Lapisan germinal atau lapisan lembaga adalah lapisan sel primer yang terbentuk selama embriogenesis.[1] Berdasarkan lapisan tubuh yang menyusunnya, hewan dikelompokkan dalam hewan diploblastik, yaitu hewan yang dibangun oleh dua lapisan lembaga, yaitu ektoderm (epidermis) / lapisan luar dan endoderm (gastrodermis) / lapisan dalam, dan hewan triploblastik. Hewan triploblastik mempunyai 3 lapisan lembaga, yaitu ektoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam). Beberapa hewan triploblastik ada yang mempunyai rongga tubuh, tetapi ada juga yang belum mempunyai rongga tubuh. Berdasarkan ada tidaknya rongga tubuh, hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi Aselomata, Pseudoselomata, dan Selomata [2][3]

  • Aselomata, yaitu hewan yang belum mempunyai rongga tubuh, artinya tubuhnya padat tanpa rongga antara usus dan tubuh terluar. Pada hewan semacam ini mesoderm membentuk struktur yang kompak sehingga selom (rongga tubuh) tidak terbentuk. Contoh Aselomata, yaitu Platyhelminthes atau cacing pipih.[2]
  • Pseudoselomata. Hewan semacam ini mempunyai rongga tubuh semu, mesodermnya belum membentuk rongga yang sesungguhnya karena mesodermnya belum terbagi menjadi lapisan dalam dan lapisan luar. Rongga yang terbentuk berisi cairan yang memisahkan alat pencernaan dengan dinding tubuh bagian luar. Hewan yang termasuk Pseudoselomata adalah Rotifera dan Nematoda (cacing gilig).[2]
  • Selomata. Pada hewan semacam ini, mesoderm dipisahkan oleh rongga tubuh yang terbentuk menjadi dua lapisan, yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Kedua lapisan tersebut mengelilingi rongga dan menghubungkan antara dorsal dan ventral membentuk mesenterium. Mesentrium berfungsi sebagai penggantung organ dalam. Hewan Selomata meliputi Annelida sampai Chordata.[2]

Lapisan germinal

sunting

Endoderm

sunting
 
Endoderm menghasilkan jaringan di dalam paru-paru, tiroid, dan pankreas.

Endoderm adalah salah satu lapisan germinal yang terbentuk selama embriogenesis hewan. Sel-sel yang bermigrasi ke dalam sepanjang arkenteron membentuk lapisan bagian dalam gastrula, yang berkembang menjadi endoderm.

Endoderm terdiri pertama dari sel pipih, yang kemudian menjadi kolumnar. Lapisan ini membentuk lapisan epitel seluruh saluran pencernaan kecuali bagian dari mulut dan faring dan bagian terminal rektum (yang dilapisi oleh involusi ektoderm). Endoderm juga membentuk sel-sel pelapis dari semua kelenjar yang membuka ke saluran pencernaan, termasuk yang dari hati dan pankreas; epitel tabung pendengaran dan rongga timpani; trakea, bronkus, dan alveoli paru-paru; kandung kemih dan bagian dari uretra; dan lapisan folikel dari kelenjar tiroid dan timus.

Endoderm membentuk: lambung, usus besar, hati, pankreas, kandung kemih, bagian-bagian epitel dari trakea, paru-paru, faring, tiroid, paratiroid, dan usus.

Mesoderm

sunting
 
Mesoderm membantu dalam produksi otot jantung, otot rangka, otot polos, jaringan di dalam ginjal, dan sel darah merah.

