Musik populer

aliran musik yang "memiliki daya tarik luas" dan biasanya didistribusikan ke masyarakat umum melalui label umum
(Dialihkan dari Lagu populer)

Musik populer merujuk kepada berbagai genre musik yang "memiliki daya tarik yang luas"[1] dan umumnya didistribusikan secara komersial ke khalayak, serta bagian dari industri musik. Istilah ini berlawanan atau sebagai pembeda dengan musik klasik[2][3][4] dan musik tradisional, yang biasanya disebarluaskan secara akademis, penonton lokal atau secara oral dengan lingkup lebih kecil.[2][3][4] Meskipun musik populer kadang-kadang dikenal sebagai "musik pop", dua istilah yang tidak dapat dipertukarkan. Musik populer adalah istilah umum untuk musik dari segala usia yang menarik bagi selera populer,[5] sedangkan musik pop biasanya mengacu pada genre musik yang lebih spesifik.

Sejarah

sunting

Sejarah Musik Klasik sejak Musik Gregorian tahun 590

sunting

Musik Klasik dimulai dengan penemuan Notasi Gregorian tahun 590 oleh Paus Agung Gregori, berupa balok not dengan 4 garis, tetapi notasi belum ada hitungannya. Paus Gregory semasa hidupnya telah mencatat lagu-lagu Gereja dengan Notasi Gregorian tersebut sebelum tahun 590 musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis yang dapat dibaca.

Notasi Gregorian Tahun 590

sunting

Notasi musik lahir pada tahun 590 yang disebut Notasi Gregorian, yang ditemukan oleh Paus Agung Gregori, di mana sebelumnya musik mengalami kegelapan tidak ada peninggalan tertulis. Pada masa hidupnya Paus Gregori telah menyalin ratusan lagu-lagu Gereja dalam Notasi Gregorian tersebut. Notasi ini memekai 4 garis sebagai balok not, tetapi belum ada notasi iramanya (hitungan berdasarkan perasaan penyanyi. Di sini sifat lagu masih sebagai lagu tunggal atau monofoni.Notasi gregorian biasanya digunakan sebagai notasi untuk memainkan lagu gereja

Musik Organum 1150-1400

sunting

Pada awalnya orang menyanyi dengan nada yang sama, atau disebut dengan organum, nada atas dinyanyikan oleh wanita atau anak-anak, sedangkan nada rendah dinyanyikan oleh laki-laki. Di sini terjadi susunan lagu berjarak oktaf, suara tinggi (wanita/anak-anak) dan suara rendah (laki-laki).dan beberapa teknik suara lainya.

Musik Diafoni 1400-1600

sunting

Ternyata tidak semua dapat mengikuti suara tinggi atau suara rendah.Oleh sebab itu diputuskan untuk membuat suara yang kuart lebih rendah mengikuti melodi, kuart tinggi maunpun kuart rendah, dan musik yang demikian ini disebut musik diafoni (dia=dua, foni=suara).

Basso Ostinato Tahun 1600

sunting

Orang-orang Italia pada tahun sekitar 1600 menemukan apa yang disebut Basso Ostinato atau Bass yang bergerak gendeng atau gila, berupa rangkaian nada-nada yang bergerak selangkah demi selangkah ke bawah atau ke atas, kemudian diulang pada rangkaian nada lain.

Musik Polifoni Era Barok (1600–1750)

sunting

Ternyata suara yang mengikuti sama dengan melodi menjadi membosankan, maka mulailah suara tidak bergerak secara sejajar, maka mulailah dengan arah yang berlawanan. Komponis Giovanni Pierluigi da Palestrina (1515–1594) adalah perintis tentang hal ini, dan disusun teori mengenai musik melodi banyak (polifoni), sehingga setiap nada atau titik (punctus=point) bergerak secara mandiri atau berlawanan (counter), di sinilah lahir teori kontrapun (counterpoint=kontrapunt).

