Lambang Timor Leste

artikel daftar Wikimedia

Lambang Negara Timor Leste ditetapkan pada tanggal 18 Januari 2007 berdasarkan Undang-undang No.02/2007. Rancangan lambang ini dibuat berdasarkan lambang pada saat Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak pada tanggal 28 November 1975.

Lambang Timor Leste sejak tahun 2007

Di bagian tengah lambang negara Timor Leste terdapat piramida segitiga lengkung dengan pinggiran berwarna merah, kuning dan bagian tengah berwarna hitam yang melambangkan Gunung Ramelau di Timor Leste. Pada bidang hitam di tengah terdapat bintang bersudut lima dan lima jurai sinar, di bawahnya terdapat buku berwarna merah di atas roda gerigi berwarna kuning. Pada sisi kiri terdapat tanaman padi (hare fulin) dan pada bagian kanan tanaman jagung (batar fulin). Di bagian bawah roda gerigi terdapat senjata Avtomat Kalashnikova-47, busur dan anak panah (rama inan). Di bagian bawah Gunung Ramelau terdapat pita bertuliskan semboyan nasional dalam Bahasa Portugis yaitu "Unidade, Acção, Progresso" ("Persatuan, Aksi, Kemajuan"). Di sekeliling lambang Gunung Ramelau terdapat lingkaran bertuliskan nama resmi negara ini dalam bahasa Portugis "República Democrática de Timor-Leste" di bagian atas dan singkatannya di bagian bawah "RDTL".

  • Segitiga Gunung Ramelau melambangkan prinsip pemisahan kekuasaan atau yang lazim disebut trias politica, melambangkan kemerdekaan dan kedaulatan negara
  • Bintang dan lima jurai sinar melambangkan nilai-nilai moral yang menjadi pedoman rakyat Timor Leste
  • Roda gerigi melambangkan industri sedangkan padi dan jagung adalah bahan pangan yang melambangkan kemakmuran, semuanya melambangkan kemampuan Timor Leste untuk maju
  • Senjata AK-47 dan busur panah melambangkan perlawanan rakyat Timor Leste untuk mencapai kemerdekaan

Lambang negara Timor Leste cukup unik karena menampilkan gambar senjata modern senapan serbu AK-47 yang juga ditemukan pada Lambang Mozambik, secara kebetulan keduanya adalah negara bekas jajahan Portugal. Senjata ini memang melambangkan semangat perjuangan dan perlawanan rakyat Timor Leste untuk mencapai kemerdekaannya, akan tetapi pada sisi lain juga dapat ditafsirkan sebagai suatu bentuk persetujuan atau pemakluman atas tindakan kekerasan.

Lihat juga

sunting