. Panthalassa terus meluas hingga pembentukan Pangea dan pada akhirnya, ia menjadi Superlautan dan hampir mengambil 70% permukaan bumi selama Mesozoikum.

Pada awal periode Jurassik, Pangea mulai terfragmentasi,[1] akhirnya Panthalassa mulai menyusut dan lempeng samudra Pasifik mulai terbentuk sekitar 200 juta tahun yang lalu, melalui pergerakan lempeng tektonik dari konveksi mantel,[1] dan berisi litosfer termuda yang secara langsung dapat membatasi sejarah geodinamika Bumi mengelilingi Pangea.[2] Perpecahan membentuk dua benua, Laurasia dan Gondwana, sekitar 140 juta tahun lalu Samudra Atlantik terbentuk, dan benua mulai terpecah.[3] Pada zaman Senozoikum, Panthalassa akhirnya bubar dan sisa-sisa Samudranya masih bisa ditemukan di seluruh penjuru Samudra Dunia. Sementara itu, bagian terbesar Panthalassa saat ini, Samudra Pasifik hanya mengambil lebih dari 40% bagian Superlautan tersebut, yang artinya Panthalassa sangatlah besar.

Oleh karena Samudra Pasifik berawal dari Panthalassa, Panthalassa kadang-kadang disebut pula sebagai Samudra Paleo-Pasifik atau Proto-Pasifik.

Karakteristik

sunting

Titik tertinggi dan terendah

sunting
  • Titik terendah: -10.924 m (-35.840 kaki) di dasar Palung Mariana.
  • Titik tertinggi: permukaan laut 0 m.

Ciri khas perairan

sunting
  • Merupakan samudra terluas di dunia.
  • Dasar samudranya merupakan pusat gempa bagi Jepang dan pantai barat benua Amerika.
  • Banyak terdapat gunung-gunung laut.
  • Terdapat arus panas kuroshio (黒潮 「くろしお) dan arus dingin oyashio (親潮 「おやしお).
  • Terdapat gejala iklim global yaitu "el nino" dan "la nina".

Di Samudra Pasifik sering terjadi badai karena merupakan pusat badai tropis.

Geologi

sunting

Samudra ini merupakan daerah divergensi dimana lempeng samudra bergerak saling menjauh.

Sejarah

sunting

Vasco Nunez de Balboa adalah orang Spanyol pertama sekaligus orang Eropa pertama yang melihat Samudra ini pada tahun 1513 ketika melewati tanah genting Panama dan menamakan samudra ini Mar del Sur atau lautan selatan.

Negara yang berbatasan

sunting

Negara yang memiliki garis pantai yang berbatasan dengan Samudra Pasifik adalah:

Negara berdaulat

sunting

Amerika

sunting

Oseania

sunting

Negara/wilayah dependensi

sunting

Masa Depan

sunting

Tektonika lempeng

sunting

Lempeng Pasifik bergerak ke barat laut dengan kecepatan antara 7 dan 11 cm per tahun.[4] Subduksi dengan lempeng sekitar telah membuat Samudra Pasifik menyusut dan menciptakan Cincin Api.[5] Pasifik mungkin akan menutup dalam 250 juta tahun mendatang. Saat Asia, Australia, dan Amerika bertemu, planet bumi mungkin akan berakhir dengan superbenua baru. Tapi itu hanya satu hipotesis. Beberapa ahli geologi berpikir Samudra Atlantik atau Arktik lebih mungkin menghilang daripada Pasifik.[6] Ada empat skenario fundamental untuk pembentukan superbenua berikutnya: Novo Pangea, Aurica, Amasia, dan Pangea Ultima. Superbenua terbentuk dan menyebar melalui konveksi mantel berskala besar dan ini mengikuti siklus yang berlangsung setiap 600 juta tahun sekali.[7][8] Pecahnya Pangaea menyebabkan terbentuknya Samudra Atlantik, yang masih terbuka dan semakin lebar hingga saat ini. Akhirnya, Samudra Pasifik semakin menutup dan sempit.[9]

Bibliografi

sunting
  • Barkley, R.A., Oceanographic Atlas of the Pacific Ocean (1969)
  • Cameron, I., Lost Paradise (1987)
  • Couper, A., Development in the Pacific Islands (1988)
  • Crump, D.J., ed., Blue Horizons (1980)
  • Gilbert, John, Charting the Vast Pacific (1971)
  • Lower, J. Arthur, Ocean of Destiny: A Concise History of the North Pacific, 1500-1978 (1978)
  • Oliver, D.L., The Pacific Islands, 3d ed. (1989)
  • Ridgell, R., Pacific Nations and Territories, 2d ed. (1988)
  • Soule, Gardner, The Greatest Depths (1970)
  • Spate, O.H., Paradise Found and Lost (1988)
  • Stanley, David, Moon Handbooks South Pacific (2004)
  • Terrell, J.E., Prehistory in the Pacific Islands (1986).
Berdasarkan teks domain publik dari US Naval Oceanographer Diarsipkan 2002-04-14 di Wayback Machine.

Lihat pula

sunting
  1. ^ a b "Pangea Supercontinent - Pangaea Supercontinent". geology.com. Diakses tanggal 2020-10-13. 
  2. ^ M. A., Geography; B. A., English and Geography. "Discover Pangea: the Landmass That Once Dominated the Planet". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-13. 
  3. ^ "Pangaea to the Present Lesson #2". volcano.oregonstate.edu. Diakses tanggal 2020-10-13. 
  4. ^ "Plate Tectonics". Pacific Northwest Seismic Network (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-11. 
  5. ^ Ekonomi, Warta (2020-02-17). "Pembentukan Cincin Api Pasifik Bisa Diketahui dari Benua Bawah Laut Purba Ini". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2020-10-11. 
  6. ^ "7 Hot Facts About the Pacific Ring of Fire". HowStuffWorks (dalam bahasa Inggris). 2020-03-09. Diakses tanggal 2020-10-11. 
  7. ^ "87:6332 Plate tectonics: a framework for understanding our living planet". Deep Sea Research Part B. Oceanographic Literature Review. 34 (11): 964. 1987-01. doi:10.1016/0198-0254(87)90795-3. ISSN 0198-0254. 
  8. ^ "Will There Ever Be Another Pangea? | Live Science". www.livescience.com. Diakses tanggal 2020-10-11. 
  9. ^ Conversation, Mattias Green, Hannah Sophia Davies & Joao C. Duarte, The. "In The Future, Earth Will Have Just One Continent. It Might Look Like This". ScienceAlert (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-11.