Johan Sebastian Bach (1685-1750) adalah salah satu empu musik polifoni dengan teknik kontrapun yang sangat tinggi, karema disusun seperti matematik. Hampir semua komponis Era Barok (1600–1750) menyusun dengan teknik kontrapun, misalnya George Frederic Handle dari Inggris, Jean Remeau dari Prancis, Correli dari Itali, dlsb. Lagu rakyat dengan gaya polifoni adalah Papa Yakob.

Pada awalnya orang menyusun dengan Kontrapun Terikat atau Strict Counterpoint, tetapi kemudian menadapat kebebasan berdasarkan teori Kontrapun Bebas atau Free Counterpoint.

Musik Homofoni Era Klasik 1750-1825

sunting

Selanjutnya pada Era Klasik (1750-1825) ditemukan susunan akord yang berdasarkan tri-suara (triad), selanjutnya berkembang dengan empat suara atau lebih. Musik yang demikian ini disebut Musik Homofoni, sehingga kontrapun menjadi variasi melodi yang kontrapuntis.

Musik Klasik Era Romantik 1820-1910

sunting

Hampir tidak banyak perubahan dalam kontrapun dan harmoni secara fundamental pada Era Romantik (1820-1910), tetapi ada kemajuan dalam orketrasi lengkap (dengan penemuan alat musik). Era ini adalah yang terakhir dan masih dapat diterima dengan pendengaran masyarakat umum. Terutama pada musik opera, musik balet, dan walsa wina.

Musik Klasik Modern 1910-sekarang

sunting

Musik Modern dengan Musik Atonal dan Politonal telah jauh dari penggemar musik yang menyenangi musik konvensional, karena suara yang disonan dan irama yang tidak teratur membutuhkan konsentrasi dalam mendengar.

Sejarah Musik Pop sejak 1920

sunting

Musik Ragtime di Amerika Serikat sejak 1890

sunting

Musik Ragtime atau Cincang-Babi, adalah musik Amerika yang dipengaruhi oleh etnis Afrika-Amerika dan musik klasik Eropa. Musik ini mulai terkenal di daratan Amerika sekitar tahun 1890 hingga 1920. Musik ini mempuyai tempo atau irama yang cepat dengan dominasi sinkopasi, tetapi ada juga yang berirama agak lamban.

Biasanya musik ini dimainkan khusus dengan piano, gaya cincang-babi, dan para pianis dan pencipta antara lain Scott Joplin (1868-1917), James Scott (1885-1938), dan Joseph Lamb (1887-1959).

Musik Blues di Amerika Serikat sejak 1895

sunting

Musik Blues juga lahir dari etnis Afrika-Amerika di semenanjung Delta Mississippi pada akhir abad XIX sekitar tahun 1895 dan berlangsung hingga kini. Musik ini lahir dari kehidupan para budak yang bekerja sebagai buruh tani ras Afrika di Amerika, di mana pada saat mereka bekerja atau istirahat sore hari mereka mengalunkan lagu-lagu sedih (blues) yang khas melodi ras Afrika, dan tentu saja dengan lirik-lirik budak yang tertindas pada waktu itu. Pada awalnya lagu blues hanya dinyanyikan tanpa iringan instrument, kemudia baru meraka mempergunakan alat petik gitar sebagai iringan.

Belakangan musik blues ini memengaruhi perkembangan musik jazz, country, dan rock. Perhatikan bahwa irama dan melodi musik blues sangat kental dengan ras Afrika. Kadang-kadang dalam syair timbul cerita tentang kesedihan mereka sebagai budak dan buruh tani, dan tentu saja perkembangannya sangat dipengaruhi lingkungan urban maupun desa Amerika, di mana ras Afrika mendominasi gaya musik blues.

Para pemusik blues dan pencipta blues, rata-rata orang hitam Amerika, adalah di mana W.C. Handy (1873-1958) adalah bapak blues. Lagu Aunt Hagar's Children dan Saint Louis Blues diterbitkan masing-masing pada tahun 1914 dan 1921.

Musik Pop di Amerika Serikat mulai 1920

sunting

Setelah Perang Dunia I berakhir (1918), maka musik baru di benua Amerika lahir yang disebut dengan Musik Populer. Musik ini terutama sebagai musik lantai dansa yang pada waktu itu menjadi populer sekali dan digemari oleh masyarakat seluruh dunia.