Lapisan germinal mesoderm terbentuk dalam embrio hewan triploblastik. Selama gastrulasi, beberapa sel yang bermigrasi ke dalam berkontribusi pada mesoderm, lapisan tambahan antara endoderm dan ektoderm.[butuh rujukan] Pembentukan mesoderm mengarah ke perkembangan selom. Organ yang terbentuk di dalam selom dapat dengan bebas bergerak, tumbuh, dan berkembang secara independen dari dinding tubuh sementara cairan menjadi bantalan dan melindungi mereka dari guncangan.[butuh rujukan]

Mesoderm memiliki beberapa komponen yang berkembang menjadi jaringan: mesoderm intermediet, mesoderm paraksial, mesoderm pelat lateral, dan korda-mesoderm. Korda-mesoderm berkembang menjadi notokord. Mesoderm intermediet berkembang menjadi ginjal dan gonad. Mesoderm paraksial berkembang menjadi tulang rawan, otot rangka, dan dermis. Mesoderm pelat lateral berkembang menjadi sistem sirkulasi (termasuk jantung dan limpa), dinding usus, dan dinding tubuh manusia.[4]

Melalui kaskade pensinyalan sel dan interaksi dengan sel ektodermal dan endodermal, sel mesodermal memulai proses diferensiasi.[5]

Mesoderm membentuk: otot (polos dan lurik), tulang, tulang rawan, jaringan ikat, jaringan adiposa, sistem peredaran darah, sistem limfatik, dermis, sistem genitourinari, membran serosa, dan notokord.

Ektoderm

sunting
 
Ektoderm menghasilkan jaringan di dalam epidermis, membantu pembentukan neuron di dalam otak, dan membentuk melanosit.

Ektoderm menghasilkan lapisan luar embrio, dan terbentuk dari epiblas embrio.[6] Ektoderm berkembang menjadi ektoderm permukaan, bumbung neural, dan tabung saraf.[7]

Ektoderm permukaan berkembang menjadi: epidermis, rambut, kuku, lensa mata, kelenjar minyak, kornea, email gigi, epitel mulut dan hidung.

Bumbung neural dari ektoderm berkembang menjadi: sistem saraf tepi, medula adrenal, melanosit, tulang rawan wajah, dentin gigi.

Tabung saraf ektoderm berkembang menjadi: otak, sumsum tulang belakang, hipofisis posterior, neuron motorik, retina.

Catatan: Hipofisis anterior berkembang dari jaringan ektodermal kantong Rathke.

Bumbung neural

sunting

Karena sangat penting, bumbung neural (bahasa Inggris: neural crest) kadang-kadang dianggap sebagai lapisan germinal keempat.[8] Namun, bumbung neural berasal dari ektoderm.

Referensi

sunting
  1. ^ Gilbert, Scott F (2003). "The Epidermis and the Origin of Cutaneous Structures". Developmental Biology. Sinauer Associates. 
  2. ^ a b c d [ http://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2010/10/animalia.html Diarsipkan 2014-01-18 di Wayback Machine. Animal,] Lapisan tubuh pada hewan. Diakses 22 Februari 2011
  3. ^ [A. Pratiwi, Sri Maryati, Srikini, Suharno, Bambang S.] (2007). BIOLOGI SMA Jilid 1 untuk Kelas X Berdasarkan Standar Isi 2006. Jakarta: Penerbit Erlangga. ISBN 979-781-726-1.  Periksa nilai |author-link1= (bantuan)
  4. ^ Gilbert, Scott F (2003). "Paraxial and Intermediate Mesoderm". Developmental Biology. Sinauer Associates. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-18. Diakses tanggal 2018-06-06. 
  5. ^ Brand, Thomas (1 June 2003). "Heart development: molecular insights into cardiac specification and early morphogenesis". Developmental Biology. 258 (1): 1–19. doi:10.1016/S0012-1606(03)00112-X. 
  6. ^ Gilbert, Scott F (2003). "Early Mammalian Development". Developmental Biology. Sinauer Associates. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-21. Diakses tanggal 2018-06-06. 
  7. ^ Gilbert, Scott F (2003). "The Central Nervous System and The Epidermis". Developmental Biology. Sinauer Associates. 
  8. ^ Hall BK (2000). "The neural crest as a fourth germ layer and vertebrates as quadroblastic not triploblastic". Evolution & Development. 2: 3–5. doi:10.1046/j.1525-142x.2000.00032.x. PMID 11256415.