Krisis pengungsi Rohingya 2015
Krisis pengungsi Rohingya 2015 adalah insiden migrasi ribuan orang Rohingya dari Myanmar dan Bangladesh, yang dijuluki sebagai 'orang perahu' oleh media internasional,[1] ke negara-negara Asia Tenggara yakni Malaysia, Indonesia dan Thailand menggunakan perahu melalui perairan Selat Malaka dan Laut Andaman.[1][2][3][4] Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi memperkirakan sekitar 25,000 orang dimasukkan ke kapal dari Januari sampai Maret pada 2015 oleh para pedagang manusia.[5][6] Terdapat klaim bahwa sekitar 100 orang meninggal di Indonesia,[7] 200 orang di Malaysia,[8] dan 10 orang di Thailand[9] pada saat perjalanan mereka setelah para pedagang membawa mereka ke laut.[10][11]
Tanggapan
suntingPerdana menteri Bangladesh Sheikh Hasina menyatakan bahwa migran ekonomi dari Bangladesh "sakit secara mental" dan berkata bahwa mereka lebih baik tinggal di Bangladesh.[12]
Aung San Suu Kyi telah dikritik oleh media internasional karena sikap diamnya terhadap krisis pengungsi tersebut.[13]
Referensi
sunting- ^ a b "The Rohingya boat crisis: why refugees are fleeing Burma". Diakses tanggal 22 Mei 2015.
- ^ Hookway, James (22 Mei 2015). "Rohingya Refugee Crisis Likely to Ease During Monsoon, but Only Temporarily". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 22 Mei 2015.
- ^ "South-east Asia migrant crisis: Gambia offers to resettle all Rohingya refugees". The Guardian. Diakses tanggal 22 Mei 2015.
- ^ Al-Zaquan Amer Hamzah; Aubrey Belford (17 Mei 2015). "Pressure mounts on Myanmar over Asia 'boat people' crisis". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-20. Diakses tanggal 22 Mei 2015.
- ^ "Malaysia tells thousands of Rohingya refugees to 'go back to your country'". The Guardian. Diakses tanggal 23 Mei 2015.
- ^ "Bay of Bengal people-smuggling doubles in 2015: UNHCR". Reuters. 8 Mei 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-23.
- ^ "Rohingya migrants 'died in fight for food' on boat". The Pakistan Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-22. Diakses tanggal 22 Mei 2015.
- ^ Langsa, Kate Lamb in. "'They hit us, with hammers, by knife': Rohingya migrants tell of horror at sea". the Guardian. Diakses tanggal 22 May 2015.
- ^ "SE Asia migrants 'killed in fight for food' on boat - BBC News". Diakses tanggal 22 Mei 2015.
- ^ Ng | AP, Eileen (25 Mei 2015). "Rohingya seek better life in Malaysia, but reality is stark". The Washington Post (dalam bahasa Inggris). ISSN 0190-8286. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-25. Diakses tanggal 25 Mei 2015.
- ^ Rachman, Anita; Mahtani, Shibani (25 Mei 2015). "Indonesia Joins Search for Bangladeshi and Rohingya Muslim Migrants at Sea". Wall Street Journal. ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 25 Mei 2015.
- ^ "Migrants 'mentally sick', says Bangladeshi PM - The Malaysian Insider". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-25. Diakses tanggal 25 Mei 2015.
- ^ "Aung San Suu Kyi's inexcusable silence". aljazeera. Diakses tanggal 25 May 2015.