Laparotomi adalah prosedur yang membuat irisan vertikal besar pada dinding perut ke dalam rongga perut.[1] Menurut referensi lain Laparatomi adalah salah operasi yang di lakukan pada daerah abdomen.[2] Prosedur ini memungkinkan dokter melihat dan merasakan organ dalam dalam membuat diagnosis apa yang salah.[1] Dengan adanya teknik diagnosis yang tidak invansif, laparotomi semakin kurang digunakan dibandingkan masa lalu.[1] Prosedur ini hanya dilakukan jika semua prosedur lainnya yang tidak membutuhkan operasi, seperti pemeriksaan sinar X atau tes darah atau urine atau tes darahh, gagal mengungkap penyakit penderita.[1] Teknik laparoskopi yang seminimal mungkin tingkat invansifnya juga membuat laparotomi tidak sesering pada masa lalu.[1] Bila laparotomi dilakukan, begitu organ-organ dalam dapat dilihat dalam masalah teridentifikasi, pengobatan bedah yang diperlukan harus segera dilakukan.[1] Ini biasanya menyelamatkan penderita dari operasi kedua.[1] Pengobatan ini biasanya hanya memperbaiki atau membuang petumbuhan kanker.

prosedur dan letak-letak titik untuk Laparotomi

Laparotomi dibutuhkan ketika ada kedaruratan perut.[1] Operasi laparatomi di lakukan apabila terjadi masalah kesehatan yang berat pada area abdomen, misalnya trauma abdomen.[2] Perawatan post laparatomi adalah bentuk pelayanan perawatan yang diberikan kepada pasien-pasien yang telah menjalani operasi pembedahan perut.[2] Nyeri perut yang terus menerus atau berulang membuat laparotomi perlu dilakukan.[1] Alasan lain antara lain, muntah yang berulang, mual, gangguan usus atau pembengkaan perut yang tidak bisa dijelaskan yang bisa disebabkan oleh kanker.[1] Bila perut ceder parah, mungkin karena benturan hebat dalam kecelakaan lalu lintas, kemungkinan terjadi adalah pendarahan dalam atau cedera serius pada organ dalam.[1] Pada situasi seperti ini, laparotomi sering dilakukan untuk menaksir tingkat cedera, menutup pembuluh darah yang robek, dan membuang jaringan yang rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi.[1] Bila penderita merasakan nyeri perut hebat dan gejala-gejala lain dari masalah internal yang serius dan kemungkinan penyebabnya tidak terlihat-usus buntu, tukak peptik yang berlubang atau kondisi ginekologi, perlu dilakukan operasi untuk menemukan dan mengoreksinya sebelu terjadi kerusakan lebih lanjut.[1] Sejumlah operasi yang membuang usus buntu berawal dari laparotomi.[1] Beberapa kasus, laparotomi mungkin hanyalah prosedur kecil.[1] Pada kasus lain, laparotomi bisa berkembang menjadi pembedahan besar, diikuti oleh transfusi darah dan masa perawatan intensif.[1]

Rujukan

sunting
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p David Arnot, dkk (2009). Pustaka Kesehtan Populer Saluran Pencernaan, Volume 4. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. hlm. 147.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "buku" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c "Laparotomi". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-05. Diakses tanggal 18 Juni 2018.