Langga
Seni bela diri Langga diyakini masyarakat Belanda di perkenalkan oleh Ju Panggola, walaupun belum ada dokumen yang menceritakan tentang asal usul Langga. Ju Panggola diartikan dalam bahasa gorontalo artinya orang tua. Ju Panggola memiliki kesaktian yaitu mampu menghilang dan kembali muncul ketika Gorontalo dalam keadaan darurat. Ju Panggola memiliki ciri-ciri berjenggot panjang dan selalu mengenakan pakaian jubah panjang dia mengajarkan ilmu bela diri kepada para parajuritnya. Cara mengajarkan bela diri ini adalah dengan cara meneteskan air pada mata murid-muridnya setelah itu murid-muridnya akan menguasai bela diri ini.
Seni bela diri Langga ini digunakan oleh masyarakat tidak untuk membunuh melainkan untuk menjaga diri dan melumpuhkan lawan. Langga ini merupakan sebuah tradisi berupa bela diri yang didalamnya terdapat sebuah ritual untuk member kekuatan kepada pemain Langga.[1][2]
Rujukan
sunting- ^ Azhar, Rosyid A. Susanti, Reni, ed. "Laga Bela Diri Langga Akhiri Ramadhan di Gorontalo". Kompas.com. Diakses tanggal 2019-09-21.
- ^ Katalog Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Jakarta: Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2018. hlm. 196.