L: Change the World

L: Change the World merupakan film live action karya sutradara Hideo Nakata. Live Action ini merupakan salah satu film dari Death Note series. Film ini diadaptasi dari manga Death Note karya Tsugumi Ohba dan digambar oleh Takeshi Obata. Meskipun terdapat beberapa perubahan dalam kisahnya, film ini tetap sesuai dengan dasar cerita Death Note itu sendiri. Film ini dirilis di Jepang pada tanggal 9 Februari 2008, di Hongkong pada 7 Februari 2008, dan di Singapore pada 21 Februari 2008.

L: Change the World
Poster Nfilm di Japan
SutradaraHideo Nakata
ProduserSeiji Okuda
Nobuhiro Iizuka
Takahiro Kobashi
Takahiro Sato
Tadashi Tanaka
Ditulis olehTsugumi Ohba
Takeshi Obata
Hirotoshi Kobayashi
PemeranKenichi Matsuyama
SinematograferTokusho Kikumura
DistributorWarner Bros.
Tanggal rilis
  • 9 Februari 2008 (2008-02-09) (Japan)
Durasi129 minutes
NegaraTemplat:Film Japan
BahasaBahasa Jepang
Pendapatan
kotor
US$35,227,275[1]

Kisah dalam movie ini menceritakan bahwa L menuliskan namanya sendiri "L.Lawliet" di Death Note lalu membakarnya. Dia menuliskan bahwa ia akan mati 23 hari kemudian. Dalam waktu 23 hari itu, ia berusaha untuk menyelesaikan kasus-kasus yang terjadi di seluruh dunia yang sudah menjadi tugasnya sampai ketika ia menerima pesan dari Thailand.

Sebuah desa di Thailand, Desa Bangun, terinfeksi oleh virus mematikan yang penyebarannya sangat cepat. Akan tetapi, ada seorang anak yang tidak terinfeksi. Salah satu agen Watari yang berinisial F segera menyelamatkan anak itu dan menyuruh anak itu untuk menghubungi Watari. F meninggal di Thailand karena ditembak oleh misil helikopter militer. Anak laki-laki itu berhasil kabur dan menghubungi Watari, tetapi saat itu Watari sudah meninggal karena serangan jantung. L mau menerima anak itu. Ketika sampai di Jepang, anak itu diperiksa secara intensif. Setelah memakan waktu berhari-hari, anak itu akhirnya tinggal bersama L. L mendapatkan data tentang virus itu dari kalung yang diberikan F yang dibawa anak itu.

Ayah Maki diminta oleh Washington untuk meneliti virus yang ada di Thailand. Saat ia sudah menemukan vaksinnya, K datang bersama gerombolannya. Mereka berambisi untuk mengurangi populasi manusia dengan virus. Ayah Maki yang mengetahuinya, segera menghancurkan antidot virus mematikan itu, lalu menyuntikkan virus ke tubuhnya sendiri. Akibatnya fatal, seluruh tubuh profesor itu segera melepuh dan mulai mengelupas kulitnya seperti orang yang terkena kusta. Kulit dan daging profesor itu perlahan berguguran disertai dengan keluarnya darah di sekujur tubuh.

Maki yang melihat ayahnya meninggal dengan mengerikan segera mencari Watari. Ia juga diterima L. Di markas L, tiba-tiba K datang bersama gerombolannya. Mereka memang punya janji, tetapi janji dilakukan siang hari, tetapi K tidak mau menurutinya. Maki yang marah melihat orang-orang yang telah membuat ayahnya tewas menyuntikkan virus ke dalam tubuhnya. Saat salah satu gerombolan K akan menembak, L menyelamatkan Maki dan membawanya kabur bersama anak kecil. L mendapat bantuan dari salah satu agen FBI.

Mereka kabur dengan truk Angel Crepe. L berusaha mencari profesor yang merupakan penulis buku tentang Infeksi Virus bersama ayah Maki. Akhirnya profesor itu sudah mereka temukan. L dan sang profesor pun berusaha menemukan vaksinnya. Saat sedang berpikir, anak yang dikirim F ke Watari menggambar sesuatu yang besar di papan tulis. Setelah ia selesai menggambar, ia berbicara pada L,"thirteen:eleven!thirteen:eleven!". L bergerak mendekati papan tulis, lalu menuliskan "M K". L diam beberapa saat, lalu ia memerintah sang profesor untuk menyebutkan kata-kata yang berinisial M-K. Sambil berjalan, L menyebutkan kata-kata yang berinisial M-K sampai L berkata"MidKine", sang profesor berseru bahwa MidKine lah vaksinnya. Tiba-tiba Maki mengatakan bahwa ia mulai terinfeksi virus tersebut dan meminta agar dirinya dikarantina. Padahal waktu yang tersisa bagi L untuk hidup tinggal tiga hari lagi.

Pemeran

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Box Office Mojo". IMDb.com, Inc. 2008-11-05. Diakses tanggal 2011-11-23. 

Pranala luar

sunting