Musik Amerika Latin lahir sejak 1857

sunting

Ciptaan-ciptaan pencipta pada waktu itu dengan pengaruh latin adalah antara lain dari George Bizets Hababera dari opera Carmen (1875); Scott Joplin’s Mexican Serenade, Solace (1902); Maurice Ravels Rapsodie Espagnole (1907), dan Bolero (1928).

Musik pop latin dimulai sejak dansa latin dikenal, yaitu sejak tahun 1920 juga. Dansa Tango menjadi salah satu balroom dance yang terkenal pada tahun 1920 di Amerika maupun Eropa, di mana lagu Tango yang bertangga nada minor dan melankolik, serta step dansa yang agresif. Setelah itu tahun 1930 dan 1940 berkembang menjadi salah satu musik yang digemari di dunia, dengan tokoh seperti Xavier Cugat, Peres Prado, dlsb. Irama yang berkembang pada waktu itu adalah Rhumba, Samba, Conga, Salsa, Mambo, dlsb.

Musik Country sejak 1920

sunting

Musik Country sering diidentitaskan dengan musik cowboy (penggembala sapi). Musik ini lahir pada rekaman permainan biola country John Carson dengan rekaman "Little Log Cabin in the Lane" oleh Okeh Records pada tahun 1923. Kemudian lahir rekaman oleh Columbia pada tahun 1924 "Old Familiar Tunes". Seperti diketahui steel guitar masuk country pada tahun 1922, di mana Jimmie Tarlton bertemu dengan Hawaiian guitarist Frank Ferera pada pantai barat Amerika.

Mulai tahun 1927, selama 17 tahun Carters merekam sekitar 300 old-time ballads, lagu traditional, lagu country, dll. Selanjutnya pada tahun 1930-an dan 1940-an lagu cowboy menjadi populer di semua film Hollywood. Dan tahun 1939 irama Boogie-woogie menjadi terkenal.

Sumber

sunting
  • Tagg Philip (1982) "Analysing Popular Music: Theory, Method and Practice" in Popular Music, 2
  • Middleton, Richard (1990/2002). Studying Popular Music. Philadelphia: Open University Press. ISBN 0-335-15275-9.
  • Bennett (1980).
  • Birrer, Frans A. J. (1985). "Definitions and research orientation: do we need a definition of popular music?" in D. Horn, ed., Popular Music Perspectives, 2 (Gothenburge, Exeter, Ottawa and Reggio Emilia), p. 99-106.
  • Hall, S. (1978). "Popular culture, politics, and history", in Popular Culture Bulletin, 3, Open University duplicated paper.
  • Everett, Walter (1997). "Swallowed by a Song: Paul Simon's Crisis of Chromaticism", Understanding Rock: Essays in Musical Analysis. New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-510004-2.
  • Hamm, Charles (1979). Yesterdays: Popular Song in America. New York: W.W. Norton & Company. ISBN 0-393-01257-3.
  • Manuel, Peter (1988). Popular Musics of the Non-Western World: An Introductory Survey. New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-505342-7.
  • Marcello Sorce Keller (2000). "Popular Music in Europe", in James Porter, Timothy Rice and Chris Goertzen (eds.), Garland Encyclopedia of World Music: Europe, New York, pp. 204- 213.

Referensi

sunting
  1. ^ Collins English Dictionary–Complete and Unabridged 6th Edition 2003.
  2. ^ a b Arnold, Denis (1983). The New Oxford Companion Music, Volume 1: A-J. Oxford University Press. hlm. 111. ISBN 0-19-311316-3. 
  3. ^ a b Arnold, Denis (1983). The New Oxford Companion to Music, Volume 2: K-Z. Oxford University Press. hlm. 1467. ISBN 0-19-311316-3. 
  4. ^ a b Tagg, Philip (1982), "Analysing Popular Music: Theory, Method and Practice", Popular Music (2), hlm. 41 
  5. ^ Allen, Robert. "Popular music". Pocket Fowler's Modern English Usage. 2004.

Pranala luar

sunting