Kristen progresif adalah sebuah gerakan yang menekankan bahwa kehadiran di Gereja bukanlah syarat utama menjadi Kristen, namun yang terpenting adalah keadaan hati. Selain itu, Kristen Progresif juga memandang bahwa Yesus bukan satu-satunya Juruselamat, dengan keyakinan bahwa tindakan baik dapat menjadi jalan keselamatan, dengan ukuran yang berbeda-beda untuk setiap individu.[1]

Gerakan Kristen Progresif bisa juga dikatakan kelanjutan dari gerakan teologis pascaliberal. Bahkan menurut Pendeta Roger Wolsey, “gerakan ini berusaha mereformasi iman melalui wawasan pasca-modernisme dan mengklaim kembali kebenaran di luar historisitas dan faktualitas dari Alkitab yang sebenarnya dapat diverifikasi dari bagian-bagiannya.”[2]

Gerakan tersebut menitikberatkan pada penerimaan terhadap keberagaman manusia, penekanan yang kuat pada keadilan sosial dan kepedulian terhadap orang miskin dan tertindas, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup. Gerakan Kristen progresif memiliki keyakinan yang mendalam akan pentingnya instruksi untuk “mengasihi satu sama lain” (Yohanes 15:17) dalam ajaran Yesus Kristus.[2]

Referensi

sunting