Koridor ekonomi
Koridor ekonomi adalah jaringan infrastruktur terintegrasi di sebuah kawasan geografi yang dirancang untuk menstimulasikan pengembangan ekonomi.[1] Koridor tersebut berkembang dalam sebuah negara atau antar negara.[2] Koridor tersebut terdapat di Asia,[1] Afrika,[2] dan kawasan-kawasan lainnya.
Koridor ekonomi sering kali membuat infrastruktur terintegrasi, seperti jalan tol, jalur kereta api dan pelabuhan, dan menghubungkan kota-kota atau negara-negara. Koridor tersebut dapat dibuat untuk menghubungkan pusat-pusat pabrik, kawasan-kawasan dengan suplai dan tuntutan tinggi, dan pabrik-pabrik barang nilai tambah.[3] Saat diimplementasikan, koridor ekonomi sering kali menjadi salah satu kemasan dari ukuran berbeda[1] yang meliputi pengembangan infrastruktur, visa dan perjanjian transportasi, dan standardisasi.[4] Kebutuhan sosial, seperti perumahan, sering kali menjadi alasannya.[2]
Asian Development Bank mencanangkan istilah tersebut pada 1998.[3]
Contoh
suntinglihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ a b c Brunner, Hans-Peter. "What is Economic Corridor Development and What Can It Achieve in Asia's Subregions?" (PDF). Asia Development Bank. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-10-23. Diakses tanggal 17 October 2014.
- ^ a b c Mulenga, Gadzeni. "Developing Economic Corridors In Africa" (PDF). AFRICAN DEVELOPMENT BANK GROU. Diakses tanggal 17 October 2014.
- ^ a b Octaviano, BY Trishia P. "Economic corridors boost markets, living conditions". BusinessWorld Research. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-18. Diakses tanggal 17 October 2014.
- ^ Banomyong, Ruth. "Benchmarking Economic Corridors logistics performance : a GMS border crossing observation" (PDF). World Customs Journal. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-06-10. Diakses tanggal 17 October 2014.