Kuas udara atau kuas semprot (bahasa Inggris: airbrush) adalah sebuah teknik seni rupa yang menggunakan tekanan udara untuk menyemprotkan cat atau pewarna pada bidang kerja.

Sebuah Kuas udara

Sejarah

sunting

Prasejarah

sunting

Pada zaman prasejarah, manusia purba mulai mengolah rasa estetikanya dengan menerjemahkan imajinasi yang ada dalam pikiran mereka pada saat itu dengan coretan atau gambar sederhana. Mereka menggunakan tempat di sekitar mereka tinggal khususnya di dinding-dinding gua sebagai medianya.[1] Mereka berusaha menceritakan pemahaman tentang manusia, hewan, tumbuhan dan cerita kehidupan sehari-hari melalui dinding gua. Di Argentina dalam gua Pinturas River region Patagonia terdapat lukisan dinding yang menjadi cikal bakal teknik airbrush. Airbrush dilakukan dengan tulang hewan untuk menyemburkan pewarna yang disimpan di dalam mulutnya dan telapak tangan mereka sebagai malnya.

Temuan pertama (1879)

sunting

Dalam catatan sejarah seni lukis modern, airbrush baru berkembang pada akhir abad ke-19. Tahun 1879 dikenal sebagi tahun penemuan teknik melukis dengan memanfaatkan tekanan angin yang kini dikenal dengan airbrush. Alat yang digunakan untuk mentransfer cat ke media lukis awalnya disebut paint distributor. Orang yang berjasa menemukan alat ini adalah Abner Peeler, seorang penemu professional yang sepanjang hidupnya melakukan berbagai percobaan. Kemudian Peeler menjual patennya kepada Lyberty Walkup dari perusahaan Walkup brothers pada bulan Agustus 1883.

Ketika di Indianapolis dilakukan kovensi fotografi, paint distributor terjual sebanyak 63 unit pada tahun 1883. Lyberty Walkup mendirikan sebuah pabrik yang dinamakan Airbrush Manufacturing Company di Rockford, Illinois. Saat itu pula istilah airbrush diperkenalkan kepada umum. Alat ini banyak digunakan untuk keperluan foto retouching. Sukses Walkup memicu banyak orang meniru langkahnya.

Temuan kedua (1893)

sunting

Charles L. Burdick, seorang seniman Amerika yang tinggal di Chicago menemukan pen bertipe internal mix airbrush. Setelah menemukan alat ini, pada tahun 1893 ia pindah ke Inggris untuk mendirikan Fountain Brush Company. Burdick orang yang berjasa dalam memodifikasi alat ciptaan Peeler sehingga menjadi alat yang mudah digunakan karena bentuknya menyerupai pena. Ia memperkenalkan sekaligus mematenkan temuannya yakni needle control system atau system control pengeluaran cat dengan sebatang jarum.

Referensi

sunting
  1. ^ Novena, Monika (2021-01-14). Sumartiningtyas, Holy Kartika Nurwigati, ed. "Lukisan Goa Tertua Sulawesi, Ungkap Migrasi Manusia Purba di Indonesia". Kompas.com. Diakses tanggal 2022-10-20.