Koto Sentajo, Sentajo Raya, Kuantan Singingi

desa di Kabupaten Kuantan Singingi, Riau

Koto Sentajo merupakan desa tertua yang ada di Kenegerian Sentajo, Kecamatan Sentajo Raya. Desa Koto Sentajo diperkirakan sudah berumur lebih dari 2 Abad. Hal ini dibuktikan dengan adanya Peninggalan bersejarah yakni dengan adanya Rumah Godang Adat Suku Sentajo sebuah keharmonisan antar suku terjalin semenjak dulu. Hal ini dibuktikan adanya 24 unit rumah godang suku Sentajo di Kenegerian Sentajo, di Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, masih terpelihara hingga kini.

Koto Sentajo
Negara Indonesia
ProvinsiRiau
KabupatenKuantan Singingi
KecamatanSentajo Raya
Kode pos
29567
Kode Kemendagri14.09.14.2003 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km2
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km2
Peta
PetaKoordinat: 0°28′51.600″S 101°35′20.400″E / 0.48100000°S 101.58900000°E / -0.48100000; 101.58900000


Rumah adat suku Sentajo inilah sebagai tempat atau wadah pertemuan para ninik mamak (tetua adat) dan warga untuk mencapai sebuah kesepakatan atau sebagai tempat untuk urung rembuk membahas sebuah persoalan. Rumah godang ini terletak sekitar 7 kilometer dari Ibukota Kabupaten Kuantan Singingi Teluk Kuantan. Sesampai di kawasan ini, akan dapat melihat 24 buah rumah Godang yang dimana dahulunya berjumlah 27 buah,namun saat ini tersisa 24 buah rumah Godang saja,masing-masing unit rumah menampung sekitar 125 – 150 orang. Seluruh Rumah Godang tersebut menaungi 4 rumpun besar masyarakat kenegerian Sentajo, dimana masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Suku yaitu suku Paliang, Caniago, Melayu dan Patopang.

Sejak berdiri sampai saat ini masih terawat oleh Pemkab Kuantan Singingi dan dijadikan sebagai salah satu cagar budaya dan menjadi desa binaan wisata.

Rumah godang yang merupakan warisan nenek moyang tetap dijaga kelestariannya, walaupun harus beriringan dengan kemajuan zaman, sehingga pada saat pertemuan itu dimintakan sumbangan batasan minimal (kemampuan terendah), jika ada saudara yang berpenghasilan lebih akan menyumbang lebih besar dan bagi yang tidak mampu biasanya tidaklah akan jadi masalah dalam hal sumbangan tersebut. Hasil dari pengumpulan dana akan digunakan untuk pemeliharaan rumah godang masing-masing suku.

Pada sudut desa tepatnya dipinggiran danau berdiri sebuah mesjid yaitu mesjid Raudhatul Jannah, masyarakat tempatan menyebut mesjid tersebut dengan dengan nama Mansojid Usang. Konon kabarnya mesjid tersebut dibangun pada tahun 1838.

Kondisi Geografis

Koto Sentajo adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Sentajo Raya, Kuantan Singingi, Riau, Indonesia. Desa Koto Sentajo merupakan desa yang tertua di Kenegerian Sentajo Kecamatan Sentajo Raya, Desa Koto Sentajo sudah berumur kurang lebih 200 tahun, dan Desa Koto Sentajo mempunyai luas daerah yaitu 2757 ha. Desa Koto Sentajo terletak pada Garis Bujur -0.6382 dan Garis Lintang 101.6033, serta berada di ketinggian 30-150 mdpl. Desa Koto Sentajo terdiri dari dua dusun, yaitu Dusun Gontiang dan Dusun Bukik. Orbitasi jarak ke ibu kota kabupaten sejauh 7 km, dan jarak ke ibu kota kecamatan sejauh 3 km, keadaan sarana transportasi di Desa Koto Sentajo sekarang sudah maju, semua jenis transportasi bisa masuk lewat Desa Koto Sentajo, karena salah satu jalan besar menuju ibu kota kabupaten.

