Kopi Jitu
Kopi Jitu (lakuran dari kopiné siji jangungé pitu "kopinya satu jagungnya tujuh") atau dikenal juga dengan nama kopi jagung dari adalah percampuran antara biji kopi dan biji jagung untuk membuat bubuk kopi.[1] Satu dan tujuh dalam kopi jitu merujuk pada setiap satu gram biji kopi, disertakan tujuh gram biji jagung. Karena adanya jagung yang dominan dalam campuran kopi, rasa kopi jitu relatif gurih. Kopi Jitu saat ini sudah jarang dijumpai, terlebih di kota-kota besar.[2][3]
Sejarah
suntingSebelum tahun 2000, harga kopi relatif tidak terjangkau masyarakat luas. Oleh karenanya, pembuatan kopi bubuk sering kali dicampur dengan biji jagung untuk menurunkan harga produksi. Akan tetapi, harga kopi dan jagung menjadi setara antara tahun 2000-2010, sehingga produsen kopi mulai memproduksi bubuk kopi yang murni 100% terbuat dari biji kopi.[4]
Kopi jagung ditengarai telah ada sejak era penjajahan Belanda. Kopi ini menjadi pilihan karena lebih terjangkau bagi masyarakat kebanyakan.[2]
Catatan kaki
sunting- ^ Wahyuni, Tri. "Tren Kopi dari Masa ke Masa di Indonesia". gaya hidup. Diakses tanggal 2020-05-16.
- ^ a b Indonesia, INI BARU (2018-04-26). "Kopi Jagung dan Masyarakat Melarat Zaman Kolonial". INI BARU Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-22. Diakses tanggal 2020-05-16.
- ^ Savitri, Rizki Akbari (2015-06-25). "Kopi Jagung". Minum Kopi (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-09. Diakses tanggal 2021-02-04.
- ^ Mustinda, Lusiana. "Tren Kopi di Indonesia, dari Kopi Jitu hingga Spesialiti Kopi yang Populer". detikfood. Diakses tanggal 2020-05-16.