LAPAN LSU-03 (LAPAN Surveillance UAV-03) adalah pesawat tanpa awak (PUNA/UAV) yang dikembangkan oleh Lembaga Penelitian dan Penerbangan Nasional (LAPAN). Ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari LAPAN LSU-02, dan keduanya diklasifikasikan sebagai UAV taktis. Meski pada dasarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari LSU-02, LSU-03 dapat mencapai jangkauan maksimum sekitar 133% dari pendahulunya (600 km dibandingkan dengan 450 km dari LSU-02) dan lebih banyak muatan.

LAPAN LSU-03
TipePesawat udara nirawak (PUNA)
PerancangLAPAN
Terbang perdanaJanuari 2014
StatusAktif
Pengguna utamaTNI
Tahun produksi2013-sekarang
Acuan dasarLSU-02

Desain dan pengembangan

sunting

Pengembangan dimulai setelah keberhasilan LSU-02. Penerbangan pertama berlangsung pada 25 januari 2014 untuk menguji stabilitas model pra-produksi. Model pra-produksi ini memiliki jangkauan teoretis sejauh 350 km dan muatan 10 kg. Secara teknis LSU-03 memiliki kecepatan jelajah 100 km/jam dan kecepatan maksimum 150 km/jam. LSU-03 menggunakan mesin piston 2 silinder berkapasitas 100cc, pendorong baling-baling ukuran 24x12, bahan bakarnya 7 liter Pertamax Plus dan baterai lippo.[1]

Dalam periode 2015-2016, LAPAN mengembangkan LSU-03 dengan performa lebih baik, yang dijuluki LSU-03 NG (Next Generation). Sementara versi sebelumnya memiliki jangkauan 350 km dan muatan maksimal 10 kg, versi ini memiliki jangkauan 600 km dan muatan maksimal 24 kg. Peningkatan ini dipercaya karena adanya pengurangan berat pesawat. Versi baru mengadopsi bahan GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer) dengan kayu lapis sebagai dukungan dalam bentuk semi-monokok. Bahan sejenis juga digunakan pada drone LSU-05.

Muatan LSU-03 terdiri dari kamera FLIR, baterai Lippo dan perangkat elektronik lainnya. LSU-03 dapat dikontrol dengan menggunakan radio atau mandiri (autonomous) dengan menggunakan mission planner dari GCS (ground control station). Drone ini memiliki teknologi anti jamming, bahkan jika ia adalah terkena jamming, maka secara otomatis ia akan kembali ke derah lepas landasnya.[2]

Sejarah operasional

sunting

Pada bulan November 2015, LSU-03 terbang untuk misi pemotretan dari Pameungpeuk, Cilacap, Pelabuhan Ratu dan kembali ke Pameungpeuk. Misi ini memecahkan rekor MURI baru untuk jarak jangkau UAV terpanjang, yaitu 340 km dalam waktu 3 jam 39 menit. Pemegang rekor sebelumnya adalah LSU-02, yang terbang 200 km dalam 2 jam 37 menit.[3]

Spesifikasi

sunting

Data from Manufacturer[4]

General characteristics

  • Crew: none
  • Capacity: 24 kg (53 pon)
  • Length: 25 m (82 ft 0 in)
  • Wingspan: 35 m (114 ft 10 in)
  • Empty weight: 24 kg (53 pon)
  • Max takeoff weight: 48 kg (106 pon)
  • Fuel capacity: 7 l (1,8 US gal; 1,5 imp gal)
  • Powerplant: 1 × 100cc piston engine

Performance

  • Maximum speed: 150 km/h (93 mph; 81 kn)
  • Cruising speed: 100 km/h (62 mph; 54 kn)
  • Range: 600 km (373 mi; 324 nmi)
  • Endurance: 6 hours

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting