Koro pedang (Canavalia ensiformis), atau di luar negeri dikenal juga sebagai jack bean,[1] adalah jenis kacang koro yang paling dikenal oleh masyarakat umum. Biji koro pedang mudah dikenali dari selimut kulit biji yang sangat tebal dan kulit biji tersebut menempel kuat yang sangat berbeda dengan kulit ari tipis pada kedelai.[2] Panjang polongnya berkisar antara 30 hingga 40 cm. Karena sifat dan kandungan nutrisinya yang mirip, koro pedang sedang digalakkan sebagai pengganti kedelai.[3]

Habitat

sunting

Koro pedang mudah tumbuh di dataran rendah, tetapi juga bisa di dataran tinggi dengan rentang waktu panen lebih lama.[4] Pada dasarnya koro pedang bisa tumbuh hampir di mana saja tanpa perlu banyak perawatan. Waktu penanaman yang dianggap paling tepat adalah setelah musim hujan. Setiap ton bisa menghasilkan hingga 4 ton kara pedang. Karena dengan berat yang sama bisa menghasilkan volume tempe lebih banyak, kacang ini dianggap lebih menguntungkan. Selain produktif, tanaman ini juga menghasilkan pupuk hijau sehingga sering ditumpangsarikan dengan tanaman lain.[5]

Nutrisi

sunting

Koro pedang memiliki kandungan nutrisi mirip kedelai, yaitu Protein 27,4 %, Lemak 2,9 %, Karbohidrat 66,1%, Serat 8,3%.Jika diolah menjadi tepung, kandungan proteinnya bisa mencapai 31% [6]

Kara pedang mengandung racun sianida yang bisa hilang dengan direndam dan direbus.[7]

Referensi

sunting
  1. ^ Sifat Nutritional Protein Rich Flour (PRF) Koro Pedang. Didownload dari situs Universitas Jember pada tanggal 15 Oktober 2013
  2. ^ Prospek Koro Pedang untuk Tempe[pranala nonaktif permanen]. diakses dari situs Kementrian Pertanian pada tanggal 15 Oktober 2013[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Jateng Kembangkan Koro Pedang.[pranala nonaktif permanen] diakses dari situs KRJogja pada tanggal 15 Oktober 2013
  4. ^ Bengkulu Cocok untuk Koro Pedang. Diakses dari situs Kompas pada 15 Oktober 2013
  5. ^ Kacang Karan Pedang, Labanya NendangDiakses dari situs Surabaya Post pada 15 Oktober 2013
  6. ^ Kacang Koro Pedang Diolah Jadi Berbagai Jajanan.[pranala nonaktif permanen] Diakases dari situs Suara Merdeka pada 15 Oktober 2013
  7. ^ Potensi Aneka Kacang yang Belum Dimanfaatkan Secara Optimal[pranala nonaktif permanen], diakses dari situs Kementrian Pertanian pada 15 Oktober 2013]