Demografi

Desa Koto Sentajo Berbatasan dengan:

· Sebelah Utara Berbatasan dengan Desa Seberang Teratak Air Hitam,

· Sebelah Selatan Berbatasan dengan Desa Pulau Kopung Sentajo,

· Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Muaro Sentajo,

· Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Kampung Baru Sentajo,

Keadaan Sosial Ekonomi Penduduk Desa Koto Sentajo

Jumlah Penduduk Desa Koto Sentajo adalah 1634 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 405 KK. Terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 808 jiwa dan perempuan 826 jiwa. Desa Koto SentajoKecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau terdiri dari Dua (2) Dusun. Dusun Gontiang 500 Jiwa, Dusun Bukik 1134 jiwa (Data terbaru bulan Juli 2021). Desa Koto Sentajo Kecamatan Sentajo Raya Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau terletak di dataran tinggi dengan rincian ketinggian + 96 M dari permukaan sungai dengan luas wilayah kurang lebih 6 KM .Desa koto sentajo adalah desa dengan mayoritas pencaharian utama petani, khususnya petani atau pekebun kelapa sawit. Meskipun jumlah produksi kelapa sawit stabil, memiliki jalur akses hasil panen, serta ketersediaan pasar yang mampu menampung dan menerima buah kelapa sawit.

POTENSI DESA KOTO SENTAJO

Desa wisata koto sentajo kuantan singingi adalah sebuah desa yang memiliki panorama alam indah berada di kecamatan Sentajo Raya tepatnya sekitar 5 Km dari Taluk Kuantan, Ibu kota kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau.

Desa Koto Sentajo, Kecamatan sentajo raya, di Kabupaten Kuantan Singingi, adalah salah satu desa yang mendapat bantuan fasilitasi desa adat dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbud tahun 2016 lalu. Kini, Koto Sentajo terus berbenah menjadi desa wisata dengan mengandalkan potensi budaya yang dimiliki.

Desa wisata Koto Sentajo patut dikunjungi jika berkunjung ke Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Desa cagar budaya ini berada sekitar empat kilometer dari Taluk Kuantan. Desa ini memiliki sejumlah keunikan. Tradisi, budaya, adat istiadat, sosial kemasyarakatan dan keagamaan yang masih kuat membuat orang yang berkunjung ke desa ini dapat merefleksi dan merasakan tata kehidupan masyarakat yang berlaku di masa lalu.

Keanekaragaman suku yang dibuktikan dari keberadaan 24 rumah adat dalam satu kawasan Koto Sentajo ini menjadi nilai yang unik dan menarik untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata budaya serta masjid using yang bernama masjid Raudhatul Jannah yang diperkirakan sudah berumur ratusan tahun. Selain kondisi lingkungan yang alami dan keramahan masyarakat, event wisata pacu jalur di Taluk Kuantan diharapkan wisatawan hadir juga dapat untuk mengujungi kawasan bersejarah ini.

Kelebihan Sentajo adalah pengunjung bisa melihat kondisi kampung yang bisa menjaga nilai-nilai luhur tersebut. Di desa ini orang dapat melihat tradisi masa lalu, mulai dari laman silat, mesjid berumur ratusan tahun dengan tiang penyangga tengah dari kayu yang dipakai sejak pertama dibangun, puluhan rumah godang dari berbagai suku dengan bentuk asli, alat-alat

pertanian masa lalu seperti rangkiang dan kisaran dan rumah jalur. Suasana desa yang menjaga nilai-nilai adat akan kian terasa jika kegiatan adat dan tradisi dilaksanakan. Baik saat pagelaran silat, pertemuan suku dirumah godang, tradisi memulai dan musim tanam. Aktifitas warga dirumah godang, mesjid dan persawahan memperteguh tata kelola masyarakat dimasa lalu.

Adapun potensi lain dari desa koto sentajo adalah adanya hutan lindung di daerah tersebut. Awalnya Hutan Lindung Sentajo merupakan rimbo larangan yang diatur menurut sistem adat. Secara keseluruhan masyarakat di sekitar Hutan Lindung Sentajo berada di Desa Koto Sentajo, Kampung Baru Sentajo dan Muaro Sentajo. Ninik Mamak memiliki peranan yang besar dalam menjaga kelestarian hutan. Upaya pelestarian Hutan Lindung Sentajo merupakan salah satu bentuk keprihatinan para Ninik Mamak atas kerusakan sumber daya hutan. Untuk mempertahankan keberadaan hutan adat, para Ninik Mamak meminta kepada pemerintah agar wilayah Hutan Lindung Sentajo dijadikan sebagai hutan lindung. Letak administrasi Hutan Lindung Sentajo berbatasan dengan 3 (tiga) desa yaitu Desa Koto Sentajo, Desa Muaro Sentajo dan Desa Kampung Baru Sentajo. Desa Koto Sentajo merupakan desa tertua yang terdapat di sekitar Hutan Lindung Sentajo.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Rizqi, A., Saam, Z., Tarumun, S, Rizqi, A., Saam, Z., Tarumun, S (2018). "PERAN KELEMBAGAAN ADAT KENEGERIAN SENTAJO DALAM PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU". ilmu lingkungan.  line feed character di |title= pada posisi 49 (bantuan)

Pranala luar

sunting